Industrial Clustering Design Of Batik Trusmi Cirebon Using Value Chain and Diamond Porter Model

Fadli, Rihadatul (2023) Industrial Clustering Design Of Batik Trusmi Cirebon Using Value Chain and Diamond Porter Model. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02411940000084-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02411940000084-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Batik Trusmi adalah salah satu dari beberapa kawasan industri Batik di Indonesia dengan 164 Industri Batik yang terdaftar di Desa Trusmi yang mencakup 42% nilai produksi, 36% kapasitas produksi, 33% karyawan industri batik, dan 27% nilai investasi dari keseluruhan Industri Batik Cirebon. Kondisi Batik Trusmi yang saat ini menjadi Sentra UKM sangat potensial untuk dikembangkan sebagai klaster industri untuk mendapatkan keunggulan yang lebih kompetitif melalui sistem yang terintegrasi bagi para pemangku kepentingan. Distribusi permintaan sebagai tujuan utama klaster industri akan menghasilkan keuntungan lain seperti, pelanggan setia untuk industri terkait dalam rantai nilai, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan eksposur Industri Batik Cirebon. Pengembangan Batik Trusmi sebagai klaster industri juga sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan kawasan industri di Jawa Barat berdasarkan laporan pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah tahun 2021 yang mencakup Kawasan Batik Trusmi sebagai salah satu dari beberapa kawasan industri yang akan dibangun. dikembangkan dalam 20 tahun mendatang. Desain Industrial Clustering dihasilkan dari Value Chain dan Diamond Porter Model. Model Value Chain dan Diamond Porter menghasilkan komponen klaster industri dan kondisi komponen aspek Batik Trusmi dengan menggambarkan dan mendeskripsikan Kegiatan Primer dan Sekunder Klaster Industri dan fungsi Stakeholder pada sistem sedangkan Model Diamond Porter menggambarkan kondisi internal dan aspek eksternal klaster industri. Rancangan klaster industri juga menghasilkan kondisi yang diinginkan Batik Trusmi berdasarkan Kriteria Keberhasilan Klaster Industri yang diterbitkan oleh Bappenas. Kondisi yang diinginkan Batik Trusmi dihasilkan dari dilakukannya analisis terhadap kondisi saat ini kriteria keberhasilan dan kebutuhan pemangku kepentingan terkait Batik Trusmi yang telah diklasifikasikan berdasarkan pemangku kepentingan yang dibutuhkan dalam suatu klaster industri. Sistem terpadu di bawah pengawasan pengelolaan klaster industri atau dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cirebon akan memiliki kemampuan untuk mengelola distribusi permintaan, standarisasi proses produksi dan kualitas, mengembangkan ikon pariwisata Cirebon, serta pemantauan dan evaluasi sistem untuk secara progresif mengembangkan industri di bawah pengelolaan klaster industri.
===============================================================================================================================
Batik Trusmi is one of several Batik industry area in Indonesia with 164 Batik Industry listed inside the Trusmi Village that occupies 42% production value, 36% production capacity, 33% batik industry employee, and 27% investment value of Overall Cirebon Batik Industry. The condition of Batik Trusmi that currently as a SMEs Centre is potentially to be developed as an industrial cluster to gain more competitive advantage through an integrated system for the stakeholders. Demand distribution as the central objective of the industrial cluster will lead to other advantages such as, loyal customers for the industries related in the value chain, expand the market reach, and increase the exposure of Cirebon Batik Industry. The development of Batik Trusmi as an industrial cluster also aligned with the government plan on developing industrial area in West Java based on Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah 2021 development report that include Trusmi Batik Area as one of several industrial area that will be developed in the next 20 years. The Value Chain and Diamond Porter Model result the industrial cluster component and aspect component condition of Batik Trusmi by illustrating and describes the Primary and Secondary Activities of the Industrial Cluster and the Stakeholders function on the system while the Diamond Porter Model describes the conditions of internal and external aspects of the industrial cluster. The industrial cluster design also resulting a desired condition of Batik Trusmi based on the Industrial Cluster Success Criteria published by Bappenas. The desired conditions of Batik Trusmi is resulting from doing analysis on the current condition of the success criteria and the requisites of the related stakeholders of Batik Trusmi that already classified based on the stakeholder required in an industrial cluster. The integrated system under the supervision of the industrial cluster management, or in this case, Cirebon Industrial and Trading Department will have the ability to manage the demand distribution, standardization of the production process and quality, develop the tourism icon for Cirebon, and monitoring and evaluating system to progressively develop the industries under the industrial cluster management.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Industrial Cluster, Batik Industry, Diamond Porter Model, Value Chain Model
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD7526 Model communities. Model industrial
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rihadatul Fadli
Date Deposited: 11 Feb 2023 02:53
Last Modified: 11 Feb 2023 02:53
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/96761

Actions (login required)

View Item View Item