Desain Konseptual Inovasi Drum Konvensional Menjadi Drum Heksagonal untuk Pengangkutan Muatan Curah yang Diangkut dengan Peti Kemas

Farendy, Arlius (2015) Desain Konseptual Inovasi Drum Konvensional Menjadi Drum Heksagonal untuk Pengangkutan Muatan Curah yang Diangkut dengan Peti Kemas. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4110100012-undergraduated_thesis.pdf]
Preview
Text
4110100012-undergraduated_thesis.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Pada pengangkutan muatan curah yang menggunakan jasa kapal peti kemas, drum
dimasukkan dan ditata terlebih dahulu di dalam peti kemas. Meskipun telah ditata, bentuk
drum konvensioanal yang digunakan mengakibatkan ruang kosong (broken stowage). Agar
ruang kosong tersebut bisa dikurangi, bentuk drum konvensional diubah menjadi heksagonal.
Tujuan penelitian ini antara lain: mengetahui pengurangan broken stowage, menghitung
perbandingan muatan yang diangkut, menghitung perbandingan biaya produksi, mengetahui
perbandingan biaya angkut dan mendesain drum heksagonal yang paling efektif dan efisien
untuk diimplementasikan di dunia nyata. Metode yang digunakan untuk memilih drum terbaik
adalah dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan
software Expert Choice. Hasil perhitungan AHP menunjukkan bahwa kriteria broken stowage
sangat perlu diperhatikan dalam kasus pengangkutan drum dengan peti kemas. Untuk
penggunaan drum heksagonal di dalam satu peti kemas 20 ft bisa mengurangi broken stowage
hingga 37 % atau dengan kata lain mampu mengangkut 52 drum lebih banyak daripada
penggunaan drum konvensional. Untuk kasus pemenuhan permintaan drum aspal di NTT
tahun 2009 dengan permisalan 100% komposisi drum heksagonal, biaya produksi drum
heksagonal lebih mahal 2,58% daripada drum konvensional. Namun pemakaian drum
heksagonal bisa mengurangi biaya transportasi sampai 39% baik untuk transportasi darat
maupun transportasi laut.
==============================================================================================
In the transport of bulk cargo that using the service of container ship, drums inserted
and arranged in the container. Although it has been laid out, the form of konvensioanal drum
resulting empty space (broken stowage). In order that empty space can be reduced, the form
of conventional drum must be converted into hexagonal. The purpose of this study include:
knowing the reduction of broken stowage, calculate the ratio of cargo, calculate the ratio of
the production costs and transport costs, make a the hexagonal drum design that effective and
efficient for implemented in the real world. The method used to select the best drum
approach is the Analytical Hierarchy Process (AHP) with Expert Choice software. AHP
calculation results that the criteria for broken stowage very necessary to be considered in the
case of container transport drum. Hexagonal drum in one 20 ft container can reduce broken
stowage up to 37% or in other words capable transporting 52 drums more than the use of
conventional drum. For the case of fulfillment asphalt drum demand in NTT in 2009 with
100% hexagonal drum composition, costs production of hexagonal drum 2.58% more
expensive than conventional drums. However, the use of hexagonal drum could reduce
transportation costs up to 39% for land transportation and sea transportation.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSPe 666.68 Arl d
Uncontrolled Keywords: Drum, Broken Stowage, Heksagonal, Muatan Curah, Peti Kemas
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Fandika aqsa
Date Deposited: 19 Jun 2017 02:04
Last Modified: 19 Jun 2017 02:04
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41725

Actions (login required)

View Item View Item