Evaluasi Kinerja Audiometri Three Alternative Forced Choice (3AFC) Sebagai Screening Pendengaran Tanpa Audio Booth Menggunakan Studi Kasus Pra-Kemoterapi Pasien Kanker Kepala & Leher

Syahadhatin, Yuniar (2022) Evaluasi Kinerja Audiometri Three Alternative Forced Choice (3AFC) Sebagai Screening Pendengaran Tanpa Audio Booth Menggunakan Studi Kasus Pra-Kemoterapi Pasien Kanker Kepala & Leher. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6009201004-Master_Thesis.pdf] Text
6009201004-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Audiometri Three Alternative Forced Choice (3AFC) adalah audiometer berbasis program yang memungkinkan skrining pendengaran jarak jauh tanpa bantuan audiolog dan penggunaan bilik audio sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi penilaian pendengaran diberbagai pengaturan kesehatan, seperti pasien kanker kepala dan leher yang menjalani kemoterapi. Kemoterapi diketahui bersifat ototoksik dan jika tidak terdeteksi dini dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen. Regimen obat kemoterapi yang dimaksud adalah cisplatin. Efek cisplatin tergantung pada dosis kumulatif yang diterima, pertama merusak frekuensi tinggi di koklea luar dan kemudian berkembang menjadi gangguan frekuensi yang berhubungan dengan pemahaman bicara. Pemantauan gangguan pendengaran secara berkala dengan audiometri konduksi udara merupakan langkah pilihan untuk deteksi dini ototoksisitas akibat kemoterapi, dimana audiometri dilakukan terlebih dahulu sebelum kemoterapi (baseline test) kemudian dilanjutkan setiap satu minggu setelah pemberian obat kemoterapi. Studi ini akan mengevaluasi kinerja audiometer 3AFC yang dilakukan tanpa bilik audio dengan membandingkan hasil audiogram yang diperoleh dengan audiometer gold standard di rumah sakit yang pengukurannya masih menggunakan bilik audio untuk mengurangi kebisingan lingkungan selama pengujian. Bilik audio diketahui memiliki ketersediaan terbatas dan hanya dapat ditemukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan besar, sehingga akses ke layanan medis tersebut terbatas. Selain faktor keterbatasan layanan, metode pendeteksian sinyal yang digunakan pada audiometer gold standard diketahui cenderung bias karena menggunakan metode stimulus sekuensial dengan prosedur pemilihan respon ya/tidak dengan mengambil nada input atau menguji input kosong. Jadi, jika nada disampaikan tetapi subjek tidak mendengar, maka proporsi jawaban “ya” tidak sesuai dengan jumlah stimulus yang diberikan. Kasus ini membutuhkan tambahan perhitungan jumlah false alarm yang terjadi. Three Alternative Forced Choice (3AFC) digunakan untuk menghitung jumlah positif palsu yang terjadi. Prosedur pendeteksian sinyal ini umum digunakan dalam disiplin psikofisika, namun dalam penelitian ini untuk pertama kalinya prosedur tersebut akan diterapkan pada audiometri. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja prosedur sesuai dengan Cara Uji Klinis Alat Kesehatan yang Baik (CUKAKB) agar memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 63 Tahun 2017. Penjelasan tentang data yang akan diuji, termasuk data mana yang akan diuji dan data mana yang akan digunakan sebagai pembanding (kontrol) diatur dalam peraturan tersebut. Rangkuman hasil penelitian meliputi 100 hasil tes dan 100 data pembanding (golden standard), dengan 83 data dari sampel pendengaran normal dan 17 data dari pasien kanker kepala leher pra-kemoterapi. Uji klinis dilakukan dengan menggunakan metode statistik non parametrik yaitu Wilcoxon signed-rank test sebagai uji pembanding, uji sensitivitas, dan uji spesifisitas untuk mengetahui keakuratan hasil kinerja pendengaran.
=================================================================================================================================
Three Alternative Forced Choice (3AFC) audiometry is a program-based audiometer that allows remote hearing screening without the assistance of an audiologist and the use of an audio booth so as to increase the accessibility and efficiency of hearing assessment in various health settings, such as head and neck cancer patients undergoing chemotherapy. Chemotherapy is known to be ototoxic and, if not detected early, can cause permanent hearing damage. The chemotherapy drug regimen in question is cisplatin. The effect of the cisplatin depends on the cumulative dose received, first impairing the high frequencies at the outer cochlea and then progressing to frequency disturbances related to speech comprehension. Periodic monitoring of hearing loss with air conduction audiometry is the step of choice for early detection of ototoxicity due to chemotherapy, where audiometry is first performed before chemotherapy (baseline test) and then continued every one week after the chemotherapy drugs are given. This study will evaluate the performance of the 3AFC audiometer performed without an audio booth by comparing the results of the audiogram obtained with the gold standard audiometer in a hospital whose measurements still use an audio booth to reduce environmental noise during testing. Audio booth is known to have limited availability and can only be found in large hospitals or medical facilities, resulting in limited access to these medical services. In addition to the service limitation factor, the signal detection method used in the gold standard audiometer is known to have a tendency to bias results because it uses a sequential stimulus method with a yes/no response selection procedure by taking an input tone or testing an empty input. So, if the tone is conveyed but the subject does not hear, then the proportion of "yes" answers does not match the amount of stimulus given. This case requires an additional calculation of the number of false alarms that occurred. Three alternative forced choices (3AFC) were used to calculate the number of false positives that occurred. This signal detection procedure is commonly used in the discipline of psychophysics, but in this study for the first time the procedure will be applied to audiometry. Therefore, it is necessary to evaluate the performance of the procedure according to the Good Practice for Clinical Trials of Medical Devices (CUKAKB) so that it meets the standards of the Republic of Indonesia Ministry of Health Medical Device Regulation No. 63 of 2017. An explanation of the data to be tested, including which data will be tested and which data will be used as a comparison (control) is stated in the regulation. The summary of the results of the study included 100 test results and 100 comparison data (golden standard), with 83 data from normal hearing samples and 17 data from pre-chemotherapy head and neck cancer patients. Clinical trials were conducted using non-parametric statistical methods, namely the Wilcoxon signed-rank test as a comparison test, sensitivity test, and specificity test to determine the accuracy of the hearing performance results.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Audiometry, Three Alternative Forced Choice (3AFC), Yes/No choice method
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Physics Engineering > 30101-(S2) Master Thesis
Depositing User: YUNIAR SYAHADHATIN
Date Deposited: 12 Jul 2023 08:22
Last Modified: 12 Jul 2023 08:22
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/98436

Actions (login required)

View Item View Item