Pra-Desain Pabrik Bio Pellet dengan Proses Torrefaction dari Tongkol Jagung (Corncob)

Meliyati, Hartinah and Machmud, Glenn Mochamad Rayhan (2023) Pra-Desain Pabrik Bio Pellet dengan Proses Torrefaction dari Tongkol Jagung (Corncob). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5008211148_5008211153-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5008211148_5008211153-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pabrik bio pellet dari tongkol jagung (Corncob) dilakukan dengan proses torrefaction. Pabrik ini direncanakan akan berjalan dengan kapasitas 63.000 ton per tahun. Proses dan kondisi yang tepat mempengaruhi produk yang diperoleh. Corncob akan di konversi menjadi biopellet sebesar 47%. Bahan baku yang digunakan merupakan limbah dari pabrik jagung. Selain itu, adanya program co-firing dari pemerintah dengan mencampur bahan bakar fosil dengan pellet biomassa dalam memenuhi kebutuhan energi terbarukan. Bahan baku bio pellet yang digunakan adalah tongkol jagung (corncob). Pendirian pabrik bio pellet direncanakan dibangun di Kediri - Jawa Timur, dengan pertimbangannya adalah ketersediaan bahan baku yang melimpah, ketersediaan air melimpah, sumber energi listrik memadai, jumlah tenaga kerja pada usia kerja memenuhi dan topologi daerah yang memadai.
Sebagai langkah pre-treatment, corncob yang diterima masih dalam bentuk kasar (straw) dan diubah menjadi ukuran yang dapat diterima untuk proses selanjutnya yaitu drying. Partikel akan di reduksi melalui grinding dan masih berbentuk coarse, size reduction ini dimaksudkan agar drying berjalan maksimal dengan luas permukaan kontak yang besar. Pada Raw Material kadar air berkisar antara 30-50%. Tujuan pengeringan ini adalah untuk mengurangi kadar air ke tingkat di bawah 6-15% dengan demikian akan memungkinkan proses torefaksi yang efisien. Tongkol jagung diumpakan dan dikeringkan dengan proses direct heating. Biomassa melewati Rotary Drum Dryer. Selanjutnya memasuki tahap Torrefaction dengan memanaskan biomassa pada kisaran suhu 200-300oC di atmosfer tanpa oksigen dengan waktu tinggal tertentu, sifat bahan baku akan berubah menjadi karbon dengan kualitas bahan bakar akan meningkat secara signifikan. Reaktor berbentuk drum berputar yang di dalamnya terdapat shaft sebagai sirkulasi produk, drum diisolasi dan dipanaskan dari luar, tanpa kontak langsung antara aliran udara panas
Sumber dana investasi berasal dari modal sendiri 40% dan pinjaman jangka pendek 60% dengan bunga 8,00% per tahun. Dari analisa ekonomi, didapatkan penaksiran modal (CAPEX) sebesar Rp. 90.533.525. dan biaya operasional (OPEX) sebesar Rp. 66.041.299.666. Hasil Penjualan produk per tahun sebesar Rp.129.800.000.000 dengan IRR 27,5 %, waktu pengembalian produk 4,49 Tahun dan NPV sebesar Rp. 89.927.165.197. Berdasarkan data analisa kelayakan di atas disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.
==========================================================================================
The bio pellet plant from corncob is carried out by a torrefaction process. The plant is planned to run with a capacity of 63,000 tons per year. The right process and conditions affect the product obtained. Corncob will be converted into bio pellet by 47%. The raw materials used are waste from a sugar factory. In addition, there is a co-firing program from the government by mixing fossil fuels with biomass pellets to meet renewable energy needs. The raw material for bio pellets used is bagasse. The establishment of a bio pellet factory is planned to be Lamongan - East Java, taking into account the availability of abundant raw materials, abundant water availability, adequate electrical energy sources, adequate number of working age workers and adequate regional topology.
As a pre-treatment step, the received bagasse is still in a rough form (straw) and converted into an acceptable size for the next process, drying. Particles will be reduced through grinding and are still in the form of coarse, this size reduction is intended for maximum drying with a large contact surface area. In Raw Material the moisture content ranges from 30-50% The objective of drying is to reduce the moisture content to a level below 6-15% thereby enabling an efficient torrefaction process. Corncob is fed and dried by direct heating process. Biomass (Corncob) passes through a Rotary Drum Dryer. Then enter the Torrefaction stage by heating the biomass at a temperature range of 200-300oC in an atmosphere without oxygen with a certain residence time, the nature of the raw material will change to carbon with fuel quality will increase significantly. The reactor is in the form of a rotating drum in which there is a shaft as product circulation, the drum is isolated and heated from the outside, without direct contact between the hot air flow.
The source of investment funds comes from 40% own and 60% short-term loans with an interest rate of 8% per year. From the economic analysis, the estimated capital (CAPEX) is Rp. 90.533.525 and operating costs (OPEX) of Rp. 66.041.299.666. The result of product sales per year is Rp.129.800.000.000with IRR 27,5 %, product return time of 4,49 years and NPV of Rp. 89.927.165.197. Based on the feasibility analysis data above, it is concluded that this factory is feasible to be established.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Biopellet, Corncob, Torrefaction Biopellet, Corncob, Torrefaction
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
T Technology > TP Chemical technology > TP339 Ethanol as fuel. Biomass energy.
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Hartinah Meliyati
Date Deposited: 27 Jul 2023 08:10
Last Modified: 27 Jul 2023 08:10
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/99040

Actions (login required)

View Item View Item