Pengaruh Tipe Abrasif Dan Variabel Proses Gerinda Terhadap Gaya Potong, Integritas Permukaan Benda Kerja (IPBK) Dan Mode Pembentukan Geram (MPG) Pada Proses Gerinda Permukaan Baja Perkakas Dac Yang Telah Dikeraskan

Arif, Saiful (2015) Pengaruh Tipe Abrasif Dan Variabel Proses Gerinda Terhadap Gaya Potong, Integritas Permukaan Benda Kerja (IPBK) Dan Mode Pembentukan Geram (MPG) Pada Proses Gerinda Permukaan Baja Perkakas Dac Yang Telah Dikeraskan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2112201005-Master Thesis.pdf]
Preview
Text
2112201005-Master Thesis.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview

Abstract

Proses gerinda adalah suatu proses pemesinan dengan perilaku proses yang
tidak tetap. Karakteristik-karakteristik yang kompleks dari proses gerinda
menentukan kualitas dari produk hasil penggerindaan. Pemilihan tipe abrasif dan
parameter proses gerinda (kecepatan makan dan kedalaman potong) yang tidak
tepat dapat mempengaruhi gaya potong, integritas permukaan benda kerja (IPBK)
yang mencakup kekasaran permukaan benda kerja, surface burning, dan
kepadatan retakan. Selain itu, kinerja dari proses gerinda juga dapat dievaluasi
berdasarkan mode pembentukan geram (MPG).
Penelitian yang telah dilakukan ditujukan untuk mempelajari pengaruh tipe
abrasif (A64K dan GC64K), tiga level kecepatan makan (150 mm/s, 200 mm/s,
dan 250 mm/s) dan tiga level kedalaman potong (0,01 mm, 0,03 mm, dan 0,06
mm) terhadap gaya potong, IPBK dan MPG pada proses gerinda permukaan baja
perkakas DAC yang telah dikeraskan. Penelitian ini menggunakan rancangan
eksperimen faktorial 2 x 3 x 3. Cairan pendingin yang digunakan adalah soluble
oil. Pengukuran gaya potong dilakukan dengan menggunakan dinamometer,
kekasaran permukaan diukur dengan menggunakan surface tester, serta penentuan
kepadatan retakan dan bentuk geram dilakukan dengan mengamati foto hasil
scanning electron microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel proses gerinda permukaan
yang berpengaruh signifikan terhadap gaya potong adalah kedalaman potong,
sedangkan terhadap kekasaran permukaan adalah tipe abrasif dan kedalaman
potong. Tidak ditemukan adanya retakan pada permukaan material hasil
penggerindaan. Penggunaan tipe abrasif green silicone akan menyebabkan derajat
burning bertambah rendah. Peningkatan kecepatan makan menyebabkan surface
burning berkurang. Peningkatan kedalaman potong akan menyebabkan
peningkatan dari kekasaran permukaan, gaya potong, dan derajat burning. Proses
gerinda permukaan dengan menggunakan kedalaman potong yang rendah
menghasilkan geram dengan bentuk lamellar dan leafy, sedangkan dengan
menggunakan kedalaman potong yang tinggi menghasilkan geram dengan bentuk
leafy, spherical, lamellar dan irregular.
====================================================================================================
Grinding is a manufacturing process with an unsteady process behavior,
whose complex characteristics determine the output and the quality. Improper
selection of abrasive type and surface grinding parameters (such as feeding speed
and depth of cut) can give adverse impact on grinding force, surface integrity,
such as surface roughness, surface burning and crack density. Performance of
surface grinding can also be evaluated based on chip formation. An experiment
was conducted to study the effect of the abrasive type (A64K and GC64K), 3
levels of feeding speed (150 mm/s, 200 mm/s, and 250 mm/s) and 3 levels of
depth of cut (0.01 mm, 0.03 mm, and 0.06 mm) on grinding forces, surface
integrity and chip formation of surface grinding process on hardened DAC tool
steel. Experimental design used in this study was a 2 x 3 x 3 factorial. This
experiment use soluble oil as coolant. Grinding force measurement conducted by
using a dynamometer, surface roughness was measured by using surftest, and the
determination of crack density and chip formation conducted by using a scanning
electron microscope (SEM). The results of the experiment showed that surface
grinding parameter that significantly influence grinding force was depth of cut.
Surface roughness was affected by abrasive type and depth of cut. Surface
grinding on hardened DAC tool steel did not produced any crack. The use of
green silicone abrasive type will reduce grinding force. Increasing feeding speed
will reduce surface burning. Increasing depth of cut will lead to an increase of
grinding force, surface roughness, and burning. Surface grinding process using a
small depth of cut produced chip having lamellar and leafy shape, while using a
high depth of cut produced chip having leafy, spherical, lamellar and irregular
shape.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTM 671.35 Ari p
Uncontrolled Keywords: abrasif, gaya potong, gerinda permukaan, integritas permukaan benda kerja (IPBK), mode pembentukan geram (MPG)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 30 Apr 2018 02:23
Last Modified: 30 Apr 2018 02:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/51818

Actions (login required)

View Item View Item