Studi Reduksi PM2,5 Udara Ambien Oleh Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Industri PT Petrokimia Gresik

Ahmad, Aisyah (2017) Studi Reduksi PM2,5 Udara Ambien Oleh Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Industri PT Petrokimia Gresik. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3313100078-Undergraduate-Theses.pdf]
Preview
Text
3313100078-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview

Abstract

PT Petrokimia Gresik merupakan industri penghasil pupuk terbesar di Indonesia. Kegiatan industri tidak hanya memberikan dampak positif namun juga dapat memberikan dampak negatif, salah satunya berupa degradasi kualitas udara karena tingginya aktivitas pabrik yang kemudian menjadi sumber pencemar di udara. Salah satu pencemar yang ada di udara ambien adalah particulate matter 2.5 (PM2,5). PM2,5 sangat berkontribusi pada degradasi kualitas udara di sekitar wilayah pabrik sehingga kualitas udara ambien tidak memenuhi baku mutu. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mereduksi sumber pencemar (PM2,5) dengan pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH). Namun belum diketahui bagaimana pengaruh luasan RTH di PT Petrokimia Gresik apakah sudah mampu mereduksi PM2,5 atau tidak. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pola konsentrasi PM2,5, pengaruh luasan RTH terhadap nilai konsentrasi dan reduksi PM2,5, dan menentukan proporsi PM2,5 di dalam PM10 di kawasan industri PT Petrokimia Gresik.
Metode perhitungan integrasi diferensiasi digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan pola laju perubahan nilai konsentrasi PM2,5 dan menghitung nilai kumulatif konsentrasi PM2,5 (KPM2,5) sehingga didapatkan integrasi kurva laju perubahan. Nilai KPM2,5 dapat digunakan sebagai indikator proses reduksi PM2,5. Laju perubahan konsentrasi PM2,5 (KPM2,5) didapatkan dari deferensi kurva konsentrasi PM2,5 fungsi waktu =  ∆C/∆t, dimana ∆C adalah perubahan konsentrasi PM2,5 selama satu rentang waktu (t). Jika nilai KPM2,5 bertanda negatif (-), artinya reduksi PM2,5 lebih besar dari emisi PM2,5. Jika nilai KPM2,5 bertanda (+), artinya reduksi PM2,5 lebih kecil dari emisi PM2,5. Nilai PM2,5 sama dengan nol (0) artinya proses reduksi maupun emisi PM2,5 udara ambien berjalan seimbang.
Pola konsentrasi PM2,5 di PT Petrokimia Gresik menunjukkan perbedaan konsentrasi PM2,5 yang lebih tinggi pada hari kerja yaitu sebesar 15,65 µg/m3 dengan range 3 µg/m3 – 37 µg/m3 dibanding konsentrasi di hari non kerja yaitu sebesar 12,93 µg/m3 dengan range 4 µg/m3 – 24 µg/m3. Luasan RTH tidak signifikan terhadap nilai KPM2,5, dengan nilai thitung lebih kecil dari ttabel yaitu 0,787<2,0686, sedangkan faktor meteorologi yang signifikan terhadap nilai konsentrasi dan nilai KPM2,5 adalah kecepatan angin dengan nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,469>2,0686 dengan tingkat kesalahan sebesar 2,2%. Sementara proporsi konsentrasi PM2,5 dalam PM10 di kawasan industri PT Petrokimia Gresik didapatkan sebesar 48,70%.
=================================================================
PT Petrokimia Gresik is the largest producer of the fertilizer in Indonesia. Industrial activities not only give a positive impacts but can also give negative impacts, one of which is the degradation of air quality because of the plant activity became a source of contaminant in the air. One of the pollutant in ambient air is particulate matter 2.5 (PM2.5). PM2.5 really contributing in the degradation of air quality around the plant, even the concentration not so high. One of the efforts that can be made is the reduction of polluters (PM2.5) namely green space utilization. However it is not yet known how the effectiveness of greenspace area in PT Petrokimia Gresik, whether it's already capable to reduce PM2.5 or not. From this research, it can be determined how the pattern of PM2,5 concentration, the ability of greenspace area of reducing PM2,5, and PM2,5’s ratio in PM10 in PT Petrokimia Gresik industrial area.
Differentiation of integration method used in this research to determine the value of PM2.5 cumulative concentrations (KPM2.5) that can be used as an indicator of the PM2.5 reduction process. By calculating the value of KPM2.5 then we are able to know the adequacy of green space in the area. The concentration change rate of PM2.5 (KPM2.5) obtained from the differentiation curve of concentration PM2.5 time function = ∆C/∆t. Where ∆C is the change in PM2.5 concentration over a time span (t). If the value of KPM2.5 marked negative (-), meaning the reduction of PM2.5 is greater than the emission of PM2.5. If the value of KPM2.5 marked positive (+), meaning the reduction of PM2.5 smaller than emissions of PM2.5. The value of PM2.5 equal to zero (0) means the process of the reduction of emissions are in balance.
The pattern of PM2,5 concentration in PT Petrokimia Gresik shows the difference the concentration of PM2.5 higher at working days i.e of 15.65 µg/m3 with a range of 3 µg/m3 – 37 µg/m3 compared to non work day concentration i.e. of 12.93 µg/m3 with a range of 4 µg/m3 – 24 µg/m3. The green spaces area are not significantly to the value of KPM2.5, with a tstat value smaller than the ttable i.e 0,787 < 2,0686, whereas a significant meteorological factors of concentration and KPM2.5 value is the wind speed with a value of tstat is greater than ttable i.e. 2,469 > 2,0686 with an error rate of 2.2%. While the PM2,5’s ratio in PM10 obtained of 48.70%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Particulate matter 2.5; Ruang terbuka hijau; Pencemaran udara; KPM2,5; Integrasi diferensiasi, Green space; Air pollution; Differentiation of integration
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Aisyah Ahmad .
Date Deposited: 06 Nov 2017 07:06
Last Modified: 05 Mar 2019 06:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/42669

Actions (login required)

View Item View Item