Pengelolaan Risiko Rantai Pasok pada Sebuah Industri Hot Mix Asphalt

Waladow, Yohana Lidya Mutiara Kasih (2023) Pengelolaan Risiko Rantai Pasok pada Sebuah Industri Hot Mix Asphalt. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 09211850084007-Master_Thesis.pdf] Text
09211850084007-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2025.

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

PT. X merupakan industri di Jawa Timur yang memproduksi asphalt hot mix dan menyediakan jasa konstruksi pembangunan jalan. Terdapat beberapa permasalahan yang mengindikasikan perlunya manajemen risiko rantai pasok. Adanya keterlambatan pengadaan bahan baku akan berdampak pada keterlambatan produksi yang selanjutnya dapat mempengaruhi ketepatan waktu pengerjaan proyek di lapangan proyek. Sementara itu, keterlambatan pengadaan suku cadang kendaraan dapat berdampak pada minimnya kendaraan yang digunakan sebagai moda transportasi untuk mendistribusikan aspal hotmix dari pabrik produksi ke lokasi proyek. Dengan melakukan analisis risiko yang berfokus pada rantai pasok, diharapkan perusahaan mampu mengidentifikasi risiko rantai pasok sehingga dapat menentukan prioritas dan strategi mitigasi risiko.
Gangguan rantai pasok dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pelanggan dan pada akhirnya menurunkan profit perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan manajemen rantai pasok yang baik. Salah satu langkah yang dapat mendukung hal ini adalah dengan melakukan manajemen risiko yang dapat terjadi pada aliran rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko-risiko yang dapat terjadi dalam rantai pasok industri asphalt hot mix berdasarkan Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan melakukan penaksiran risiko dari sumber risiko prioritas untuk ditentukan langkah mitigasinya. Langkah mitigasi tersebut dianalisis untuk dapat ditentukan strategi prioritas yang efektif. Analisis pada manajemen risiko ini menggunakan model House of Risk.
Berdasarkan hasil identifikasi risiko pada PT. X yang dipetakan dalam SCOR model didapatkan 38 kejadian risiko (risk event) yang mungkin dapat terjadi yang dapat bersumber dari 78 pemicu risiko (risk agent). Dari hasil House of Risk (HOR) Fase 2 didapatkan 19 tindakan pencegahan risiko dan berdasarkan hasil tersebut pihak manajemen PT. X dapat menentukan pencegahan risiko prioritas yang efektif. Tindakan prioritas dengan peringkat teratas yang dapat dilakukan adalah merancang model pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi SDM/tenaga kerja sesuai area kerja.

==================================================================================================================================
PT. X is an industry in East Java that produces hot mix asphalt and provides road construction services. There are several problems that indicate the need for supply chain risk management. The existence of delays in the procurement of raw materials will have an impact on production delays which in turn can affect the timeliness of project work in the project field. Meanwhile, delays in procuring vehicle spare parts could have an impact on the lack of vehicles used as modes of transportation to distribute hot mix asphalt from production plants to project sites. By conducting a risk analysis that focuses on the supply chain, it is hoped that the company will be able to identify supply chain risks so that it can determine priorities and risk mitigation strategies.
Supply chain disruptions can affect the fulfillment of customer needs and ultimately reduce company profits. Therefore, good supply chain management is needed. One of the steps that can support this is to carry out risk management that can occur supply chain flow. This study aims to determine the risks that can occur in the supply chain of the asphalt hot mix industry based on the Supply Chain Operation Reference (SCOR). This study uses the House of Risk model.
Based on the results of risk identification at PT. X which is mapped in the SCOR model, there are 38 possible risk events that can occur which can originate from 78 risk agents. Based on House of Risk (HOR) Phase 2, 19 risk preventive actions were obtained and based on these results the management of PT. X can determine priority effective risk prevention. The priority action with the highest ranking that can be taken is to design a training model that can improve the competence of human resource according to the work area.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: House of Risk, manajemen risiko, rantai pasok, Supply Chain Operation Reference.
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T174.5 Technology--Risk assessment.
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User: Yohana Lidya Mutiara Kasih Waladow
Date Deposited: 24 Feb 2023 07:39
Last Modified: 24 Feb 2023 07:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/97697

Actions (login required)

View Item View Item