Penentuan Critical Clearing Time (CCT) untuk Analisis Kestabilan Transien pada Sistem Kelistrikan 150kV Sumatera Utara Tahun 2025

Boni, Nur Ichsan (2017) Penentuan Critical Clearing Time (CCT) untuk Analisis Kestabilan Transien pada Sistem Kelistrikan 150kV Sumatera Utara Tahun 2025. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2215105027-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
2215105027-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus melakukan pengembangan sistem kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan beban di Indonesia. Salah satu upaya dalam pengembangannya adalah pengembangan sistem kelistrikan Sumatera Utara. Menurut RUPTL Tahun 2025, wilayah sumatera utara akan menambah pembangkit berkapasitas 1052 MW diikuti dengan penambahan beban 2360 MVA. Pengembangan sistem kelistrikan ini dapat meningkatkan terjadinya gangguan, seperti gangguan hubung singkat yang menyebabkan pemutusan saluran secara tiba-tiba melalui rele pengaman dan circuit breaker (CB). Hal ini dapat membuat suatu sistem mengalami perubahan struktural dan mengakibatkan ketidakstabilan. Namun terkadang kemampuan rele pengaman untuk mendeteksi gangguan memerlukan waktu yang lebih lama dari Critical Clearing Time (CCT). Circuit breaker ini harus dapat memutuskan saluran dan gangguan dalam waktu yang singkat, yakni kurang dari waktu pemutus kritisnya, atau biasa disebut critical clearing time. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisa sistem tenaga listrik untuk menentukan “Critical Clearing Time” (CCT). Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa CCT pada titik yang dicoba berada dibawah waktu pembukaan CB, yaitu 0.3 s.
============================================================
State Electricity Company (PLN) continues to develop electrical systems to meet the needs of the load in Indonesia. One of the efforts in the development is the development of North Sumatra electricity system. According to RUPTL Year 2025, the northern region of Sumatra will add to the 1052 MW power plant followed by the addition of 2360 MVA load. The development of this electrical system may increase the occurrence of interference, such as short-circuit interference that causes abrupt disconnection through the safety and circuit breaker (CB). This can make a system undergo a structural change and lead to instability. Sometimes, however, the ability of the safety relay to detect the interference takes longer than Critical Clearing Time (CCT). This circuit breaker should be able to break the channel and interruption in a short time, ie less than the critical breaker time, or commonly called critical clearing time. Therefore, a power system analysis is required to determine "Critical Clearing Time" (CCT). The results of the simulation show that the CCT at the point tried are below the time of opening of the CB, ie 0.3 s.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Critical Clearing Time, RUPTL, Sumatera Utara, Kestabilan Transien
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK3226 Transients (Electricity). Electric power systems. Harmonics (Electric waves).
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nur Ichsan Boni
Date Deposited: 15 Sep 2017 04:39
Last Modified: 06 Mar 2019 02:36
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/43747

Actions (login required)

View Item View Item