Analisis Indeks Kekritisan Lingkungan Dengan Algoritma Environmental Criticality Index Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS (Studi Kasus : Kota Bandung)

Hauzan, Naufal Shidqi (2023) Analisis Indeks Kekritisan Lingkungan Dengan Algoritma Environmental Criticality Index Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 OLI/TIRS (Studi Kasus : Kota Bandung). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311740000075-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311740000075-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Kekritisan lingkungan merupakan sebuah rasio suhu permukaan tanah dengan ketersediaan tutupan vegetasi di sebuah area. Jika suhu sebuah area terbilang tinggi dan terdapat sedikit tutupan vegetasi pada area tersebut, maka area tersebut merupakan area dengan kualitas lingkungan yang rendah atau kritis Faktor utama terjadinya kekritisan lingkungan adalah telah terjadi fenomena Urban Heat Island. Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Fenomena UHI juga sudah terjadi di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk membahas kekritisan lingkungan Kota Bandung terutama pada tahun 2017-2021. Metode penelitian ini adalah menggunakan algoritma Environmental Criticality Index (ECI) dan teknologi penginderaan jauh berupa citra Landsat 8 OLI/TIRS untuk memperoleh indeks kekritisan lingkungan. ECI akan dihitung dengan memanfaatkan 4 (empat) variabel, yaitu Land Surface Temperature (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), dan Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI). Hasil penelitian terkait nilai indeks kekritisan lingkungan adalah nilai minimum paling rendah sebesar 0,001 dan nilai maksimum tertinggi sebesar 144,182. Variasi nilai minimum dan maksimum indeks kekritisan lingkungan untuk setiap waktu pengamatan disebabkan oleh perbedaan nilai minimum dan maksmimum variabel dalam perhitungan ECI (LST, NDVI, NDBI, dan MNDWI) yang berbeda pada setiap waktu pengamatan. Kemudian hasil untuk persebaran indeks kekritisan lingkungan Kota Bandung adalah 40,617 % Kota Bandung termasuk wilayah tidak kritis dan 59,383 % Kota Bandung termasuk wilayah kritis. Contoh wilayah tidak kritis adalah wilayah pinggiran kota seperti Kecamatan Cidadap dan Cibiru. Sedangkan contoh wilayah kritis adalah wilayah tengah kota seperti kecamatan Bojongloa Kaler dan Astana Anyar. Lalu hasil untuk perubahan indeks kekritisan lingkungan Kota Bandung adalah kenaikan luas area tidak kritis sebesar 2,608 km² dan penurunan luas area kritis sebesar 3,037 km² dalam periode tahun 2017-2021.

===============================================================================================================================

Environmental Criticality is a ratio between an area’s temperature and availability of vegetation cover of that particular area. If an area has high temperature and low vegetation density, then the area is an area with low environment quality or critical. Urban Heat Island (UHI) phenomenon is the main factor of the occurance of environmental criticality. Bandung City is the capital of West Java Province and a city that has highest population density in West Java Province. UHI phenomenon also has occurred in Bandung. The goal of this research is to discuss Bandung’s environmental criticality in 2017-2021 period. Methode of this research is to use Environmental Criticality Index (ECI) Algorithm and remote sensing technology (Landsat 8 OLI./TIRS) to get environmental criticality index. ECI will be using four (4) variable : Land Surface Temperature (LST), Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), and Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI). The result of this research regarding the value of environmental criticality index for the lowest minimum value is 0,001 and then for the highest maximum value is 144,182. Minimum and maximum value variation of environmental criticality index is caused by the difference of variabel’s (LST, NDVI, NDBI, and MNDWI) minimum and maximum value for every observation. The result regarding the spread of environmental criticality index is 40,617 % area in Bandung belong to non-critical area and 59,383 % belong to critical area. Example of non critical area is the outskirt area of the city like Cidadap and Cibiru District. Whereas example of critical area is the center of the city like Bojongloa Kaler and Astana Anyar District. Then the result regarding changes of Bandung’s environmental criticality index in 2017-2021 period is the increase of 2,608 km² for non-critical area and the decline of 3,037 km² for critical area.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Environmental Criticality Index (ECI), Land Surface Temperature (LST), Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI), Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Keyword : Environmental Criticality Index (ECI), Land Surface Temperature (LST), Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI), Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Naufal Shidqi Hauzan
Date Deposited: 15 Feb 2023 08:44
Last Modified: 15 Feb 2023 08:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/97170

Actions (login required)

View Item View Item