Kartini, Eka (2023) Pengaruh pH Dan Temperatur Pada Proses Elektrokoagulasi Terhadap Degradasi Zat Warna Remazol Black B Dalam Air Limbah. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03211940000036-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2025. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Zat warna merupakan salah satu limbah yang sulit ditangani hingga saat ini karena memiliki kandungan material organik yang sulit terdegradasi. Salah satu zat warna yang sering digunakan dalam indsutri tekstil adalah Remazol Black B. Kenyataannya hanya sekitar 5% zat warna digunakan dan sekitar 95% dibuang menjadi limbah. Air limbah tekstil termasuk batik memiliki karakteristik beragam antara lain pH yang bervariasi antara 3,9 – 14 dan suhu yang tinggi sekitar 40°C - 80°C. Nilai pH dan suhu yang ekstrim ini seringkali dapat mempengaruhi efektivitas pengolahan limbah tekstil khususnya proses elektrokoagulasi yang sering diterapkan. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengolahan limbah tekstil menggunakan variabel pH dan suhu. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium. Sistem yang digunakan merupakan recircular batch. Dalam proses digunakan elektroda yaitu aluminium sebagai anoda dan besi sebagai katoda. Penelitian ini menggunakan arus 15A dan debit 2 L/menit dengan waktu kontak 20 menit. Variabel suhu menggunakan variasi suhu kamar (31°C), 40°C, dan 60°C sedangkan pH menggunakan variasi pH 5; pH 6,45; dan pH 12. Pengambilan sampel dilakukan pada menit ke-0, ke-2, ke-5, ke-8, ke-10, ke-15 dan ke-20. Setelah proses elektrokoagulasi selesai dilakukan sedimentasi selama 20 menit. Kemudian supernatan diambil dan dilakukan analisis. Parameter yang diamati adalah TSS, warna, COD, TDS, pH, dan suhu. Dari hasil penelitian pengolahan menggunakan konsentrasi 10 ppm didapatkan kondisi optimum pada kondisi pH 6,45 dengan suhu 31°C. Persentase penyisihan TSS dan warna pada kondisi ini masing-masing sebesar 44,79%±0,95% dan 91,79%±1,90%. Penurunan zat warna terjadi signifikan pada kondisi pH = 6,45 disebabkan oleh kemampuan koagulan dalam berikatan dengan ion OH sehingga dapat membentuk flok Al(OH)3.Jumlah flok yang terbentuk tersebut mampu mengikat polutan organik sehingga terjadi proses penyisihan zat warna.Pengaplikasian kondisi optimum pada konsentrasi 100 ppm menunjukkan penurunan efisiensi karena konsentrasi yang cukup tinggi. Persentase removal zat warna, TSS dan COD pada konsentrasi 100 ppm masing-masing sebesar 65,89%±1%; 33,90%±4,43%; dan 32,05%±1,13%.
==============================================================================================================================
Dyes are one of the most challenging wastes to handle until now because they contain organic materials that are difficult to degrade. One of the most frequently used dyes in the textile industry is Remazol Black B. Only about 5% of the dye is used, and about 95% is disposed of as waste. Textile wastewater, including batik, has various characteristics, including a pH of 3.9 – 14 and a high temperature of around 40°C - 80°C. These extreme pH and temperature values can often affect the effectiveness of textile waste processing, especially the electrocoagulation process that is often applied. This study aimed to determine the effectiveness of textile waste processing using pH and temperature variables. The research was conducted on a laboratory scale. The system used is a recircular batch. In the process, aluminum is used as the anode and iron as the cathode. This study uses a current of 15A and a discharge of 2 L/minute with a contact time of 20 minutes. The temperature variable uses room temperature variations (31°C), 40°C, and 60°C, while the pH uses a variation of pH 5; pH 6.45; and pH 12. Sampling was carried out at 0, 2, 5, 8, 10, 15, and 20 minutes. After the electrocoagulation process, sedimentation was carried out for 20 minutes. Then the supernatant was taken and analyzed. The parameters observed were TSS, color, COD, TDS, pH, and temperature. From the results of processing research using a concentration of 10 ppm, optimum conditions were obtained at pH 6.45 at 31°C. The TSS and color removal in this condition was 44.79% ± 0.95% and 91.79% ± 1.90%, respectively. A significant decrease occurred at pH = 6.45 due to the ability of the coagulant to bind OH- ions to form Al(OH)3 floc. The number of flocs formed is able to bind organic pollutants so that the dye removal process occurs. The application of optimum conditions at a concentration of 100 ppm shows a decrease in efficiency due to the relatively high concentration. The percentage of dye, TSS and COD removal at a concentration of 100 ppm was 65.89% ± 1% respectively; 33.90%±4.43%; and 32.05%±1.13%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Air Limbah, Degradasi, Elektroda, Elektrokoagulasi, Warna Wastewater, Degradation, Electrodes, Electrocoagulation, Dyes |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD455 Chemical precipitation. Coagulation. Flocculation. Water--Purification--Flocculation. T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD898.8.C67 Waste disposal |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Eka Kartini |
Date Deposited: | 01 Feb 2023 06:52 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 03:27 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/95960 |
Actions (login required)
View Item |