Persepsi Arsitektur: Rumah Susun Tambak Sebagai Respon Hak Bermukim bagi Masyarakat Kumuh Medokan Semampir Sukolilo Surabaya

Fikri, Muhammad Whibi Rhouzan (2017) Persepsi Arsitektur: Rumah Susun Tambak Sebagai Respon Hak Bermukim bagi Masyarakat Kumuh Medokan Semampir Sukolilo Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3213100021-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3213100021-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Tingginya tingkat urbanisasi yang terjadi di perkotaan mengakibatkan
munculnya berbagai macam permasalahan seperti permukiman kumuh dan
permukiman liar.
“Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik,
tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur
kehidupan sosial dan budaya masyarakat, yang diwadahi dan sekaligus
mempengaruhi arsitektur” (Amos Rappoport, 1981)
Arsitektur tidak hanya seperti yang dikatakan oleh Vitruvius tentang fungsional,
visual dan struktural saja, arsitektur juga berbicara tentang aspek-aspek di luar fisik
bangunan, seperti aspek-aspek sosial budaya kehidupan masyarakat. Hak bermukim
di kota merupakan isyu yang paling hangat dalam kasus permasalahan pemukiman
liar. Fenomena-fenomena interaksi antar warga dalam kehidupan sosial budaya juga
menjadi dasar dalam proses desain. Hubungan antar ruang yang berkaitan dengan
aktivitas interaksi warga bisa dijadikan sebagai metode desain dalam
mempertahankan kehidupan sosial budaya yang ada di masyarakat. Harapannya,
arsitektur bisa menjadi solusi dalam penyelesaian masalah aspek fisik dan non fisik
sebagai respon tentang hak bermukim di kota bagi masyarakat yang tinggal di
pemukiman liar.
=================================================================
The high level of urbanization that occurs in the city is the cause of many kinds
of slums and squatters.
"Architecture is a space of human life, which is more than just physical, but also
involves basic cultural institutions, which includes: the social and cultural life of the
community, which is embodied as well as the architectural leader" (Amos Rappoport
1981)
Architecture is not just as Vitruvius says about functional, visual and structural,
architecture also talks about outside of physical buildings aspects, such as socio-
cultural aspects. Housing rights in the city is the top issue in the case of illegal
settlement problems. The phenomena of interaction among citizens in socio-cultural
life also become the basis in the design process. Inter-space connection associated
with the activities of citizen interaction can be used as a form of design in the life of
social and cultural life in the community. The hope, architecture can be a solution in
the settlement of social and non-physical building problems as a response to the
housing rights in the city for people living in illegal settlements.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSA 728.67 Fik p
Uncontrolled Keywords: Hak Bermukim, Hubungan Antar Ruang, Interaksi, Pemukiman Liar, Housing Rights, Inter-Space Connection, Interaction, Squatters
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Whibi Rhouzan Fikri
Date Deposited: 09 Oct 2017 03:54
Last Modified: 08 Mar 2019 02:54
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/46024

Actions (login required)

View Item View Item