Analisis Pengaruh Variasi Elektroda Dan Arus Pada Hasil Pengelasan Baja Corten A dengan Metode SMAW Terhadap Struktur Mikro, Ketahanan Korosi, dan Sifat Mekanik

Zain, Muhammad Irsyad (2023) Analisis Pengaruh Variasi Elektroda Dan Arus Pada Hasil Pengelasan Baja Corten A dengan Metode SMAW Terhadap Struktur Mikro, Ketahanan Korosi, dan Sifat Mekanik. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02511940000089-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02511940000089-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Cerobong udara pembuangan emisi yang digunakan pada industri harus memiliki sifat ketahanan korosi dan ketahanan panas yang baik pada material yang dipakai maupun pada hasil lasannya karena aplikasinya untuk mengaliri udara panas dari hasil pembuangan emisi. Oleh karena itu digunakan baja corten sebagai base metal dari cerobong udara pembuangan emisi karena memiliki sifat ketahanan korosi serta ketahanan panas yang baik serta lebih ekonomis dibandingkan dengan baja tahan panas lainnya. Selain bahan dasar dari cerobong udara tersebut, hasil pengelasan pada cerobong udara juga harus memiliki sifat yang sama dengan base metal nya, yaitu baja corten. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil lasan terhadap struktur mikro, ketahanan korosi, dan kekuatan tarik pada pengelasan material baja corten A dengan menggunakan metode Shielded Metal Arc Welding (SMAW) yang sesuai dengan Welding Procedure Specification (WPS). Variabel yang digunakan yaitu variasi elektroda dengan menggunakan elektroda E7016-G dan E8016-G dan variasi arus sebesar 90, 105, 120 A dengan pengujian metalografi, korosi temperature tinggi, kekuatan tarik, dan kekerasan. Hasil dari penelitian ini adalah pada pengujian metalografi didapatkan peningkatan fasa perlit tertinggi terdapat pada spesimen B2 yang menggunakan elektroda E8016-G dan arus 105A yang mencapai 41,92% pada weld metal dan 29,6% pada HAZ. Nilai persentase fasa perlit terendah terdapat pada spesimen A3 yang menggunakan elektroda E7016-G dan arus 120A dengan persentase fasa perlit 30,33% pada weld metal dan 23,1% pada HAZ. Pada base metal memiliki nilai persentase perlit yang cenderung sama pada semua spesimen. Pada pengujian ketahanan korosi didapatkan bahwa laju korosi bersifat fluktuatif pada rentang waktu 3 jam dan 6 jam, namun laju korosi menurun pada rentang waktu 10 jam. Ketahanan korosi terbaik didapatkan pada spesimen B2 yang menggunakan elektroda E8016-G dan arus 105A dengan laju korosi pada selang waktu 3 jam sebesar 1,666 mpy, pada selang waktu 6 jam sebesar 1,512 mpy, dan pada selang waktu 10 jam sebesar 0,004 mpy. Pada pengujian kekuatan tarik dan pengujian kekerasan, Sifat mekanik yang paling baik dimiliki oleh spesimen B2 yang menggunakan elektroda E8016-G dan arus 105A dengan nilai kekuatan tarik sebesar 550,45 N/mm2 , yield strength sebesar 486,49 N/mm2 , elongation sebesar 16,79%, kekerasan pada weld metal sebesar 295,00 HV, dan kekerasan pada HAZ sebesar 240,33 HV
===================================================================================================================================
Exhaust chimneys used in industry must have good corrosion resistance and heat resistance in the material used and in the welds because of their application to circulate hot air from exhaust emissions. Therefore, corten steel is used as the base metal for exhaust exhaust chimneys because it has good corrosion resistance and heat resistance properties and is more economical than other heat-resistant steels. In addition to the basic material of the chimney, the results of welding on the chimney must also have the same properties as the base metal, namely corten steel. This research was conducted to analyze the results of welds on microstructure, corrosion resistance, and tensile strength in welding corten A steel materials using the Shielded Metal Arc Welding (SMAW) method according to the Welding Procedure Specification (WPS). The variables used are electrode variations using E7016-G and E8016-G electrodes and current variations of 90, 105, 120 A by testing metallography, high temperature corrosion, tensile strength, and hardness. The results of this study were that in metallographic testing, the highest increase in pearlite phase was found in specimen B2 which used an E8016-G electrode and a current of 105A which reached 41.92% in weld metal and 29.6% in HAZ. The lowest pearlite phase percentage was found in specimen A3 using E7016-G electrodes and 120A current with a pearlite phase percentage of 30.33% for weld metal and 23.1% for HAZ. The base metal has a pearlite percentage value that tends to be the same in all specimens. In the corrosion resistance test, it was found that the corrosion rate fluctuated in the 3 hour and 6 hour range, but the corrosion rate decreased in the 10 hour period. The best corrosion resistance was found in B2 specimens using E8016-G electrodes and 105A current with a corrosion rate of 1.666 mpy at 3 hour intervals, 1.512 mpy at 6 hour intervals, and 0.004 mpy at 10 hour intervals. In the tensile strength test and hardness test, the best mechanical properties were possessed by specimen B2 which used an E8016-G electrode and a current of 105A with a tensile strength value of 550.45 N/mm2 , yield strength of 486.49 N/mm2 , elongation of 16.79%, hardness on weld metal is 295.00 HV, and hardness on HAZ is 240.33 HV

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSMt 671.52 Zai a-1 2023
Uncontrolled Keywords: Arus, Elektroda, Kekuatan Tarik, Kekerasan, Ketahanan korosi, SMAW, Struktur Mikro
Subjects: T Technology > TS Manufactures > TS227 Welding.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Irsyad Zain
Date Deposited: 06 Feb 2023 06:16
Last Modified: 25 Aug 2023 07:59
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/96302

Actions (login required)

View Item View Item