Pemanfaatan Bittern sebagai Koagulan Alternatif dalam Pengolahan Limbah Industri Laundry dan Industri Tempe

Briliantika, Niken Ayu (2023) Pemanfaatan Bittern sebagai Koagulan Alternatif dalam Pengolahan Limbah Industri Laundry dan Industri Tempe. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of ACCESS CLOSED BY AUTHOR] Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR)
03211940000009_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy
[thumbnail of ACCESS CLOSED BY AUTHOR] Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR)
03211940000009_Surat Permohonan Tidak Dipublikasi.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (241kB) | Request a copy

Abstract

Industri garam di Indonesia sedang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan garam Indonesia. Industri garam menghasilkan produk samping berupa larutan jenuh sisa kristalisasi garam atau biasa disebut bittern. Kandungan ion dalam bittern antara lain magnesium (Mg2+), natrium (Na+), kalium (K+), sulfat (SO42-), klorida (Cl-), dan senyawa lainnya. Magnesium memiliki persentase terbesar dalam bittern dimana konsentrasinya dapat mencapai 20-30 kali lipat dari air laut. Beberapa penelitian mengenai pemanfaatan bittern telah dilakukan misalnya sebagai koagulan dalam pengolahan limbah industri. Limbah industri yang mengandung polutan tinggi yaitu limbah laundry dan tempe. Limbah laundry mengandung bahan kimia dengan konsentrasi tinggi seperti surfaktan, ammonia, serta kekeruhan, BOD, COD, yang tinggi. Sedangkan limbah tempe mengandung TSS dan COD yang tinggi. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menurunkan parameter pencemar pada limbah laundry dan limbah tempe dengan koagulan bittern.
Penelitian dilakukan dengan menguji karakteristik awal bittern, air limbah laundry, dan air limbah tempe sebagai data awal. Kemudian dilakukan range finding test untuk menentukan rentang dosis koagulan dan dilanjutkan penelitian utama dengan variasi pH dan jenis limbah yang diolah. Analisis jar test menggunakan pengadukan cepat 120 rpm selama 1 menit dan pengadukan lambat 50 rpm selama 15 menit, dilanjutkan sedimentasi selama 30 menit. Hasil analisa digunakan sebagai acuan dalam analisis perbandingan keefektifan koagulan bittern dengan koagulan tawas.
Hasil analisis jar test, didapatkan dosis dan pH optimum baik pada limbah laundry maupun limbah tempe yaitu pada dosis 33 mL dan pH 12. Persen removal terbaik koagulan bittern pada limbah laundry dapat menurunkan nilai kekeruhan 98,2%, TSS 96,9%, COD 84,9%, dan surfaktan 59,7%. Sedangkan hasil analisis jar test pada limbah tempe, koagulan bittern dapat menurunkan nilai kekeruhan 98,9%, TSS 84,1%, COD 63,9%. Koagulan bittern lebih efektif menurunkan pencemar limbah tempe, sedangkan tawas lebih efektif menurunkan pencemar limbah laundry. Namun, perbedaan keefektifan ini tidak terlalu signifikan. Sehingga, dengan mempertimbangkan perbandingan biaya yang dibutuhkan dan pengaruh terhadap lingkungan, maka direkomendasikan menggunakan koagulan bittern.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: air limbah laundry, air limbah tempe, bittern, koagulasi-flokulasi, tawas laundry wastewater, tempeh wastewater, bittern, coagulation-flocculation, alum
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD455 Chemical precipitation. Coagulation. Flocculation. Water--Purification--Flocculation.
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Niken Ayu Briliantika
Date Deposited: 26 Jul 2023 04:14
Last Modified: 26 Jul 2023 04:14
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/99262

Actions (login required)

View Item View Item