Scaffold sebagai Obat Regeneratif Berbasis Nano Chitosan Oligosakarida untuk Efisiensi Terapi

Phaseolansyah, Muhammad Naufal (2023) Scaffold sebagai Obat Regeneratif Berbasis Nano Chitosan Oligosakarida untuk Efisiensi Terapi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02511940000038-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02511940000038-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (16MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia memiliki track record kecelakaan cukup tinggi selama beberapa tahun terakhir dengan mayoritas menyebabkan cacat tulang khususnya pada bagian femur. Bentuk penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan implant pada bagian yang mengalami cacat salah satu solusinya adalah bone scaffold. Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk membuat scaffold seperti hidroksiapatit, PMMA, dan kitosan karena sifat-sifat dari bahan tersebut yang menjajikan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian in-vitro dengan dilakukan immersion test dengan larutan saline, yang hasilnya akan diujikan dengan FTIR, UV-VIS, weight analysis dan pengamatan morfologi. Lalu pada in-vivo akan dilakukan animal testing pada tikus Wistar dengan memasukkan scaffold ke dalam tulang femur. Setelah operasi akan dilakukan pengamatan berupa pengujian x-ray, weight analysis, dan pengamatan penyembuhan luka untuk melihat respon scaffold apabila digunakan pada tubuh makhluk hidup. Perlakuan tambahan akan diberikan pasca operasi yaitu pemberian chitosan patch dan chitosan patch + oral. Dari hasil in-vitro ditemukan scaffold dari semua variasi mengalami pertambahan berat selama 3 minggu perendaman yang menunjukkan scaffold menyerap larutan saline yang dipakai, namun hasil di FTIR dan UV-VIS pada minggu ke 3 menunjukkan adanya reaksi dari bone graft dan larutan saline dengan adanya perubahan nilai absorbansi dari peak yang muncul dan menunjukkan proses biodegradasi dan bioresorpsi berlangsung namun dalam skala yang lebih kecil. Pengujian x-ray menunjukkan scaffold yang terfabrikasi tidak menunjukkan respon negative terhadap jaringan tulang di sekitar daerah implant, menunjukkan biokompabilitasnya yang baik. Hasil penimbangan berat badan menunjukkan semua tikus mengalami peningkatan berat badan mulai minggu ke 2 karena adanya pemberian chitosan patch serta chitosan patch ¬+ oral yang mampu membunuh bakteri penyebab inflammasi dan meningkatkan sistem immunitas tubuh tikus. Persentase kenaikan berat badan tertinggi pada tikus ditemukan pada variasi bone graft Cs6 dan HAp66. Hasil dari pengamatan penyembuhan luka didapatkan hasil dalam minggu 4 penyembuhan luka secara sempurna terjadi pada semua grup tikus, dengan hasil terbaik ditemukan pada pemberian perlakuan chitosan patch + oral.
====================================================================================================================================
Indonesia has a track record of quite high accidents over the last few years with the majority causing bone defects, especially in the femur. The form of treatment that can be done is to implant in the part that has a defect, one solution is bone scaffold. Several materials that can be used to make scaffolds such as hydroxyapatite, PMMA, and chitosan because of the promising properties of these materials. In this study, in-vitro testing will be carried out by immersion test with saline solution, the results will be tested by FTIR, UV-VIS, weight analysis and morphological observations. Then in-vivo animal testing will be carried out on Wistar rats by inserting the scaffold into the femur bone. After the operation, observations will be made in the form of x-ray testing, weight analysis, and observation of wound healing to see the response of the scaffold when used on living things. Additional treatment will be given postoperatively, namely the administration of chitosan patch and chitosan patch + oral. From the in-vitro results it was found that the scaffolds of all variations experienced an increase in weight during 3 weeks of immersion indicating that the scaffold absorbed the saline solution used, but the results at FTIR and UV-VIS at week 3 showed a reaction from the bone graft and saline solution with a change in the absorbance value of the peaks that appeared and indicated that the biodegradation and bioresorption processes were taking place but on a smaller scale. X-ray testing showed that the fabricated scaffold did not respond negatively to the bone tissue around the implant area, indicating good biocompatibility. The results of weighing showed that all mice experienced an increase in body weight starting from week 2 due to the administration of chitosan patches and oral chitosan + patches which were able to kill the bacteria that cause inflammation and boost the immune system of the mice. The highest percentage of weight gain in rats was found in Cs6 and HAp66 bone graft variations. The results of observing wound healing showed that in week 4 complete wound healing occurred in all groups of mice, with the best results being found in the chitosan patch + oral treatment.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Bone grafting, In-vitro, In-vivo, Biodegradabel, Bioresorpsi, Biodegradability, Bioresorption
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Naufal Phaseolansyah
Date Deposited: 28 Jul 2023 07:39
Last Modified: 28 Jul 2023 07:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/99972

Actions (login required)

View Item View Item