Analisis Kesesuaian Lahan Permukiman Menggunakan Metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE)(Studi Kasus: Kota Batam)

Yulianto, Muchamad (2023) Analisis Kesesuaian Lahan Permukiman Menggunakan Metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE)(Studi Kasus: Kota Batam). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311840000059-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311840000059-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kota Batam merupakan salah satu kota yang tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia. Dengan memusatkan sebagai pusat industri dan komoditas impor menjadikan Kota Batam sebagai daerah yang padat penduduk. Kebutuhan akan analisis lahan permukiman yang layak huni akan berpengaruh dalam kenyamanan dan keselamatan para penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun parameter dari kesesuaian lahan lalu memodelkan parameter tersebut yang menghasilkan analisis kesesuaian lahan dalam bentuk peta yang nantinya dapat menjadi informasi dalam pengembangan permukiman di Kota Batam. Metode yang digunakan adalah dengan metode Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) dan Sistem Informasi Geografis (SIG), SMCE berguna dalam membantu pengambil kebijakan dalam memilih dari beberapa alternatif hasil model simulasi yang tersedia berdasarkan skala prioritas. dan SIG memiliki peran dalam menganalisis proses evaluasi kesesuaian lahan yang sesuai dengan parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan analisis menggunakan metode SMCE diperlukan metode AHP menghasilkan tingkat kerawanan paling besar yaitu curah hujan sebesar 48,1%. Dari hasil overlay peta hasil skoring maka luas daerah terbesar terdapat pada kategori sangat sesuai dengan luas 551.618 Ha dengan persentase sebesar 8.015% dari luas wilayah Kecamatan yang terletak pada Kecamatan Sekupang, dan daerah terkecil terdapat pada kategori tidak sesuai sekitar dengan luas sebesar 25.389 Ha dengan persentase sebesar 0.3689 % dari luas wilayah Kecamatan yang juga terletak pada Kecamatan Sekupang. Dari hasil yang telah diperoleh, setengah dari luas daerah kesesuaian lahan yang diteliti termasuk dalam kategori sangat sesuai yaitu sebesar 50,4% maka permukiman di Kota Batam sudah dapat dikatakan sangat sesuai dan layak.
================================================================================================================================
Batam City is one of the cities that is growing and developing rapidly in Indonesia. By concentrating as an industrial center and imported commodities, Batam City is a densely populated area. The need for an analysis of livable residential land will affect the comfort and safety of the residents. This study aims to compile the parameters of land suitability and then model these parameters which produce a land suitability analysis in the form of a map which can later become information in the development of settlements in Batam City. The method used is the Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) and Geographic Information System (GIS) methods, SMCE is useful in assisting policy makers in choosing from several alternative simulation model results available based on priority scale. and GIS has a role in analyzing the land suitability evaluation process in accordance with predetermined parameters. Based on the analysis using the SMCE method, the AHP method is required to produce the greatest level of vulnerability, namely rainfall of 48.1%. From the results of the scoring map overlay results, the largest area is in the very appropriate category with an area of 551,618 Ha with a percentage of 8,015% of the total area of the sub-district which is located in Sekupang District, and the smallest area is in the non-conforming category around with an area of 25,389 Ha with a percentage of 0.3689% of the total area of the District which is also located in the Sekupang District. From the results that have been obtained, half of the land suitability area studied is included in the very suitable category, namely 50.4%, so settlements in Batam City can be said to be very suitable and feasible.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Analytical Hierarchy Process, Batam City, Overlay, Permukiman, Spatial Multi-Criteria Evaluation, Skoring, Analytical Hierarchy Process, Kota Batam, Overlay, Settlement, Spatial Multi-Criteria Evaluation, Scoring
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muchamad Yulianto
Date Deposited: 15 Feb 2023 02:56
Last Modified: 15 Feb 2023 02:56
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/97235

Actions (login required)

View Item View Item