Measuring The Level Of Integration Between Land Use And Transport In Lusaka Corridors

Ngabwe, Peter Steve (2023) Measuring The Level Of Integration Between Land Use And Transport In Lusaka Corridors. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211940007004-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08211940007004-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Congestion is a physical phenomenon relating to how vehicles impede each other's progress. In addition, traffic congestion has become a ubiquitous problem worthy of policy, and like many other cities globally, Lusaka has generally followed monocentric development models, where people live away from the Central Business District (CBD). This implies that individuals must commute to work and into the CBD every morning and return to their homes every evening. For this reason, the correlation between land use and transportation networks significantly impacts travel demand, supporting various modes of transportation, trip distances, and accessibility. Lusaka city is considered unbalanced because the residential and employment distributions are unequal, making it one of the leading causes of congestion due to commuting. Therefore, this research aims to measure the level of land use and transport integration in selected segments of Lusaka.

This research suggests measures to improve public travel demand by considering land use and transport integration in selected segments of Lusaka through several stages of analysis: The first goal is to identify the level of traffic congestion using the speed-based indicators, peak hour traffic speed, and travel time index to analyse the level of traffic congestion in the study area. The second goal identifies the LUTI criteria for public transport corridors with land use affecting transportation parameters such as population density, residential density, employment density, and jobs-housing balance to analyse travel demand in the study segments. Then, for goal three (3), the transport affecting land use accessibility indicator provides land use and transport measures that support travel demand in the study area based on goal two (2) findings.

The results of the analysis show congestion is worse during the evening peak hours, with an average travel time of 32.3 minutes. In addition, all the segments in the study area show the peak hour speed within the 14 km/h to 35 km/h range. Therefore, with an increase in the travel time ratio of more than the 1.40 threshold in all the segments, the congestion level is considered high. An analysis conducted using the Guttman scale shows that the BYPASS and T4 segments had the lowest support, while the M9 and T2 segments stood out with medium support for developing public transport corridors in the study area. The trip distribution was estimated to find the total number of commuters, travel time reliability improved by 2.47 TTR in all the segments and the Guttman scale findings highlighted the suggestive measures to improve LUTI and support travel demand in the study segments.

========================================================================================================================

Kemacetan adalah fenomena fisik yang berkaitan dengan bagaimana kendaraan saling menghambat kemajuan. Selain itu, kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah di mana-mana sehingga diperlukannya sebuah kebijakan, dan seperti banyak kota lain di dunia, Lusaka secara umum mengikuti model pembangunan monosentris, di mana masyarakat tinggal jauh dari Central Business District (CBD). Ini menggambarkan bahwa setiap individu harus pergi bekerja menuju ke CBD setiap pagi dan kembali ke rumah mereka setiap malam. Oleh karena itu, korelasi antara tata guna lahan dan jaringan transportasi berdampak signifikan terhadap travel demands, yang mana mendukung berbagai moda transportasi, jarak perjalanan, dan aksesibilitas. Kota Lusaka dinilai tidak seimbang karena persebaran pemukiman dan lapangan kerja tidak merata, sehingga menjadi salah satu penyebab utama kemacetan akibat perjalanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat integrasi tata guna lahan dan transportasi di segmen terpilih di Lusaka.

Penelitian ini menyarankan langkah-langkah untuk meningkatkan travel demands masyarakat dengan mempertimbangkan tata guna lahan dan integrasi transportasi di segmen terpilih di Lusaka melalui beberapa tahapan analisis: Tujuan pertama adalah mengidentifikasi tingkat kemacetan lalu lintas dengan menggunakan indikator berbasis kecepatan, kecepatan lalu lintas pada jam puncak, dan travel time index untuk menganalisis tingkat kemacetan lalu lintas di wilayah studi. Sasaran kedua mengidentifikasi kriteria LUTI untuk koridor angkutan umum dengan tata guna lahan yang mempengaruhi parameter transportasi seperti kepadatan penduduk, kepadatan perumahan, kepadatan pekerjaan, dan keseimbangan antara pekerjaan dengan perumahan untuk menganalisis permintaan perjalanan di segmen studi. Kemudian, untuk tujuan tiga (3), dimana indikator aksesibilitas yang didapat berdasarkan penggunaan lahan yang mempengaruhi transportasi, didapatkan tindakan yang sesuai terhadap penggunaan lahan dan transportasi yang mendukung travel demands di wilayah studi berdasarkan temuan tujuan dua (2).

Hasil analisis menunjukkan kemacetan lebih parah pada jam puncak sore hari, dengan waktu tempuh rata-rata 32,3 menit. Selain itu, semua segmen di wilayah studi menunjukkan kecepatan jam puncak dalam kisaran 14 km/jam hingga 35 km/jam. Oleh karena itu, dengan peningkatan rasio waktu tempuh lebih dari ambang batas 1,40 di semua ruas, maka tingkat kemacetan tergolong tinggi. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan skala Guttman menunjukkan bahwa ruas BYPASS dan T4 memiliki daya dukung terendah, sedangkan ruas M9 dan T2 menonjol dengan daya dukung sedang untuk pengembangan koridor angkutan umum di wilayah studi. Distribusi perjalanan diperkirakan menemukan jumlah komuter, keandalan waktu perjalanan meningkat sebesar 2,47 TTR di semua segmen dan temuan skala Guttman menyoroti langkah-langkah sugestif untuk meningkatkan LUTI dan mendukung permintaan perjalanan di segmen studi.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Land Use, Transport, Traffic Congestion, LUTI, Travel Demand, Tata Guna Lahan, Transportasi, Kemacetan Lalu Lintas, LUTI, Travel Demand
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation
N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Peter Steve Ngabwe
Date Deposited: 06 Feb 2023 07:48
Last Modified: 06 Feb 2023 07:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95666

Actions (login required)

View Item View Item