Analisis Korespondensi Penyakit Infeksi Menular Seksual Dan Kecamatan Di Kota Surabaya Tahun 2020

Anjani, Diandra Soja (2022) Analisis Korespondensi Penyakit Infeksi Menular Seksual Dan Kecamatan Di Kota Surabaya Tahun 2020. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10611810000004-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10611810000004-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2024.

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Surabaya merupakan kota yang memiliki kasus penyakit infeksi menular seksual tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Salah satu faktornya adalah Surabaya pernah memiliki beberapa tempat lokalisasi yang berada di empat kecamatan yaitu di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Tandes, Kecamatan Krembangan dan Kecamatan Wonokromo. Lokalisasi di daerah Jarak dikatakan sebagai pusat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Kawasan ini telah ditutup secara resmi sejak tahun 2014. Namun demikian, prostitusi masih dilakukan secara illegal hingga sekarang sehingga potensi PIMS (penyakit infeksi menular seksual) masih tersebar di Surabaya. Hal ini menyebabkan Surabaya memiliki jumlah kasus PIMS tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Untuk membantu Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk mengurangi PIMS perlu mengetahui pola kecenderungan jenis PIMS yang dilakukan dengan menggunakan analisis korespondensi, sehingga Dinas Kesehatan Kota Surabaya dapat melakukan tindakan pada tiap masing-masing kecamatan sesuai dengan jenis PIMS yang tersebar. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa jenis PIMS di Kota Surabaya pada tahun 2020 yang paling banyak adalah Sifilis Dini (31.58%). Kecamatan yang memiliki kasus PIMS terbanyak adalah Kecamatan Tegalsari (31.58%). Penduduk Kecamatan Krembangan cenderung menderita penyakit Sifilis Dini dan Sifilis Lanjut. Jenis penyakit Gonore cenderung berada di Kecamatan Sawahan. Jenis penyakit Uretritis Gonore cenderung berada di Kecamatan Karangpilang
=============================================================================================================================
Surabaya is a city that has the highest cases of sexually transmitted infections in East Java Province. One of the factors is that Surabaya used to have several localization places located in four sub-districts, namely in Sawahan District, Tandes District, Krembangan District and Wonokromo District. Localization in the Distance area is said to be the largest localization center in Southeast Asia. This area has been officially closed since 2014. However, prostitution is still carried out illegally until now so that the potential for STDs (sexually transmitted infections) is still spread in Surabaya. This causes Surabaya to have the highest number of PIMS cases in East Java Province. To help the Surabaya City Health Office to reduce PIMS, it is necessary to know the pattern of trends in the types of PIMS which is done using correspondence analysis, so that the Surabaya City Health Office can take action in each sub-district according to the types of PIMS that are spread. This research concludes that the most common type of PIMS in Surabaya City in 2020 is Early Syphilis (31.58%). The district that had the most PIMS cases was Tegalsari District (31.58%). Residents of Krembangan District tend to suffer from Early Syphilis and Advanced Syphilis. Types of Gonorrhea tend to be in Sawahan District. Types of Urethritis Gonorrhea tend to be in Karangpilang District

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSSB 519.537 Anj a-1 2022
Uncontrolled Keywords: Analisis Korespondensi, Kota Surabaya, Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS)
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression
Divisions: Faculty of Vocational > 49501-Business Statistics
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 18 Jan 2023 02:44
Last Modified: 18 Jan 2023 02:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95452

Actions (login required)

View Item View Item