Efisiensi Heat Recovery Pada Unit Dextrose Syrup Di Pabrik Sorbitol

Pratiwi, Karenina Anisya and Graha, Petra Arde Septia (2022) Efisiensi Heat Recovery Pada Unit Dextrose Syrup Di Pabrik Sorbitol. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[thumbnail of 10411810000050-10411810000084-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10411810000050-10411810000084-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2024.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Industri sorbitol dinilai strategis karena sorbitol banyak dimanfaatkan di berbagai industri, seperti industri pangan, farmasi, kosmetik, kimia serta bidang industri lainnya. Sorbitol mengandung sekitar sepertiga kalori lebih sedikit daripada gula dan 60% manis dibandingkan dengan sukrosa. Pati digunakan sebagai bahan baku pembuatan sorbitol dengan proses hidrogenasi katalitik. Kapasitas pabrik sorbitol ini adalah 13.000.000 kg/tahun dan pada unit dextrose syrup 2.596.1567,13 kg/tahun yang berlokasi di Kec. Gempol, Pasuruan, Jawa Timur. Proses pembuatan sorbitol pada unit dextrose dari enam tahapan. Tahap pertama yaitu proses pencampuran starch powder dengan air hingga mencapai brix 34-35%. Tahap kedua adalah proses gelatinisasi yang berfungsi untuk memecah ikatan molekuler pati menggunakan air dan panas menjadi starch slurry. Tahap ketiga adalah likuifaksi yaitu proses konversi starch menjadi dekstrin. Pada proses ini terjadi pemotongan rantai starch oleh enzim alfa amilase. Tahap keempat adalah sakarifikasi yaitu proses konversi dekstrin menjadi dekstrosa dengan penambahan enzim glukoamilase, pullulanase dan phospholipase. Tahap kelima adalah proses pemurnian menggunakan drum filter dan filter press untuk menghilangkan impurities yang terlarut ataupun tidak. Tahap terakhir adalah evaporasi untuk meningkatkan nilai brix menjadi 70% dan dihasilkan sirup glukosa yang akan diolah lebih lanjut menjadi sorbitol. Pada Unit Dextrose Syrup terdapat proses gelatinisasi dan Likuifaksi yang terjadi secara simultan di Jet Cooker dan membutuhkan steam yang banyak sehingga perlu dikalukan efisiensi. Proses efisiensi berupa energi saving yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan meminimalkan dampak lingkungan. Untuk mengurangi kebutuhan steam tersebut digunakan panas dari beberapa heat exchanger yang ada di unit dextrose. Sehingga suhu starch slurry yang masuk ke Jet Cooker sudah cukup tinggi dimana sebelum dilakukan efisiensi suhu masuknya 30 C dan setelah dilakukan efisiensi suhu masuknya menjadi 57 C. Kebutuhan steam sebelum efisiensi 1.439,44 Kg/jam dan setelah efisiensi 921,24 Kg/jam. Berdasarkan analisa kelayakan ekonomi, pabrik sorbitol dengan kapasitas 13.000.000 kg/tahun telah layak untuk didirikan dengan nilai Internal rate of returun (IRR), Payout time (POT), dan Break event point (BEP) yang diperoleh sebesar 55,115%; 2,9 tahun dan 19,2%.
=======================================================================================================================================
The sorbitol industry is considered strategic because sorbitol is widely used in various industries, such as the food, pharmaceutical, cosmetic, chemical and other industrial fields. Sorbitol contains about one-third fewer calories than sugar and 60% sweeter than sucrose. Starch is used as raw material for the manufacture of sorbitol by a catalytic hydrogenation process. The capacity of this sorbitol plant is 13,000,000 kg/year and the dextrose syrup unit is 2,596,1567,13 kg/year, which is located on Kec. Gempol, Pasuruan , East Java. The process of making sorbitol on a dextrose unit of six stages. The first stage is the process of mixing starch powder with water until it reaches 34-35% brix. The second stage is the gelatinization process which functions to break the molecular bonds of starch using water and heat into starch slurry. The third stage is liquefaction, which is the process of converting starch into dextrins. In this process, the starch chain is cut by the alpha amylase enzyme. The fourth stage is saccharification, which is the conversion process of dextrin into dextrose with the addition of glucoamylase, pullulanase and phospholipase enzymes. The fifth stage is the purification process using a drum filter and filter press to remove dissolved or undissolved impurities. The last stage is evaporation to increase the brix value to 70% and glucose syrup is produced which will be further processed into sorbitol. In the Dextrose Syrup Unit there are gelatinization and liquefaction processes that occur simultaneously in the Jet Cooker and require a lot of steam so efficiency is needed. The efficiency process in the form of saving energy for maximize economic potential and minimize environmental impacts. To reduce the need for steam, heat is used from several heat exchangers in the dextrose unit. So that the temperature of the starch slurry that enters the Jet Cooker is high enough before the efficiency of the entry temperature is 30 C and after the efficiency of the entry temperature is 57 C. The steam requirement before efficiency is 1,439.44 Kg/hour and after efficiency is 921.24 Kg/hour. Based on the economic feasibility analysis, a sorbitol factory with a capacity of 13,000,000 kg/year is feasible to be established with the value of Internal rate of return (IRR), Payout time (POT), and Break event point (BEP) obtained at 55.115%; 2.9 years and 19.2%.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSKI 664.11 Pra e-1 2022
Uncontrolled Keywords: Gelatinisasi, Heat recovery, Jet Cooker, Likuifaksi, Pati, Sirup dekstrosa, Sorbitol, Steam
Subjects: Q Science > QC Physics > QC320 Heat transfer
Divisions: Faculty of Vocational > 24305-Industrial Chemical Engineering Technology
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 16 Jan 2023 03:28
Last Modified: 16 Jan 2023 03:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95403

Actions (login required)

View Item View Item