Yonardy, Reinaldo Ivander (2023) Penerapan Desain Lintasan UAV Yang Hemat Energi Untuk Deteksi Kebakaran Hutan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
07111940000006-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kebakaran hutan merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan berbagai kerugian. Teknik pendeteksian kebakaran hutan telah mendapatkan perhatian lebih akhir-akhir ini karena tingkat frekuensi dan keparahan kebakaran hutan yang semakin meningkat. Teknik pendeteksian kebakaran hutan dini yang andal sangat diperlukan untuk mencegah kebakaran hutan. Wireless sensor network (WSN) yang digunakan didalam hutan harus bisa mengirim data secara realtime, tetapi tantangannya adalah WSN yang didalam hutan memiliki batasan jarak dalam mengirim data karena menggunakan sumber daya yang kecil dan juga bertujuan untuk keawetan dari WSN itu sendiri. Sehingga dibutuhkan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) sebagai mobile collector yang memiliki mobilitas yang tinggi. Dengan mobilitas UAV yang tinggi maka sangat mudah untuk mendapatkan data dari WSN jika dibandingkan dengan ground collector yang terbatas pergerakannya didalam hutan. Tetapi UAV sendiri memiliki kekurangan yaitu sumber daya yang digunakan untuk terbang adalah baterai yang memiliki energi yang terbatas. Pada proses penelitian ini, UAV diterbangkan di dua tempat yaitu di belakang Teknik Material ITS dan juga di depan Taman Alumni. Masing-masing tempat menggunakan 3 variasi ketinggian yaitu 20 meter, 25 meter dan 30 meter dan juga 3 variasi lintasan yaitu SCAN, HILBERT dan LMAT. Pengujian dilakukan dan didapatkan hasil bahwa pola SCAN adalah desain lintasan yang paling hemat dibanding HILBERT dan LMAT. Dalam pengujian ini didapati juga hasil bahwa UAV akan mengonsumsi energi lebih ditempat yang lebih banyak pohon dan pohon yang lebih tinggi. Jadi energi UAV lebih banyak terpakai di ketinggian 20 meter dibandingkan ketinggian 30 meter, hal ini dikarenakan pada saat drone terbang di ketinggian yang lebih tinggi, udara cenderung memiliki ketahanan yang lebih rendah. Ini berarti drone akan menghadapi hambatan yang lebih sedikit saat terbang, sehingga membutuhkan lebih sedikit energi untuk mempertahankan kecepatan dan ketinggian. Drone yang dilengkapi dengan sensor atau kamera yang mengumpulkan data selama penerbangan, di ketinggian yang lebih rendah akan membutuhkan pemrosesan data yang lebih intensif, Karena sensor akan bekerja lebih keras agar tidak menabrak obstacle yang membuat drone mengonsumsi lebih banyak energi baterai.
================================================================================================================================
Forest fires are a serious problem that can cause various losses. Forest fire detection techniques have received more attention recently due to the increasing frequency and severity of forest fires. Reliable early detection techniques for forest fires are needed to prevent forest fires.Wireless sensor network (WSN) used in the forest must be able to send data onlinerealtime, but the challenge is that the WSN in the forest has a distance limitation in sending data because it uses small resources and also aims for the durability of the WSN itself. So neededUnmanned Aerial Vehicle (UAV) asmobile collector who have high mobility. With the high mobility of the UAV, it is very easy to get data from the WSN when compared toground collector limited movement in the forest. But the UAV itself has a drawback, namely the resource used for flying is a battery that has limited energy. In this research process, the UAV was flown in two places, namely behind the ITS Materials Engineering and also in front of the Alumni Park. Each place uses 3 variations of height, namely 20 meters, 25 meters and 30 meters and also 3 variations of the track, namely SCAN, HILBERT and LMAT. Tests were carried out and the result was that the SCAN pattern was the most economical track design compared to HILBERT and LMAT. In this test it was also found that the UAV would consume more energy in places with more trees and taller trees. So more UAV energy is used at an altitude of 20 meters compared to a height of 30 meters, this is because when drones fly at higher altitudes, air tends to have lower resistance. This means the drone will encounter less resistance while flying, requiring less energy to maintain speed and altitude. Drones equipped with sensors or cameras that collect data during flight, at lower altitudes will require more intensive data processing, because the sensors will work harder so they don't hit obstacles that make drones consume more battery energy.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konsumsi Energi, Lintasan yang hemat energi, UAV, Energy Consumption, Energy-efficient Tracks |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > T Technology (General) > T58.8 Productivity. Efficiency U Military Science > U Military Science (General) > UG Military Engineering > UG1242.D7 Unmanned aerial vehicles. Drone aircraft |
Divisions: | Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Yonardy Reinaldo Ivander |
Date Deposited: | 25 Jul 2023 04:56 |
Last Modified: | 25 Jul 2023 04:56 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/99410 |
Actions (login required)
View Item |