KETAHANAN KOROSI LAPISAN KOMPOSIT PANI/CaCO3 DALAM LINGKUNGAN GEOTERMAL

ARIFIN, ZAENAL (2016) KETAHANAN KOROSI LAPISAN KOMPOSIT PANI/CaCO3 DALAM LINGKUNGAN GEOTERMAL. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 1109301003-Dissertation.pdf]
Preview
Text
1109301003-Dissertation.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Komposit dari polianilin dan partikel kalsium karbonat (PANi/CaCO3)
dengan fasa berbeda (aragonit, kalsit dan campuran vaterit-kalsit) dan kalsium
karbonate (CaCO3) dengan konsentrasi 0 – 10% w/w telah disiapkan untuk
bahan pelapis antikorosi. Metode karbonasi telah digunakan untuk menghasilkan
reaksi pengendapan serbuk CaCO3 dengan morfologi yang unik. Pembuatan
komposit PANi/CaCO3 dilakukan dengan metode pencampuran larutan.
Karakterisasi serbuk CaCO3 menggunakan XRD dan SEM. Selain itu, distribusi
partikel CaCO3 dan gugus fungsi dalam matrik PANi dianalisis dengan SEM dan
FT-IR. Komposit PANi/CaCO3 dikarakterisasi menggunakan FT-IR, SEM, EIS
dan Teknik Potensiodinamik. Perilaku antikorosif dari komposit yang dilapiskan
pada sampel baja ST.37 dikorosikan dalam larutan Nord Deutsches Becken
(NDB) pada temperatur kamar selama 7 hari. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa ketahanan korosi komposit PANi/CaCO3 yang terbaik dimiliki oleh fasa
kalsit, diikuti oleh fasa campuran vaterit-kalsit dan terakhir fasa aragonit. Selain
itu, ketahanan korosi optimum komposit PANi/CaCO3 terjadi pada konsentrasi
filler (CaCO3) 2,5% w/w fasa kalsite.
Hasil pengujian dengan EIS menunjukkan bahwa ketahanan transfer
muatan semakin berkurang dengan meningkatnya konsentrasi partikel CaCO3
dalam matrik PANi. Pada konsentrasi partikel CaCO3 2,5% w/w distribusi partikel
dalam matrik PANi terdistribusi secara merata. Rantai PANi terlarut dalam matrik
bersama dengan CaCO3. Pada konsentrasi yang lebih tinggi 5 – 10% w/w
diperkirakan terjadi aglomerasi CaCO3 pada permukaan sampel. Aglomerasi
partikel CaCO3 dengan matrik PANi mengakibatkan lintasan konduktif lebih
banyak dan meningkatkan konduktivitas. Kondisi ini berakibat pada penurun nilai
ketahanan transfer muatan (Rp), sehingga menurunkan ketahanan korosi komposit
PANi/CaCO3.
Reaksi pengendapan serbuk kalsium karbonat (CaCO3) sangat dipengaruhi
oleh temperatur, pH, waktu pengaliran dan laju pengaliran gas CO2. Karakterisasi
endapan CaCO3 dengan XRD dan SEM menunjukkan fasa vaterit mudah
terbentuk pada temperatur rendah dan laju aliran gas CO2 rendah. Transformasi
fasa dari vaterit menjadi kalsit pada temperatur kamar pada awalnya membentuk
struktur ¼ lingkaran dan selanjutnya bertransformasi membentuk struktur rombik.
Pertumbuhan struktur kalsit tertinggi mencapai 98,6% terjadi pada laju aliran gas
CO2 5 SCFH (square cubic feet per day) dalam waktu 36 detik. Sedangkan
partikel aragonit dihasilkan pada laju aliran gas CO2 0,5 dan 5 SCFH berturutturut
sebesar 99,2% dan 72,3% dengan morfologi needle-like pada temperatur
tinggi 85 ºC. Selain itu, reaksi pengendapan dengan laju aliran gas CO2 rendah
menghasilkan aragonit dengan morfologi flower-like.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kalsium Karbonat, Aragonit, Kalsit, Vaterit, komposit, polianilin,korosi temperatur tinggi, geotermal, Calcium Carbonate, Aragonite, Calcite, Vaterite, Precipitation, high temperature corrosion, geothermal.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.74 Corrosion and anti-corrosives
Divisions: Faculty of Mathematics and Science > Physics > 45001-(S3) PhD Thesis
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 20 Dec 2016 07:40
Last Modified: 26 Dec 2018 03:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/1127

Actions (login required)

View Item View Item