Perancangan Geometrik Simpang Susun Jalan Tol Yogyakarta - Bawen

Sjadja'ah, Safira Nur'irqoh (2023) Perancangan Geometrik Simpang Susun Jalan Tol Yogyakarta - Bawen. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111840000054-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03111840000054-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (17MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah kini sedang gencar membangun berbagai infrastruktur untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar daerah, salah satunya jalan tol. Jalan tol dan jalan raya umumnya dihubungkan dengan simpang susun, yakni kombinasi dari jalur-jalur utama yang berada pada level yang berbeda. Salah satu pembangunan jalan tol dengan simpang susun yang sedang berlangsung saat ini adalah proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km ini kelak akan melayani Yogyakarta, Sleman, Magelang, Temanggung, dan Semarang, yang terkenal akan tempat-tempat wisatanya. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen direncanakan akan memiliki simpang susun di Banyurejo, Borobudur, Magelang, Temanggung, dan Ambarawa. Namun, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen belum memiliki perancangan geometrik simpang susun yang mendetail. Pembangunan simpang susun dengan tipe yang sesuai dengan kondisi lahan jalan tol dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan pemakaian jalan. Oleh karena itu, deperlukan pemilihan tipe dan perancangan geometrik simpang susun yang ideal agar sustainable selama bertahun-tahun ke depan dan tidak menyebabkan kemacetan. Simpang susun ini juga harus sesuai dengan standar yang ada. Dalam perancangan ini, dilakukan perancangan geometrik simpang susun Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang meliputi pemilihan lokasi simpang susun, pemilihan tipe simpang susun, perancangan alinyemen horizontal, perancangan alinyemen vertikal, serta perancangan rambu dan marka. Pemilihan tipe simpang susun dilakukan berdasarkan Perencanaan Persimpangan Jalan Tak Sebidang Direktorat Jenderal Bina Marga, 2005. Perancangan geometrik simpang susun dilakukan berdasarkan Pedoman Geometrik Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, 2021 dan Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol Direktorat Jenderal Bina Marga 2009. Perancangan rambu dan marka dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2014 dan Nomor 34 Tahun 2014. Dari perancangan yang dilakukan, dihasilkan empat simpang susun bertipe terompet serta satu simpang susun bertipe segitiga langsung. Setiap simpang susun memiliki 4 ramp, sehingga total ramp yang direncanakan berjumlah 20. Simpang susun tipe terompet terdapat di Banyurejo, Borobudur, Magelang, dan Ambarawa dengan tipe tikungan Spiral-Circle-Spiral dan Spiral-Spiral berjari-jari 53,5 m hingga 65,9 m dan lengkung peralihan sebesar 43,5 m hingga 55,9 m. Simpang susun tipe segitiga langsung terdapat di Temanggung dengan tipe tikungan Spiral-Circle-Spiral berjari-jari 233,5 m dan lengkung peralihan 59,5 m.
==============================================================================================================================
The construction of infrastructures has been a main concern of the government’s as of late with the intention of even developments throughout regions, one of which is toll roads. Toll roads and main roads are generally connected through interchanges. By definition, an interchange is a combination of main roads built on different levels. One of the toll roads that are being built with interchanges is Yogyakarta – Bawen Highway. Yogyakarta – Bawen Highway, with the length of 75.82 km, is planned to pass Yogyakarta, Sleman, Magelang, Temanggung, and Semarang, which are famous for their tourism destinations. Yogyakarta – Bawen Highway is arranged to have interchanges in Banyurejo, Borobudur, Magelang, Temanggung, and Ambarawa, but these interchanges have yet to have detailed geometric design. Construction of interchange with correct choice of interchange type will provide comfort and safety for drivers. Thus, an ideal geometric design for interchange is needed as well as interchange type selection, so the interchanges may be sustainable for years to come and not cause traffic jam. The geometric design of interchanges of Yogyakarta – Bawen Highway consists of the selection of locations for interchanges, selection of types of interchanges, design of horizontal alignments, design of vertical alignments, and design of street signs and marks. Selection of interchange type is based on Design of Multi-level Intersection by Bina Marga Regulation 2005. Geometric design of interchange is based on the Guidelines for Geometric Design of Roads by Bina Marga Regulation 2021 and Highway Geometric for Toll Roads by Bina Marga Regulation 2009. Design of street signs and marks is based on Ministerial Regulation No 13 of 2014 and No 24 of 2014. The result of this interchange planning is four trumpet interchanges and one direct-triangle interchange. Each interchange has 4 ramps, therefore there are a total of 20 ramps designed in this Final Project. Interchanges in Banyurejo, Borobudur, Magelang, and Ambarawa are all trumpet interchanges with transition types of Spiral-Circle-Spiral and Spiral-Spiral, with radius within range of 53.5 m to 59.5 m and length of transition spirals within range of 43,5 m to 55,9 m. Interchange in Temanggung is a direct-triangle interchange with transition type of Spiral-Circle-Spiral, with a radius of 233.5 m and length of transition spiral of 59.5 m.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Intersection, interchange, geometric design, Yogyakarta-Bawen Highway, Persimpangan, simpang susun, perancangan geometrik, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE175 Road and highway design
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Safira N. Sjadja'ah
Date Deposited: 08 Feb 2023 08:28
Last Modified: 08 Feb 2023 08:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/96431

Actions (login required)

View Item View Item