Perencanaan Fitoremediasi Dalam Ruangan Dari Pajanan Co2 Menggunakan Tanaman Hias Di Ruang Kerja PT Petrokopindo Cipta Selaras

Faz, M. Rosichunal Ilmi (2022) Perencanaan Fitoremediasi Dalam Ruangan Dari Pajanan Co2 Menggunakan Tanaman Hias Di Ruang Kerja PT Petrokopindo Cipta Selaras. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[thumbnail of 03211840000058-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211840000058-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 November 2024.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Peradaban yang semakin maju dengan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat adanya perubahan dalam kegiatan masyarakat, yaitu sebagian besar waktu manusia dihabiskan di dalam ruangan. Sekitar 80% waktu manusia dihabiskan di dalam ruangan sehingga menyebabkan berkumpulnya berbagai aktivitas manusia di dalam ruangan, utamanya di dalam ruangan kerja. Namun, berada di dalam ruangan pun bukan menjadi tempat yang aman dikarenakan adanya polutan yang ada di dalam ruangan (Indoor Air Pollution). Polutan yang sering terpapar dalam ruangan adalah polutan CO2. Hal ini dikarenakan polutan ini berasal aktivitas yang sering dilakukan manusia Ketika di dalam ruangan. Paparan CO2 dapat menimbulkan permasalahan kesehatan manusia ketika berada di dalam ruangan seperti gejala iritasi pada mata, hidung, dan tenggorakan, sakit kepala, dan perasaan kelelahan. Fitoremediasi merupakan solusi yang efektif, lebih bersahabat dengan lingkungan serta lebih ekonomis dalam penggunaannya. Metode fitoremediasi yang akan direncanakan adalah menggunakan tanaman hias. Hal ini disebabkan tanaman hias selain mempunyai kemampuan untuk meremediasi konsentrasi CO2 juga dapat dimanfaatkan sebagai pajangan untuk kenyamanan dan ketenangan penghuni ruangan. Metode perencanaan dengan mengukur konsentrasi CO2 dengan CO2 analyzer Lutron GC-2028 di 22 titik pengukuran sesuai ruanga yang direncanakan fitoremediasinya. Data primer diukur dengan tiga tahap untuk mendapatkan konsentrasi CO2 puncak agar perencanaan lebih optimal. Lalu dilakukan studi literatur mengenai kemampuan tanaman hias dalam meremediasi polutan CO2 untuk memilih tanaman hias yang akan digunakan dalam perencanaan fitoremediasi dalam tugas akhir ini. Direncanakan juga mengenai operasional dan pemeliharaan tanaman yang dipakai serta rancangan anggaran dan biaya untuk merealisasikannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama, seluruh titik pengukuran konsentrasi yang merupakan ruang kerja PT. Petrokopindo Cipta Selaras konsentrasi CO2nya melebihi baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1077/Menkes/Per/V/2011 yaitu 1000 ppm. Hal tersebut terjadi akibat kurangnya sirkulasi udara dikarenakan penggunaan jendela mati dan tidak ada tanaman yang mampu menambah oksigen. Maka dari itu diperlukan perencanaan fitoremediasi udara dalam ruangan menggunakan tanaman untuk mereduksi konsentrasi CO2. Jenis-jenis tanaman hias yang diketahui dapat mereduksi konsentrasi CO2 yaitu Anthurium (Anthurium adaneum ), Dumb Cane (Dieffenbachia seguine), Golden Pothos (Epipremnum aureum), Kadaka Fern (Asplenium scolopendrium), Tanaman Maranta (Maranta leuconeura),) dan Syngonium (Syngonium Podophylum). Banyakanya tanaman hias yang dibutuhkan bergantung dari besarnya konsentrasi polutan, efektifitas removal tanaman dan volume ruangan. Pada studi perencanaan di PT Petrokopindo Cipta Selaras, jumlah kebutuhan tanaman yaitu 153 Tanaman Sirih Gading yang dapat mereduksi beban polutan CO2 6,1 %/m3 dan 41 Tanaman Maranta yang dapat mereduksi beban polutan CO2 7%/m3
=====================================================================================================================================
Civilization that is increasingly advanced with technology and science makes changes in people's activities, namely most of human time is spent indoors. About 80% of human time is spent indoors, causing the gathering of various human activities indoors, especially in the work space. However, even being indoors is not a safe place because of the pollutants that are in the room (Indoor Air Pollution). The pollutant that is often exposed indoors is CO2 pollutant. This is because these pollutants come from activities that humans often do indoors. CO2 exposure can cause human health problems when indoors, such as symptoms of irritation to the eyes, nose and throat, headaches and feelings of fatigue. Phytoremediation is an effective solution, more friendly to the environment and more economical to use. The phytoremediation method that will be planned is to use ornamental plants. This is because ornamental plants besides having the ability to remediate CO2 concentrations can also be used as displays for the comfort and peace of the occupants of the room. The planning method is to measure CO2 concentrations with the Lutron GC-2028 CO2 analyzer at 22 measurement points according to the planned phytoremediation space. Primary data is measured in three stages to obtain peak CO2 concentrations for more optimal planning. Then a literature study was carried out regarding the ability of ornamental plants to remediate CO2 pollutants to select ornamental plants to be used in planning phytoremediation in this final project. It is also planned regarding the operation and maintenance of the plants used as well as the draft budget and costs to make it happen. The conclusions from this study are first, all concentration measurement points which are PT. Petrokopindo Cipta Selaras CO2 concentration exceeds the quality standard Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 1077/Menkes/Per/V/2011 which is 1000 ppm. This happens due to a lack of air circulation due to the use of dead windows and no plants that can add oxygen. Therefore it is necessary to plan indoor air phytoremediation using plants to reduce CO2 concentrations. Types of ornamental plants that are known to reduce CO2 concentrations are Anthurium (Anthurium adaneum ), Dumb Cane (Dieffenbachia seguine), Golden Pothos (Epipremnum aureum), Kadaka Fern (Asplenium scolopendrium), Maranta Plants (Maranta leuconeura),) and Syngonium ( Syngonium Podophylum). The number of ornamental plants needed depends on the concentration of pollutants, the effectiveness of plant removal and the volume of the room. In the planning study at PT Petrokopindo Cipta Selaras, the number of plants needed was 153 Sirih Gading plants which could reduce the CO2 pollutant load of 6.1%/m3 and 41 Maranta plants which could reduce the CO2 pollutant load 7%/m3

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSL 628.4 Faz p-1 2022
Uncontrolled Keywords: CO2, fitoremediasi, tanaman hias, Indoor Air Pollution, ruang kerja; CO2, phytoremediation, ornamental plants, Indoor Air Pollution, workspace
Subjects: Q Science > QK Botany > QK710 Plant physiology
Q Science > QK Botany > QK751 Plants--Effect of air pollution on
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 23 May 2023 01:21
Last Modified: 23 May 2023 01:21
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/97957

Actions (login required)

View Item View Item