Jayanti, Fitri Dwi (2023) Perencanaan Berbasis Kinerja Gedung Perkantoran Di Surabaya Menggunakan Dual System Untuk Target Kinerja Immediate Occupancy Versus Collapse Prevention Dengan Analisis Statik Nonlinear (Pushover Analysis). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10111810010034-Non_Degree.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2025. Download (25MB) | Request a copy |
Abstract
Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi pada permukaan bumi, bersifat sementara yang kemudian menyebar ke segala arah. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terjadi gempa bumi. Menurut BMKG, telah terjadi lebih dari 10.000 kali gempa yang terjadi di Indonesia sepanjang 2021. Kerusakan pada bangunan akibat gempa dapat terjadi karena adanya perbedaan periode bangunan pada tiap lantai. Dewasa ini, metode analisis yang sedang berkembang dalam perencanaan bangunan tahan gempa adalah metode perencanaan berbasis kinerja (performance-based design), yaitu sebuah proses yang digunakan dalam perencanaan bangunan baru dengan pendekatan realistis terhadap risiko keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy), dan kerugian harta benda (economic loss) yang mungkin terjadi akibat dari gempa yang akan datang. Perencanaan berbasis kinerja ini dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan dan risiko yang terjadi akibat gempa. Proyek Akhir ini merencanakan struktur gedung perkantoran di Surabaya dengan konsep perencanaan berbasis kinerja dengan metode pendekatan DDBD menggunakan sistem ganda (dual system), yaitu dengan menggunakan SRPMK dan dinding geser beton bertulang. Gedung ini direncanakan memiliki 17 lantai dengan atap beton. Target kinerja yang ingin dicapai dalam perencanaan bangunan ini adalah Immediate Occupancy (IO) versus Collapse Prevention (CP). Tahapan yang dilakukan dalam Proyek Akhir ini dibagi menjadi 4 (empat). Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mengecek kondisi dari struktur eksisting. Tahap kedua dilakukan dengan melakukan perencanaan ulang untuk target kinerja Immediate Occupancy dan Collapse Prevention dengan menggunakan metode pendekatan DDBD. Perencanaan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah dengan cara memperbesar dimensi elemen struktur utama, memodifikasi jenis atap dari kubah enamel menjadi dak beton dan melakukan penambahan dinding geser. Tahap ketiga adalah melakukan perhitungan kebutuhan tulangan untuk masing-masing target kinerja. Tahap keempat adalah melakukan pushover analysis untuk mengetahui ketercapaian target kinerja dari masing-masing struktur yang telah direncanakan. Hasil gaya geser dasar berdasarkan pendekatan DDBD untuk target kinerja Immediate Occupancy adalah sebesar 34738,76 kN untuk arah x-x dan 67912,07 kN untuk arah y-y, sedangkan untuk target kinerja Collapse Prevention adalah sebesar 7409,98 kN untuk arah x-x dan 10953,65 kN untuk arah y-y. Nilai target displacement maksimum yang direncanakan untuk target kinerja Immediate Occupancy adalah 0,810 m untuk arah x-x dan 0,637 untuk arah y-y, sedangkan untuk target kinerja Collapse Prevention adalah 1,758 m untuk arah x-x dan 1,402 untuk arah y-y. Hasil nilai displacement yang ditunjukkan dari analisa pushover dengan program bantu ETABS menurut FEMA 356 dan FEMA 440 untuk struktur dengan target kinerja rencana Immediate Occupancy berturut-turut adalah Immediate Occupancy (0,001021; 0,003131), Immediate Occupancy (0,000184; 0,000282) dan untuk struktur dengan target kinerja rencana Collapse Prevention berturut-turut adalah Immediate Occupancy (0,002417; 0,002144), Immediate Occupancy (0,000388; 0,000492). Hal ini menunjukkan bahwa level kinerja bangunan untuk target kinerja Immediate Occupancy telah terpenuhi dan belum terlampaui. Hasil dari perencanaan ulang menunjukkan adanya peningkatan keperluan dimensi elemen struktur primer sebesar 7,28% dari dimensi struktur eksisting, di mana luas dimensi yang diperlukan pada struktur eksisting sebesar 92592 m2 dan luas dimensi yang diperlukan pada struktur eksisting sebesar 99331,5 m2. Hasil dari perencanaan ulang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kebutuhan tulangan sebesar 9,09% pada struktur untuk target kinerja Immediate Occupancy dan reduksi jumlah kebutuhan tulangan sebesar 5,55% pada struktur untuk target kinerja Collapse Prevention, sedangkan kebutuhan tulangan antara struktur bangunan untuk target kinerja Immediate Occupancy dan Collapse Prevention memiliki selisih 13,41%. Luas tulangan yang digunakan pada struktur eksisting adalah 2611,95 m2, sedangkan luas tulangan pada struktur untuk target kinerja Immediate Occupancy adalah 2849,32 m2 dan pada struktur untuk target kinerja Collapse Prevention adalah sebesar 2467,09 m2
====================================================================================================================================
