Pratama, Lintang Ananta Adi (2023) Analisis Pengaruh Rasio Alginate/Collagen Dan Penambahan Β-Tricalcium Phosphate Terhadap Sifat Mekanik Dan Bioaktivitas Scaffold Komposit Hidrogel Pada Rekonstruksi Microtia. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
02511940000056-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Microtia adalah kondisi bawaan dimana tulang rawan telinga luar kurang berkembang atau bahkan tidak ada. Kasus ini terjadi pada 2 dari 10.000 kelahiran di seluruh dunia. Penanganan yang banyak digunakan adalah teknik autologous cartilage. Namun, teknik ini memiliki banyak kekurangan. Untuk mengatasi kekurangan dari autologous cartilage, dikembangan banyak alternatif, salah satunya adalah tissue engineering. Dalam tissue engineering untuk rekonstruksi microtia bergantung pada kemampuan scaffold untuk mendukung pembentukan tulang rawan. Oleh karena itu, scaffold biasanya dimodifikasi dengan bahan yang dapat memberikan persyaratan yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, digunakan alginate, collagen dan β-TCP. Alginate digunakan karena salah satu bahan pembentuk scaffold yang baik, serta ketersediaan yang melimpah dan biaya rendah. Collagen dapat mendorong pertumbuhan sel dan memiliki bioaktivitas yang baik. β-TCP akan menambah kekuatan dan ketahanan scaffold. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio alginate : collagen dan penambahan β-TCP terhadap morfologi (SEM/EDX), sifat mekanik (uji tekan), sifat fisik (swelling index) dan biokompatibilitas (MTT assay) untuk rekonstruksi microtia. Rasio alginate : collagen yang digunakan yaitu 1 : 1, 2 : 1, 3 : 1 dengan variasi penambahan β-TCP sebesar 5, 10, dan 15% wt. Hasil uji SEM menunjukkan morfologi seluruh sampel yang menunjukkan adanya porositas. Porositas hidrogel meningkat sebesar 8 – 29% seiring bertambahnya rasio alginate dan 10 – 13% seiring dengan bertambahnya β-TCP. Modulus elastisitas (uji tekan) hidrogel yang sesuai dengan kriteria auricular cartilage adalah sampel dengan variasi rasio 1 : 1 dengan penambahan β-TCP 5% yaitu sebesar 1,67 Mpa. Nilai maksimum dari sifat fisik (swelling) akan meningkat seiring dengan berkurangnya rasio alginate dan bertambahnya β-TCP yang membuat hidrogel mencapai nilai maksimum sekitar 238% dengan waktu yang lebih singkat. Dari semua variasi, sampel yang paling berpotensi untuk diaplikasikan sebagai scaffold untuk rekonstruksi microtia adalah sampel dengan rasio 1 : 1 dengan penambahan β-TCP 5%.
=======================================================================================================================
Microtia is a congenital condition in which the outer ear cartilage is underdeveloped or absent. This case occurs in 2 out of 10,000 births worldwide. The most widely used treatment is the autologous cartilage technique. However, this technique has many disadvantages. To overcome the disadvantages of autologous cartilage, many alternatives have been developed, one of the alternative is tissue engineering. In tissue engineering, constructing microtia relies on the ability of the scaffold to support the formation of cartilage. Therefore, the scaffold is usually modified with materials that can provide the requirements. In this study, alginate, collagen and β-TCP were used. Alginate is used because it is a good scaffolding material, as well as abundant availability and low cost. Collagen can promote cell growth and has good bioactivity. β-TCP will increase the strength and resistance of the scaffold and increase the degradation rate. The purpose of this study was to analyze the effect of the alginate:collagen ratio and the addition of β-TCP on morphology (SEM/EDX), mechanical properties (compression test), physical properties (swelling index) biodegradation (weight loss) and biocompatibility (MTT test) to improve microtia . The ratio of alginate : collagen used was 1 : 1, 2 : 1, 3 : 1, and the addition of β-TCP used is 5%, 10%, and 15%. SEM test results showed the morphology of all samples indicating the presence of porosity. The porosity of the hydrogel increases with increasing ratio of alginate and β-TCP. The hydrogel elastic modulus (compressive test) according to the auricular cartilage modulus elasticity criteria were samples with a variation of SA1Col1TCP5% with value 1,6 MPa. The maximum value of the physical properties (swelling) will increase as the ratio of alginate decreases and the increase in β-TCP makes the hydrogel reach its maximum value about 238% in a shorter time.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alginate, Collagen, β-TCP, Microtia, Scaffold |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP1140 Polymers |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Pratama Lintang Ananta Adi |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 08:47 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 08:47 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/99143 |
Actions (login required)
View Item |