Studi Pengaruh Jenis dan Luasan Area Hijau Tanaman Vertikal dalam Menyerap Karbon Dioksida (CO2) Udara Ambien

Taufiqi, Hervina (2023) Studi Pengaruh Jenis dan Luasan Area Hijau Tanaman Vertikal dalam Menyerap Karbon Dioksida (CO2) Udara Ambien. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211940000017-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211940000017-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pada tahun 2100, karbon dioksida atmosfer diproyeksikan meningkat menjadi 970 ppm dan menyebabkan pemanasan global. Untuk membatasinya, emisi CO2 global perlu diturunkan sebesar 45% pada tahun 2030 dari konsentrasi tahun 2010. Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan untuk mencapai target ini, dimana 30% wilayah kota harus dialihfungsikan sebagai ruang terbuka hijau. Namun, beberapa kota belum mencapai target tersebut karena kurangnya ketersediaan lahan. Salah satu solusinya adalah menggunakan taman vertikal yang dapat menyerap CO2 di lahan terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan serapan karbon dioksida oleh beberapa tanaman vertikal pada luas area tanam yang berbeda. Penelitian dilakukan di tiga lokasi di Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan berbagai kondisi (elevasi yang berbeda). Tanaman yang digunakan diantaranya Antigonon leptopus, Epipremnum aureum, dan Vernonia elliptica, ditanam dalam reaktor kotak berukuran 55 × 40 × 37 cm berisi campuran tanah dan pupuk organik (1:1) sebagai media tanam. Setiap tanaman ditaman pada reaktor dengan luas tanam bervariasi (25%, 50%, dan 75% dari luas permukaan reaktor). Satu reaktor digunakan sebagai variabel kontrol. Kadar karbon dioksida diukur setiap jam mulai pukul 06.00 hingga 18.00 selama sembilan hari. Kelajuan konsentrasi CO2 ditentukan untuk mengetahui tingkat penyerapan tanaman (dC/dt). Kemudian grafik (dC/dt) per waktu diintegrasikan untuk mendapatkan konsentrasi karbon dioksida kumulatif (Net-CO2-Con). Kemampuan tanaman untuk menyerap ditentukan oleh selisih Net-CO2-Con dalam reaktor yang berisi tanaman dengan reaktor kontrol. Hasil menunjukkan bahwa makin banyak pokok tanaman dan jumlah daun akan mereduksi karbon dioksida lebih besar. Elevasi dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh signifikan karena selisih elevasi yang tidak begitu tinggi. Didapatkan nilai kemampuan serapan tertinggi karbon dioksida dilakukan oleh tanaman Antigonon leptopus (sebanyak 314,18 ppm) pada luasan penanaman 75%, yang memiliki ukuran daun lebih kecil, jumlah daun lebih banyak, dan kepadatan stomata yang besar sehingga fotosintesis mampu berjalan dengan baik pada intensitas cahaya matahari yang tinggi.
======================================================================================================================================
By 2100, atmospheric carbon dioxide is projected to rise to 970 ppm and lead to global warming. To limit these, global CO2 emissions is needed to be decreased by 45 percent by 2030 from its 2010 levels. The Indonesian government has set regulation to accomplish this target, whereby 30% of the city region should repurpose as green open space. However, several cities have not attained this due to lack of land availability. One of the solutions is using vertical garden that can absorb CO2 in limited area. This research aims to determine carbon dioxide absorption by several vertical-plants at different sizes of planting areas. The study was conducted on three sites in the Department of Environmental Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember under various circumstances. Plants included, i.e., Antigonon leptopus, Epipremnum aureum, and Vernonia elliptica, were planted in a box reactor 55 × 40 × 37 cm containing combined soil and organic fertilizer (1:1) as plant media. Each plant has various sizes of planting areas (25%, 50%, and 75% by reactor's surface area). One reactor was used as control variable. Carbon dioxide level is measured every hour from 06.00 to 18.00 for nine days. Various CO2 concentrations were applied to obtain plant absorption rate (dC/dt). Then, (dC/dt) per time graph is integrated to earn the cumulative carbon dioxide concentration (Net- CO2 -Con). The capability of plant to absorb determined by the difference of Net-CO2-Con in a reactor containing plant with the control reactor.
The results show that the more plants and number of leaves, the greater reduction of carbon dioxide. Elevation in this study did not have a significant effect because the elevation differences was not that high. The highest value of carbon dioxide absorption was obtained by Antigonon leptopus (314.18 ppm) at 75% catchment area, which has smaller leaf size, greater number of leaves, and large stomata density so that photosynthesis could run well at high sunlight intensity.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Antigonon leptopus, Epipremnum aureum, Karbon dioksida, Ruang Terbuka Hijau, Vernonia elliptica Antigonon leptopus, Carbon dioxide, Epipremnum aureum, Green Open Space, Vernonia elliptica
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD192.5 Bioremediation
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Hervina Taufiqi
Date Deposited: 27 Jul 2023 08:27
Last Modified: 27 Jul 2023 08:27
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/99572

Actions (login required)

View Item View Item