Everizal, Muhammad Rayhan (2023) Pengaruh Temperatur Pre-Heating Pengelasan GMAW Terhadap Adanya Cacat Las, Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Aluminium 6061-T6. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
02511940000092-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
Perkembangan tekonologi di bidang manufaktur semakin pesat, sehingga industri manufaktur dihadapkan pada tantangan yang berat untuk mempertahankan kualitas produk yang tinggi. PT INKA, merupakan perusahaan manufaktur kereta api di Indonesia, baru saja meresmikan penggunaan kereta api Makassar – Pare-pare yang menggunakan material aluminium pada body luar gerbong kereta api. Material aluminium digunakan karena memiliki sifat yang ringan, kekuatan tinggi dan tahan terhadap karat. Pada penelitian ini digunakan metode pengelasan GMAW yang menggunakan elektroda AWS ER 5356 dengan kampuh las dilindungi oleh gas inert. Penelitian ini dilakukan dengan variasi temperatur preheating 0oC, 50oC, 80oC, 100oC, dan 120oC. Kemudian penelitian ini dilengkapi dengan pengujian penetrant, metalografi, sem-edx, kekuatan tarik dan kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur preheat mengurangi jumlah cacat las pada daerah weld metal. Semakin tinggi temperatur preheat, semakin sedikit jumlah cacat yang terjadi. Spesimen dengan temperatur preheating 100oC mendapatkan cacat las paling sedikit sebanyak satu buah pada daerah weld metal. Namun, tidak terjadi perubahan fasa pada material setelah diberikan perlakuan preheat. Mikrostruktur pada daerah weld metal terdiri dari dendrite equiaxed dengan fasa α-Al dan Al-Mg eutectic, sementara pada daerah HAZ terbentuk fasa α-Al dan Mg2Si. Selanjutnya, perlakuan preheat mengakibatkan terjadinya penurunan nilai kekuatan tarik. Spesimen dengan preheating 100oC mendapatkan kekuatan tarik tertinggi sebesar 227 Mpa, diantara spesimen yang mendapatkan perlakuan preheating. Tidak terjadi perbedaan distribusi kekerasan yang signifikan setelah preheating. Terjadi penurunan nilai kekerasan pada daerah HAZ dan weld metal jika dibandingkan dengan daerah base metal. Dengan demikian jika dilakukan preheating dengan tujuan untuk mengurangi jumlah cacat las yang terjadi pada weld metal hal ini bisa dilakukan. Namun, preheating juga dapat mempengaruhi sifat mekanik material aluminium 6061-T6. Temperatur preheating yang disarankan adalah 100oC karena pada temperatur ini yang memiliki cacat las paling sedikit dan memiliki sifat mekanik yang tidak jauh berbeda dari pengelasan aluminium yang tidak diberikan preheating.
================================================================================================================================
The rapid development of manufacturing technology presents a significant challenge for the manufacturing industry to maintain high product quality. PT INKA, an Indonesian
railway manufacturing company, has recently inaugurated the use of the Makassar – Pare-pare train, which utilizes aluminum material for the exterior body of the train carriages. Aluminum is chosen due to its lightweight, high strength, and corrosion resistance properties. In this research, the Gas Metal Arc Welding (GMAW) method with AWS ER 5356 electrode and inert gas shielding is used. The study explores various preheating temperatures, including 0°C, 50°C, 80°C, 100°C, and 120°C. The research includes penetrant testing, metallography, SEM-EDX analysis, tensile strength, and hardness testing. The results indicate that increasing the preheating temperature reduces the number of welding defects in the weld metal region. A higher preheating temperature results in fewer welding defects. The specimen with 100°C preheating temperature exhibits the fewest welding defects in the weld metal region. However, there is no phase change observed in the material after preheating treatment. The microstructure in the weld metal region consists of equiaxed dendrites with α-Al and Al-Mg eutectic phases, while the HAZ (Heat-Affected Zone) shows α-Al and Mg2Si phases. Additionally, preheating treatment leads to a decrease in the tensile strength. The specimen preheated at 100°C exhibits the highest tensile strength of 227 MPa among all preheated specimens. However, no significant difference in hardness distribution is observed after preheating. A decrease in hardness occurs in the HAZ and weld metal regions compared to the base metal area. Therefore, preheating can be effectively utilized to reduce the occurrence of welding defects in the weld metal region. However, it may also influence the mechanical properties of aluminum 6061-T6. The recommended preheating temperature is 100°C since it minimizes welding defects and maintains mechanical properties relatively similar to non-preheated aluminum welding.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aluminium 6061-T6, GMAW, Preheat, Pengelasan, Welding |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS227 Welding. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Muhammad Rayhan Everizal |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 19:45 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 19:45 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/99186 |
Actions (login required)
View Item |