IDENTIFIKASI LETAK DAN KEDALAMAN CRACKS PADA BIDANG LONGSOR MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI WENNER – SCHLUMBERGER STUDI KASUS : KECAMATAN SELOREJO, BLITAR

AGUSTIN, ARIN DWI (2017) IDENTIFIKASI LETAK DAN KEDALAMAN CRACKS PADA BIDANG LONGSOR MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI WENNER – SCHLUMBERGER STUDI KASUS : KECAMATAN SELOREJO, BLITAR. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3713100029_Undergraduate_Theses.pdf] Text
3713100029_Undergraduate_Theses.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Bencana tanah longsor merupakan bancana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama pada daerah yang memiliki kelerengan yang cukup curam. Berdasarkan peta gerakan tanah Kab. Blitar yang dikeluarkan oleh Kementrian ESDM pada bulan Oktober 2016, kawasan penelitian yang berada di Kecamatan Selorejo memiliki potensi gerakan tanah menengah. Salah satu faktor yamg mempengaruhi kestabilan lereng adalah adanya cracks yang terbentuk dibawah permukaan. Ketika cracks dalam lereng terinfiltrasi oleh air hujan, maka akan menjadi proses water prressure built up pada lereng yang menyebabkan lereng tidak stabil. Salah satu metode geofisika yang dapat mendeteksi keberadaan cracks adalah metode geolistrik. Dengan metode ini, arus listrik akan diinjeksikan kedalam bumi sehingga respon dari daerah anomali berupa nilai resistivitas bawah permukaan akan terlihat. Sehingga, akan diketahui daerah yang memiliki kandungan air tinggi yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas yang rendah. Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran tentang perilaku cracks pada lereng ketika sebelum dan sesudah hujan. Setelah dilakukan pengukuran terhadap 6 lintasan, didapatkan hasil bahwa cracks memiliki rentang nilai resistivitas sekitar 0.1 – 1.6 Ωm dengan kedalaman sekitar 3 meter. Litologi yang mendominasi pada daerah ini adalah lempung. Akumulasi dari infiltrasi air hujan akan terjebak pada daerah yang memiliki resistiitas rendah yaitu lempung yang tersaturasi air.
================================================================================================= Landslide is a frequent natural disaster in Indonesia, especially in areas that have poorly steep slope. Based on land movement map by the Ministry of Energy and Mineral Resources in October 2016, the research area in Selorejo has medium potential land movement. One of the factors affecting slope stability is cracks that formed below the surface. When cracks in the slope infiltrated by rainwater, it will make a process named water pressure built up on the slope that led the slopes stability. One of geophysical method that can detect the presence of cracks is geoelectrical method. By injecting the electrical current to the subsurface, the areas that have a high water content which is indicated by low resistivity values. In this study, measurement of behavior of cracks on the slopes before and after rain. The total lines in this resesarch are 6 lines, showed that the cracks have range of values of resistivity of about 0.1 – 1.6 Ωm with the depth of the cracks about 3 meters. The main lithology in this area is claystone.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Cracks, Resistivitas, Selorejo,landslide, resistivity
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: ARIN DWI AGUSTIN
Date Deposited: 26 Jan 2017 03:31
Last Modified: 26 Jan 2017 03:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/3458

Actions (login required)

View Item View Item