Analisis Risiko Pada Pipa Gas Bawah Laut Dengan Metode Risk Matrix Dan Bowtie Di Terang Sirasun Batur Field

Jaya, Bagus Kurniansyah (2023) Analisis Risiko Pada Pipa Gas Bawah Laut Dengan Metode Risk Matrix Dan Bowtie Di Terang Sirasun Batur Field. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04311940000104-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04311940000104-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pendistribusian migas dari daerah offshore ke offshore platform ataupun penyimpanan minyak di onshore menggunakan beberapa metode seperti menggunakan kapal tanker ataupun menggunakan pipa bawah laut. Sejauh ini metode pendistribusian yang paling ekonomis dan efisien adalah subsea pipelines. Namun, subsea pipelines juga memiliki kemungkinan yang tinggi pula atas terjadinya kerusakan yang disebabkan secara alami dan buatan. Upaya untuk meminimalisir risiko itu sendiri dibutuhkan analisis risiko. Analisis risiko merupakan salah satu metode supaya kita dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam melakukan suatu pekerjaan. Risiko-risiko tersebut dianalisis dengan menggunakan metode Risk Matrix dan Bowtie Analysis untuk mengetahui risiko kegagalan pada pipa gas bawah laut serta memberikan rencana mitigasi risiko yang tepat untuk sistem pipa gas bawah laut. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan analisis risiko pada pipa gas bawah laut berdiameter 26” di Lapangan Terang Sirasun Batur yang telah beroperasi milik Kangean Energy Indonesia Ltd. Pada penelitian ini ditemukan 2 mode kegagalan yang dominan terjadi, yaitu Freespan (2.2) dan Aktivitas Laut (2.4). Penulis juga melakukan perhitungan Remaining Service Life (RSL) untuk mengetahui sisa umur dari pipa gas bawah laut. Didapatkan hasil sisa umur 26” pipa gas bawah laut di Lapangan Terang Sirasun Batur yaitu 11.6 tahun. Maka dari hal tersebut, pada 11.6 tahun mendatang harus dilakukan tindakan agar pipa bisa beroperasi lebih lama, tindakan yang bisa dilakukan adalah memberi coating layer yang lebih baik/lebih tebal.
==================================================================================================================================
The oil and gas distribution from offshore areas to offshore platforms or onshore oil storage uses some methods such as tanker ships or subsea pipelines. And to date, the subsea pipeline method is the most efficient and economical use. However, the subsea pipeline is also considered frail due to high potential deterioration caused by natural and artificial. Therefore, a risk analysis is needed to minimize the risk of deterioration and accidents in project work. Risk analysis in this paper used a risk matrix method and bowtie method to provide failure information and to prepare risk mitigation on the subsea gas pipeline. It focused on the 26” diameter of the subsea gas pipeline at Terang Sirasun Batur field owned by Kangean Energy Indonesia Ltd. The research used two methods of analysis; the result has found two modes of dominant failure; the freespan (2.2) and sea activity (2.4). In addition, Remaining Service Life (RSL) is used to calculate the pipeline lifespan. The result has found that the subsea gas pipeline has 11.6 years of lifespan. Thus, a better and thick coating layer is needed for the subsea gas pipeline to have more lifespan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Subsea Pipeline, Analisis Risiko, Bowtie Analysis Subsea pipeline, Risk Analysis, Bowtie Analysis
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ930 Pipelines (General). Underwater pipelines.
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Bagus Kurniansyah Jaya
Date Deposited: 21 Jul 2023 03:25
Last Modified: 21 Jul 2023 03:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/98801

Actions (login required)

View Item View Item