Alternatif Perencanaan Timbunan Jalan Baru Di Kawasan Food Estate Eks PLG Belanti Kabupaten Pulang Pisau – 3 Studi Kasus: Sta. 4+600 – Sta. 4+910 (Segmen 1) dan Sta. 0+000 - Sta. 0+065 (Segmen 2)

Dika, Darma Karya (2023) Alternatif Perencanaan Timbunan Jalan Baru Di Kawasan Food Estate Eks PLG Belanti Kabupaten Pulang Pisau – 3 Studi Kasus: Sta. 4+600 – Sta. 4+910 (Segmen 1) dan Sta. 0+000 - Sta. 0+065 (Segmen 2). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6012201083-Master_Thesis.pdf] Text
6012201083-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Program Food Estate menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2020-2024 terletak di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng); lahan yang digunakan untuk program Food Estate adalah eks proyek lahan gambut (PLG) yaitu Kawasan Food Estate Eks PLG Belanti, Kabupaten Pulang Pisau. Peningkatan jalan akses Ruas Tahai Jaya (Sta. 0+000) sampai Tahai Baru (Sta. 5+207) sepanjang 5,21 km tidak memiliki bahu jalan. Pada Sta. 5+116 terdapat pasar dimana lalu lintasnya sangat padat ketika pasar sedang aktif serta cukup sulit dalam pelebaran jalan atau pembuatan bahu jalan. Hal ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau untuk mengajukan usulan jalan alternatif dari Sta. 4+600 – Sta. 5+207. Jalan alternatif tersebut dimulai dari Sta. 4+600 – Sta. 4+910 (Segmen 1) dan dilanjutkan dengan Segmen 2 (dari Sta. 0+000 – Sta.0+065). Kondisi tanah di rencana jalan alternatif tersebut adalah tanah lunak kompressibel setebal 19 m; fluktuasi MAT 1 m. Tinggi timbunan rencana jalan tersebut 0.95 m dengan kemiringan 1:2 dan lebar 10 m dengan perkuatan cerucuk. Alternatif lainnya adalah pemakaian mortar busa sebagai pengganti timbunan.
Hasil analisis pemampatan pada timbunan jalan rencana adalah sebesar 16,64 cm dan tepi timbunan sebesar 10,90 cm. Untuk menghilangkan besar pemampatan yang akan terjadi akibat timbunan jalan rencana tersebut maka perlu diberi beban preloading setinggi 1,41 m dengan besar pemampatan (Sc) sebesar 0,41m. Hanya saja kecepatan pemampatan per tahun masih cukup besar yaitu 10,053 cm/tahun. Oleh sebab itu direncanakan pemasangan cerucuk sedalam 5 m dengan diameter 10 cm sebanyak 56 buah per 1 meter memanjang jalan. Besar penurunan timbunan yang diperkuat dengan cerucuk adalah 3.378 cm di tengah timbunan dan 2,618 cm di pinggir timbunan.
Penggunaan mortar busa sebagai pengganti timbunan tanah memberikan hasil yang memuaskan dimana dengan kondisi tanah dasar yang ada, tinggi timbunan kritis yang dapat diletakkan adalah 7,143 m. Dengan demikian pemakaian mortar busa untuk jalan setinggi 0,95 m di jalan alternatif yang direncanakan memberikan angka keamanan SF = 2.6 terhadap stabilitas timbunan dan SF = 4,9 terhadap gaya angkat hidrostatis. Besar pemampatan yang terjadi pada tahun pertama sebesar 0,36 cm.
=================================================================================================================================
The Food Estate Program is one of the 2020–2024 National Strategic Programs (PSN) located in Central Kalimantan Province. The land used for this Food Estate Program is for a former peat land project, which is the Belanti ex-PLG Food Estate Area, Pulang Pisau Regency. Improvements need to be made on the access road at the Section Tahai Jaya (Sta. 0+000) to Tahai Baru (Sta. 5+207), which spans 5.21 km and have no road shoulder. At Sta. 5+116, there is a market where the traffic becomes very busy the moment the market is active. In addition, it would be challenging to widen the road or to create a road shoulder. This serves as the basis for the government of Pulang Pisau Regency to propose an alternative road from Sta. 4+600 – Sta. 5+207. This alternative road begins at Sta. 4+600 – Sta. 4+910 (Segment 1) and is continued at Segment 2 (Sta. 0+000 – Sta.0+065). The soil condition at the proposed alternative road is a compressible soft soil with a depth of 19 m and a groundwater-level fluctuation of 1 m. The height of the embankment for the proposed alternative road is 0.95 m with a slope of 1:2 and a width of 10 m, fortified with cerucuk (wood piles). Another alternative is the use of foam-mortar as a replacement for the embankment.
The result of our compression analysis on the proposed road embankment is 16.64 cm and an edge embankment of 10.90 cm. In order to eliminate the amount of compression that will occur due to the proposed road embankment, there is a need for preloading as high as 1.41 m with the amount of compression (Sc) of 0.41m. However, the rate of compression per year remains relatively high, at 10.053 cm/year. Therefore, this study recommends the placement of cerucuk 5-meter deep with a diameter of 10 cm. The amount of cerucuk needed will be 56 piles for every meter along the road. The amount of embankment settlement reinforced with cerucuk is 3.378 cm in the middle of the embankment and 2.618 cm at the edge of the embankment.
The use of foam-mortar as a substitute for land embankment provides a satisfactory result in which, with the existing subgrade, the critical embankment height that can be placed is 7.143 m. That being said, the use of foam-mortar as high as 0.95 m for the proposed alternative road will provide a safety value (SF) = 2.6 for embankment stability and SF = 4.9 for hydrostatic lift force. The amount of compression that occurs during the first year is 0.36 cm.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: tanah lunak, timbunan, cerucuk, mortar busa. Keywords: soft soil, embankment, cerucuk, foam-mortar.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Theses
Depositing User: DARMA KARYA DIKA
Date Deposited: 13 Feb 2023 07:50
Last Modified: 13 Feb 2023 08:00
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/97121

Actions (login required)

View Item View Item