Sistem Sambungan Steel Box Dengan Menggunakan Baut Antara Balok Beton Pracetak Dan Kolom Pada Bangunan Gedung Tahan Gempa

Prasetya, Donny Kurniawan (2022) Sistem Sambungan Steel Box Dengan Menggunakan Baut Antara Balok Beton Pracetak Dan Kolom Pada Bangunan Gedung Tahan Gempa. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6012201060-Master_Thesis.pdf] Text
6012201060-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until September 2024.

Download (9MB)

Abstract

Kemajuan ilmu dan teknologi dituntut harus mengikuti perkembangan kebutuhan hidup manusia dari segala aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya, di mana semakin banyak kebutuhan akan tempat tinggal dan perkantoran berupa bangunan Gedung. Bangunan gedung harus dibangun dengan kualitas yang baik dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan standar secara internasional, yang tahan terhadap gempa dengan perilaku daktail. Perilaku daktail pada saat terjadi gempa adalah bangunan tersebut mengalami kerusakan akibat kegagalan lentur pada bagian – bagian yang telah direncanakan, yakni terjadi kerusakan pada tumpuan balok setelah terjadinya gempa. Pertimbangan lain adalah struktur gedung harus dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien, sehingga kebutuhan bangunan Gedung dapat terpenuhi dengan cepat. Saat ini sudah banyak bangunan Gedung yang dilaksanakan dengan metode beton pracetak, tetapi pada umumnya masih menggunakan metode sambungan dengan pengecoran setempat, khususnya pada bagian sambungan balok dan kolom, di mana ada beberapa kendala di dalam pelaksanaan pengecoran dan kemungkinan pemasangan besi tulangan di lapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan yang tidak sesuai perencanaan sehingga berpotensi terjadinya kegagalan struktur pada bagian sambungan tersebut. Untuk mengurangi kendala penyambungan tersebut, maka diusulkan metode penyambungan antar beton pracetak dengan sistim sambungan inovatif yang sederhana, ringan, cepat dalam proses pabrikasinya, dapat dilaksanakan dengan cepat dan efektif di lapangan, serta mudah di dalam memenuhi spesifikasi kualitas sambungannya. Tipe sambungan yang diusulkan ini adalah tipe sambungan kering (dry joint) yang menggunakan sambungan baut pada sistim sambungan dengan komponen steel box. Dengan sambungan inovatif pada komponen balok dan kolom beton pracetak ini, diharapkan kualitas sambungan dapat sesuai perencanaan, serta dapat menunjang kecepatan pelaksanaan di lapangan, sehingga biaya pelaksanaan secara keseluruhan dapat ditekan (cost efficiency). Pada penelitian ini akan dibuktikan bahwa sistim sambungan kering (dry joint) ini mampu menerima beban momen dan geser akibat gempa yang masih berada pada fase elastis, tidak mengalami plastisitas. Konsep dari perencanaan sambungan ini tidak merubah konsep dari Sistim Rangka Penahan Momen Khusus (SRPMK) yang menerapkan konsep Strong Column Weak Beam dan Plastic Hinges. Sambungan dipastikan dalam kondisi yang kuat, tidak terjadi pelelehan dan kerusakan pada saat terjadi gempa besar, sehingga terjadinya kegagalan bukan pada sambungan tetapi terjadi pada elemen balok beton pracetaknya yaitu di ujung balok di luar sambungannya yang direncanakan berupa kegagalan lentur dengan perilaku daktail, bukan kegagalan geser. Metodologi penelitian ini akan dilakukan dengan permodelan struktur dengan rencana beban hidup dan mati dan yang telah memperhitungkan gempa sesuai ketentuan dan syarat SRPMK dengan Kategori Desain Seismik (KDS) D,E,atau F. Selanjutnya dilakukan analisa struktur dengan bantuan program SAP2000, sehingga didapatkan gaya dalam yang terjadi pada komponen balok dan kolom. Dari gaya dalam tersebut dilakukan perhitungan stabilitas balok dan sambungan balok-kolom secara teoritis dengan konsep Load Resistant Factor Design (LRFD) dan ketentuan dan syarat di dalam peraturan SNI 1729-2020.
========================================================================================================================
The advancement of science and technology is required to follow the development of human living needs from all aspects of social, economic, and cultural life, where more and more needs for residences and offices in the form of buildings. Buildings must be built to good quality by meeting the requirements set by international standards, which are resistant to earthquakes with ductile behavior. The ductile behavior at the time of the earthquake is that the building suffered damage due to bending failure in the parts that had been planned, namely damage to the edge of the beam after the earthquake. Another consideration is that the structure of the building must be constructed quickly and efficiently so that the needs of the building can be met quickly. Currently, many buildings are constructed with precast concrete methods. However, they still use the cast in-situ method, especially for the beam and column connection system where there are some obstacles in casting process and the possibility of installing the reinforcement bars on site not following the design. Hence, there is potential for structural failure in that part of the connection. To reduce the connection constraints, it is proposed that the method of connecting precast concrete with an innovative connection system that is simple, lightweight, fast in the manufacturing process, can be constructed quickly and effectively on site, and easily meets the specifications of connection quality. This proposed type of connection is a dry joint type that only uses bolt on the connection system with steel box components. With innovative connections in the components of these precast concrete beams and columns, it is expected that the quality of the connection can follow the design and can support the speed of construction on site so that the overall construction costs can be reduced (cost efficiency). In this study it will be proven that the dry joint system can receive the moment and shear load due to earthquakes that are still in the elastic phase, not experiencing plasticity. The concept of connection planning does not change the concept of the Special Moment Frame System which applies the concept of Strong Column Weak Beam and Plastic Hinges. The connection is ensured in strong conditions, there is no yielding and damage at the time of a large earthquake, so the failure is not in the connection but occurs in the precast concrete block element that is at the end of the beam outside the planned connection in flexural failure with ductile behavior, not shear failure. This research methodology will be carried out by modeling structures with live and dead design loads that have taken into account earthquakes under the provisions and conditions of SRPMK with Seismic Design Category (KDS) D, E, or F. Furthermore, structural analysis is carried out by using the SAP2000 program, so that the internal force that occurs in the beam and column members can be obtained. From the obtained internal forces, the calculation of beam stability and beam-column connection can be carried out under the Load Resistant Factor Design (LRFD) concept and the provisions and conditions in SNI regulation 1729-2020.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTS 624.183 414 Pra s-1
Uncontrolled Keywords: Sambungan Steel Box, Sambungan Kuat, Beton Pracetak, Kolom Kuat - Balok Lemah, Sendi Plastis, Kegagalan Lentur, Perilaku Daktail, Fase Elastis.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA683 Precast concrete construction. Prestressed concrete construction.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 01 Feb 2023 06:31
Last Modified: 01 Feb 2023 06:32
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/95971

Actions (login required)

View Item View Item