Earthquakes are vibrations that occur on the earth's surface, temporarily in nature which then spread in all directions. Indonesia is one of the countries prone to earthquakes. According to BMKG, there have been more than 10,000 earthquakes that have occurred in Indonesia throughout 2021. Damage to buildings due to earthquakes can occur due to differences in building periods on each floor. Nowadays, an emerging analytical method in earthquake-resistant building planning is the performance-based design method, which is a process used in planning new buildings with a realistic approach to safety risks (life), occupancy, and property loss (economic loss) which may occur because of an impending earthquake. This performance-based planning can be done to minimize damage and risks that occur due to earthquakes. This final project plans an office building structure in Surabaya with a performance-based planning concept with the DDBD approach method using a dual system, namely by using sway special and reinforced concrete shear wall. The building is planned to have 17 floors with a concrete roof. The performance target to be achieved in this building planning is Immediate Occupancy (IO) versus Collapse Prevention (CP). The stages carried out in this Final Project are divided into 4 (four). The first stage that is carried out is to check the condition of the existing structure. The second phase is carried out by re-planning the Immediate Occupancy and Collapse Prevention performance targets using the DDBD approach method. The plan carried out in this planning is to enlarge the dimensions of the main structural elements, modifying the type of roof from the enamel dome to concrete decking and adding shear walls. The third stage is to calculate the need for reinforcement for each performance target. The fourth stage is to conduct a pushover analysis to determine the achievement of the performance targets of each planned structure. The base shear force result based on the DDBD approach for the Immediate Occupancy performance target was 34738.76 kN for the x-x direction and 67912.07 kN for the y-y direction, while for the Collapse Prevention performance target it was 7409.98 kN for the x-x direction and 10953.65 kN for the y-y direction. The planned maximum displacement target value for the Immediate Occupancy performance target is 0.810 m for the x-x direction and 0.637 for the y-y direction, while for the Collapse Prevention performance target is 1.758 m for the x-x direction and 1.402 for the y-y direction. The results of the displacement value shown from the pushover analysis with the ETABS auxiliary program according to FEMA 356 and FEMA 440 for structures with successive Immediate Occupancy plan performance targets are Immediate Occupancy (0.001021; 0.003131), Immediate Occupancy (0.000184; 0.000282) and for structures with successive Collapse Prevention plan performance targets are Immediate Occupancy (0.002417; 0.002144), Immediate Occupancy (0.000388; 0.000492). This indicates that the building performance level for the Immediate Occupancy performance target has been met and has not been exceeded. The results of the re-planning showed an increase in the dimensional requirements of the primary structural elements by 7.28% of the dimensions of the existing structure, where the required dimensional area in the existing structure was 92592 m2 and the required dimensional area in the existing structure was 99331.5 m2. The results of the re-planning showed an increase in the number of reinforcements needs by 9.09% in the structure for the Immediate Occupancy performance target and a reduction in the amount of reinforcement needs by 5.55% in the structure for the Collapse Prevention performance target, while the need for reinforcement between the building structure for the Immediate Occupancy and Collapse Prevention performance targets had a difference of 13.41%. The area of reinforcement used in the existing structure is 2611.95 m2, while the area of reinforcement in the structure for the Immediate Occupancy performance target is 2849.32 m2 and the structure for the Collapse Prevention performance target is 2467.09 m2
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bangunan tahan gempa, direct displacement based design, perencanaan berbasis kinerja, pushover analysis, sistem ganda ======================================================= performance- based design, pushover analysis, dual system, earthquake resistant buildings, direct displacement based design |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA658 Structural design T Technology > TH Building construction |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
Depositing User: | FITRI DWI JAYANTI |
Date Deposited: | 20 Feb 2023 01:30 |
Last Modified: | 20 Feb 2023 01:30 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/97581 |
Actions (login required)
View Item |