Umam, Muhammad Isnaini Hadiyul (2023) Integrasi Simulasi Dengan Algoritma Hybrid Variable Neighbourhood Search - Symbiotic Organisms Search Untuk Minimasi Waktu Respon Sistem Desentralisasi Ambulance Medical Emergency Service. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
02411660012001-Dissertation.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2025. Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Medical Emergency Service (MES) atau yang biasa dikenal dengan ambulance memegang peranan yang sangat penting dalam hal kemungkinan untuk bertahan hidupnya seorang pasien. Permasalahan dalam menentukan ambulance dari fasilitas mana yang akan dikirim dan berapa yang harus dialokasikan pada tiap-tiap fasilitas dikenal dengan permasalahan location dan allocation. Penelitian ini akan difokuskan pada perubahan sistem MES dari yang awalnya tersentral menjadi desentral dengan mempertimbangkan penentuan lokasi dan jumlah yang harus dialokasikan dalam penggunaan ambulance. Tujuannya adalah untuk mengatasi permasalahan dalam hal keterbatasan sumberdaya ambulance, memperluas wilayah cakupan dan akan berujung pada minimasi waktu respon. Karena kompleksitas dari permasalahan tersebut, penelitian ini akan menggunakan kajian optimasi simulasi untuk mempercepat waktu komputasi. Metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan minimasi waktu respon adalah metode metaheuristik yaitu VNS-SOS (Hybrid Variable Neigbourhood Search - Symbiotic Organisms Search). Kemudian dilakukan pengembangan model Discrete Event Simulation (DES) untuk mempertimbangkan keterbatasan jumlah fasilitas kesehatan dan jumlah armada ambulance. Hasil yang didapat yaitu untuk membangun sebuah sistem dari MES dengan waktu respon yang mampu memenuhi standar waktu respon internasional dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (1) Model MES yang bersifat desentralisasi mampu mencapai waktu respon yang singkat sesuai dengan standar internasional dengan aturan penjemputan berdasarkan jarak terdekat. (2) Jumlah alokasi sumberdaya ambulance yang akan diletakkan untuk tiap-tiap bagian wilayah untuk sistem sentralisasi adalah dengan menempatkan 2 unit pada Posko Pusat, 2 unit pada Posko Timur, 5 unit pada Posko Barat, 10 unit pada Posko Selatan, dan 3 unit pada Posko Utara. Sedangkan untuk sistem yang desentralisasi, sistem harus melibatkan base potensial dengan total 22 lokasi base ambulance yaitu Puskesmas Ngagel Rejo, Puskesmas Trenggilis, Puskesmas Keputih, Puskesmas Sido Semo, Puskesmas Siwalan, Puskesmas Medokan Ayu, Puskesmas Rangkah, Puskesmas Kenjeran, Posko Timur, RS. Soewandhi, Puskesmas Pacar Keling, Puskesmas Sawahan, Puskesmas Dukuh Kupang, PMI Kota Surabaya, Puskemas Klampis, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Puskesmas Kali Rungkut, Puskesmas Mojo, RS. Dr. Soetomo, Puskesmas Kedinding, Puskesmas Wonokromo, Puskesmas Simo.
=================================================================================================================================
The Medical Emergency Service (MES) or commonly known as an ambulance plays a very important role in terms of the possibility of a patient's survival. The problem in determining which ambulance from which facility to send and how much to allocate to each facility is known as the location and allocation problem. This research will focus on changing the MES system from initially centralized to decentralized by considering determining the location and amount that must be allocated for the use of ambulances. The aim is to overcome problems in terms of limited ambulance resources, expand the coverage area and will lead to minimizing response time. Due to the complexity of the problem, this study will use a simulation optimization study to speed up computation time. The method that will be used to solve the problem of minimizing response time is a metaheuristic method, namely VNS-SOS (Hybrid Variable Neigborhood Search - Symbiotic Organisms Search). Then the development of the Discrete Event Simulation (DES) model was carried out to consider the limited number of health facilities and the number of ambulances. The results obtained are to build a system of MES with a response time that is capable of meeting international response time standards by considering the following: (1) The MES model which is decentralized is able to achieve short response times in accordance with international standards with pickup rules based on closest distance. (2) The number of ambulance resource allocations that will be placed for each part of the region for a centralized system is by placing 2 units on the Central base, 2 units on the East base, 5 units on the West base, 10 units on the South base, and 3 units on the north base. Whereas for a decentralized system, the system must involve a potential base with a total of 22 ambulance base locations, namely Ngagel Rejo Health Center, Trenggilis Health Center, Keputih Health Center, Sido Semo Health Center, Siwalan Health Center, Medokan Ayu Health Center, Rangkah Health Center, Kenjeran Health Center, East Post, Soewandhi Hospital, Pacar Keling Health Center, Sawahan Health Center, Dukuh Kupang Health Center, Surabaya City PMI, Klampis Health Center, Surabaya City Health Service, Kali Rungkut Health Center, Mojo Health Center, Dr. Soetomo Hospital, Kedinding Health Center, Wonokromo Health Center, Simo Health Center.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Desentralisasi ambulance, Discrete Event Simulation, Hybrid Variable Neigbourhood Search - Symbiotic Organisms Search, Lokasi dan alokasi ambulance, Simulasi Optimasi. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management Q Science > QA Mathematics > QA76.9 Computer algorithms. Virtual Reality. Computer simulation. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26001-(S3) PhD Thesis |
Depositing User: | Muhammad Isnaini Hadiyul Umam |
Date Deposited: | 01 Mar 2023 05:11 |
Last Modified: | 01 Mar 2023 05:11 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/97714 |
Actions (login required)
View Item |