Kholiq, Ghozy Shalahuddin (2022) Pemodelan Dan Visualisasi Genangan Banjir Untuk Mitigasi Bencana Banjir Menggunakan Data Dtm Lidar (Studi Kasus: Kota Batu, Jawa Timur). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Text
03311840000088-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 November 2024. Download (10MB) |
Abstract
Pemanfaatan DTM LiDAR telah banyak digunakan terkait berbagai penerapan dalam simulasi genangan banjir dari luapan air sungai. Simulasi genangan banjir ini perlu dilakukan sebagai langkah alternatif dalam sistem pengendalian banjir dan persiapan mitigasi bencana banjir untuk mengetahui perkiraan area yang kemungkinan dapat terkena dampak banjir. Banjir yang disimulasikan merupakan salah satu bentuk aliran unsteady flow yang dapat disimulasikan dengan program HEC-RAS, serta melakukan visualisasi daerah genangan banjir serta area terdampak banjir menggunakan pendekatan spasial. Pendekatan spasial juga digunakan untuk mempersiapkan beberapa data spasial yang digunakan untuk pemodelan banjir, seperti data geometri sungai, deliniasi daerah aliran sungai tutupan lahan serta jenis tanah selain itu untuk keperluan analisis spasial seperti dampak yang ditimbulkan serta luas area. Data hidrologis didapat dari pengolahan curah hujan harian pada stasiun hujan. Analisis hidfrograf dilakukan dengan menggunakan metode Soil Conservations Services-Curve Number (SCS CN) pada perangkat lunak HEC-HMS untuk memperkirakan debit aliran dan debit puncak yang terjadi disepanjang sungai. Luas (Daerah Aliran Sungai) DAS, curve number, nilai Impervious,Initial Abstraction, dan time lag merupakan parameter yang berpengaruh terhadap analisis hidrografi. Dari hasil analisis hidrografi tersebut menghasilkan debit puncak dari model adalah 119,992 m2/s. Sedangkan dari analisis hidraulika menggunakan HEC-RAS menghasilkan luasan genangan 364.288 m2 yang menggenangi tiga desa yaitu Desa Bulukerto,Bumiaji dan Sidomulyo. Untuk kedalaman dari area tergenang berkisar antara 0,0009-15,189 m dengan rata-rata kedalaman tersebut adalah 4,534 m. Wilayah Sidomulyo terkena skenario genangan banjir 4,924 meter seluas 218.560 m2. Desa Bumiaji terkena banjir seluas 70.941 m2 dengan skenario kedalaman genangan adalah 4,049 m. Desa Bulukerto yang terkena banjir seluas 20.972 m2 dengan skenario kedalaman genangan mencapai 4,343 m. Kemudian beberapa tutupan lahan seperti lahan permukiman yang tergenang oleh simulasi banjir ini adalah 27.432 m2. Bangunan dari lahan permukiman yang tergenang banjir mencapai 209 bangunan. Kemudian luas lahan pertanian yang terkena dampak adalah 252.282 m2. Selain itu juga terdapat lahan RTH yang terkena dampak dari simulasi ini dengan luas genangan mencapai 30.759 m2
======================================================================================================================================
The use of DTM LiDAR has been widely used for various applications in simulating flood inundation from river overflows. This flood inundation simulation needs to be carried out as an alternative step in the flood control system and flood disaster mitigation preparation to find out the estimated areas that are likely to be affected by flooding. The simulated flood is a form of unsteady flow that can be simulated with the HEC-RAS program, as well as visualizing flood inundation areas and flood-affected areas using a spatial approach. The spatial approach is also used to prepare some spatial data used for flood modeling, such as river geometry data, watershed delineation of land cover and soil type in addition to spatial analysis purposes such as the impact it has and the area size. Hydrological data obtained from processing daily rainfall at the rain station. Hydrographic analysis was carried out using the Soil Conservations Services-Curve Number (SCS CN) method on the HEC-HMS software to estimate the flow rate and peak discharge that occur along the river. Watershed area (watershed), curve number, Impervious value, Initial Abstraction, and time lag are parameters that influence hydrographic analysis. From the results of the hydrographic analysis, the peak discharge from the model is 119.992 m2/s. Meanwhile, the hydraulic analysis using HEC-RAS resulted in an inundation area of 364,288 m2 which inundated three villages, namely Bulukerto, Bumiaji and Sidomulyo Villages. The depth of the inundated area ranges from 0.0009-15.189 m with an average depth of 4.534 m. The Sidomulyo area is affected by a flood inundation scenario of 4,924 meters covering an area of 218,560 m2. Bumiaji Village was affected by a flood covering an area of 70,941 m2 with a scenario of an inundation depth of 4,049 m. The village of Bulukerto which was affected by the flood covered an area of 20,972 m2 with a scenario of an inundation depth of 4,343 m. Then some land cover such as residential land which was inundated by this flood simulation is 27,432 m2. Buildings from flooded residential land reached 209 buildings. Then the area of agricultural land affected is 252,282 m2. In addition, there is also an open green space affected by this simulation with an inundation area of 30,759 m2
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSG 621.367 8 Kho p-1 2022 |
Uncontrolled Keywords: | DTM LiDAR,HEC HMS,HEC RAS, Pemodelan; DTM LiDAR,HEC HMS,HEC RAS, Modeling |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | EKO BUDI RAHARJO |
Date Deposited: | 23 May 2023 03:10 |
Last Modified: | 23 May 2023 05:31 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/97961 |
Actions (login required)
View Item |