Akademi Sepakbola Usia Dini Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

Kbarek, Junus Marthin Albertho (2017) Akademi Sepakbola Usia Dini Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3213100701-Undergraduate_Theses.pdf] Text
3213100701-Undergraduate_Theses.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sepakbola di Indonesia sudah sangat merakyat, setiap daerah di Indonesia pasti sudah mempunyai tim sepakbola-nya sendiri. Setiap pertandingan selalu penuh dengan riuh gempita penonton. Satu hal yang membuat sepakbola menjadi primadona di Indonesia atau bahkan di dunia karena olahraga ini “sederhana” tidak membutuhkan peralatan yang mahal,mudah di lakukan dimana saja, sehingga ini menjadi olahraga rakyat. Olahraga bukan hanya sebuah permainan namun sudah menjadi pemersatu bangsa. “Spirit on a nation depends on sport” itu mungkin salah satu ungkapan betapa berharganya olahraga,khususnya sepakbola.

Namun, beberapa waktu belakangan, prestasi sangat sulit di raih, Pemain yang dahulu menjadi tulang punggung tim nasional Indonesia sudah terlampau tua untuk bersaing, di saat yang sama tidak ada pengganti yang sepadan, akhirnya meninggalkan gap yang besar pada sepakbola Indonesia. Regenerasi inilah kunci untuk tetap menjaga nama baik di persepakbolaan Internasional.

Di sisi lain pembinaan pemain muda indonesia di mulai di usia belasan tahun, berbeda dengan negara lain yang memulai pembinaan usia dini dari umur 5 Tahun, sehingga pemain indonesia sudah ketinggalan sekian tahun dalam belajar sepakbola dari negara lain.

Ditambah ketika pemain tersebut masuk ke sekolah sepakbola, ia akan terbentur dengan jadwal sekolah regulernya, hal ini menimbulkan dilema yang sangat besar bagi pemain, karena ia harus memilih salah satu, menjadi pemain bola dengan konsekuensi kehilangan pendidikan dasar yang anak pada usianya merasakan atau meninggalkan sepakbola untuk pendidikan.

Masalah lain yang muncul, pendidikan sepakbola yang tidak terstruktur ini menimbulkan bias, sepakbola layaknya sebuah ilmu pengetahuan perlu belajar dahulu teori lalu dipraktekan. Ketika ia langsung berpraktek maka ada gap pengetahuan teori yang belum di ketahuinya. Hal ini akan sangat berpengaruh ketika ia sudah dewasa, kesalahan-kesalahan dalam bermain biasanya terjadi, mentalitas juga menjadi masalah ketika pemain kurang memahami nilai-nilai sportmanship dalam sepakbola, yang seharusnya diajarkan sejak dini namun terlewat ketika struktur pendidikan tersebut masih seperti yang ada saat ini.
Dengan menggunakan metode Rationalist Approaches, yang mana perlu mendasarkan desain pada berbagai unsur yang terkait dengan desain, semisal membuat desain akademi sepakbola usia dini maka perlu mempelajari tentang kebutuhan anak, peraturan sepakbola dan karena merupakan sebuah institusi pendidikan maka perlu melihat dari segi aturan kementrian pendidikan. Dari hal-hal tersebut, maka keluarlah desain yang menyesuaikan kebutuhan pengguna dan hasilnya lebih terukur. Sehingga bisa menghasilkan pemain-pemain sepakbola yang berkualitas serta seimbang antara pendidikan formal dan pendidikan sepakbolanya.
============================================================================================
Football in Indonesia is very populist, every region in Indonesia would already have his own football team. Every game is always filled with boisterous crowds. One thing that makes football a prima donna in Indonesia or even in the world because of this "simple" sport does not require expensive equipment, easy to do anywhere, so this becomes a people's sport. Sport is not just a game but has become a unifying nation. "Spirit on a nation depends on sport" is probably one of the expressions of how precious the sport, especially football.

However, some time later, the achievements are very difficult to achieve, players who used to be the backbone of the Indonesian national team is too old to compete, at the same time there is no matching substitute, eventually leaving a big gap on Indonesian football. Regeneration is the key to keeping a good name in international football.

On the other side of coaching young players in Indonesia began in the teen years, unlike other countries that started early age coaching from the age of 5 years old, so Indonesia youth players has missed so many years in learning football from other countries.

Plus when the player gets into a football school, he will be bumped into his regular school schedule, this creates a huge dilemma for the player, as he has to choose one, become a football player with the consequences of losing basic education that a child at his age feels or leaves football For education.

Another problem that arises, unstructured soccer education is to cause bias, football like a science need to first learn the theory and then practiced. When he immediately practice then there is a gap of knowledge theory that has not in introduces yet. This will be very influential when he is an adult, mistakes in play usually occur, the mentality also becomes a problem when players do not understand the values of sportmanship in football, which should be taught from an early age but missed when the structure of education is still like the present .
By using the Rationalist Approaches method, which needs to base the design on various elements related to the design, such as making the design of early soccer academy, it is necessary to learn about the needs of children, football rules and because it is an educational institution it is necessary to look in terms of the rules of the ministry of education. Of those things, then comes the design that adjusts the needs of users and the results are more measurable. So that can produce football players of quality and balanced between formal education and education football.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSA 725.827 Kba a
Uncontrolled Keywords: Football, Academy, School, Child, Behavior, Regeneration, Sepakbola, Akademi, Sekolah, Anak, Perilaku
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TH Building construction
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: JUNUS MARTHIN A. KBAREK
Date Deposited: 23 Oct 2017 04:36
Last Modified: 09 Jan 2018 06:58
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/47149

Actions (login required)

View Item View Item