Studi Bioaugmentasi Bakteri Vibrio alginolyticus Pada Remediasi Tanah Tercemar Aluminium = Bioaugmentation studies of Vibrio alginolyticus On Aluminum Contaminated Soil Remediation

Simanjuntak, Devita Yulisa (2018) Studi Bioaugmentasi Bakteri Vibrio alginolyticus Pada Remediasi Tanah Tercemar Aluminium = Bioaugmentation studies of Vibrio alginolyticus On Aluminum Contaminated Soil Remediation. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211440000082-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03211440000082-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (10MB) | Preview

Abstract

Aluminium (Al) dapat ditemukan pada sebagian besar limbah industri, seperti tambang, pelapisan logam, dan bidang manufaktur. Limbah yang mengandung aluminium dikategorikan sebagai limbah bahan beracun dan berbahaya. Aluminium menjadi salah satu faktor penyebab penyakit yang menyerang saraf motorik manusia seperti alzheimer, parkinson, gangguan ginjal, liver hingga kelainan sel saraf. Penelitian menemukan bahwa kandungan aluminium dapat merusak ekosistem. Kandungan aluminium yang terdapat pada tanaman juga dapat menghambat pertumbuhan akar. Kandungan aluminium yang tinggi dapat menyebabkan penurunan kandungan karbon organik pada tanah. Jika tidak ditangani dengan baik, aluminium di lingkungan dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah hingga pencemaran air tanah.
Bioaugmentasi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam bioremediasi yaitu dengan menambahkan bakteri luar pada media tercemar. Makhluk hidup yang digunakan merupakan bakteri resisten dan mampu menyisihkan aluminium. Isolat bakteri Vibrio alginolyticus digunakan karena telah terbukti mampu menyisihkan aluminium pada media Laktose Broth. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh bioaugmentasi bakteri terhadap media tanah tercemar dan menganalisis efisiensi penyisihan alumunium yang dapat terjadi.
Variasi konsentrasi larutan pencemar aluminium dan variasi penambahan bakteri V.Alginolyticus digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini. Penentuan konsentrasi larutan pencemar didasarkan pada uji resistensi bakteri terhadap aluminium. Variasi penambahan bakteri yang digunakan dalam v/v adalah 2%, 5%, dan 10%. Waktu uji setelah proses bioaugmentasi isolat bakteri dilakukan selama 12 hari. Parameter yang diuji meliputi total aluminium, total koloni bakteri, pH, suhu, dan kelembapan tanah. Uji parameter fisik tanah meliputi suhu, pH, dan kelembapan dilakukan setiap hari. Uji total aluminium dan jumlah koloni bakteri V.alginolyticus dilakukan pada hari ke-0, hari ke-4, hari ke-8, dan ke-12.
Uji resistensi bakteri menggunakan variasi penambahan Al sebesar 0, 50, 100, 200, 350, dan 500 mg/L AlCl3. V.alginolyticus mampu melakukan pertumbuhan pada penambahan 50 mg/L atau setara dengan 24 mg/kg aluminium. Penambahan aluminium 100 mg/L hingga 350 mg/L AlCl3 terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri V.alginolyticus. Sementara penambahan 500 mg/L AlCl3 atau setara dengan 235 mg/kg mampu menghambat seluruh aktivitas pertumbuhan bakteri, dimana tidak terdapat bakteri tumbuh pada uji CFU. Berdasarkan uji statistik ANOVA, penambahan 50 dan 100 mg/L AlCl3 dipilih sebagai variasi dalam uji bioaugmentasi karena memiliki pertumbuhan koloni bakteri yang berbeda tidak signifikan terhadap reaktor kontrol. Hasil uji bioaugmentasi V.alginolyticus pada tanah tercemar aluminium menunjukkan bahwa penambahan bakteri tidak memberikan perbedaan signifikan terhadap persentase penyisihan aluminium (p>0,05). Dimana penyisihan tertinggi hanya mencapai 5,48% pada reaktor dengan penambahan 2% v/v bakteri V.alginolyticus dan 100 mg/L AlCl3.
=======================================================================================================
Aluminum is present in several environment pollutant namely industrial waste water from mining activities, metal processing, and automobile industries. Waste containing aluminum is categorized as toxic and hazardous waste material. Aluminum may be a contributing factor in neurodegenerative desease such as Alzheimer’s, Parkinson’s, kidney disorder, liver to nerve cell abnormalities. The study found that aluminum can damage the ecosystem. Aluminum contained in lant can also inhibit root growth. High aluminum level can decrease organic carbon contained on soil. If left untreated, aluminum in environment can lead to decreased soil fertility to groundwater contamination.
Bioaugmentation is one of methods used in bioremediation by adding external bacteria to contaminated media. Microorganism used for bioremediation are resistant bacteria and capable of removing aluminum. Vibrio alginolyticus is used because it has been shown to remove aluminum in Laktose Broth medium. The purpose of this study was to analyze the effect of bacterial bioaugmentation on aluminum contaminated soil and measure the efficiency of aluminum removal.
Volume of V.alginolyticus and aluminum concentration were used as variable in this study. Concentration of pollutant used in this study based on the toxicity test of aluminum to V.alginolyticus. Volume of bacterial used were 2%, 5%, and 10% v/v addition. Bioaugmentation of V.alginolyticus on aluminum contaminated soil was conducted over 12 days. Parameters tested were total aluminum, total bacteria colony, pH, temperature, and moisture content of contaminated soil. Physical parameters such as pH, temperature, and moisture were analyzed every 24-hour during the test period. Total aluminum and colony of V.alginolyticus were analyzed after 0, 4, 8, and 12 days.
Toxicity test to V.alginolyticus used 0, 50, 100, 200, 350, and 500 mg/L AlCl3. V.alginolyticus could grow in soil until 50 mg/L equal to 24 mg/kg aluminum added. Concentration of 100 to 350 mg/L of aluminum contaminated soil could inhibit the bacterial growth. Concentration 500 mg/L equal to 235 mg/kg totally inhibit the bacterial growth, indicated by no colony forming in CFU test. Based on ANOVA, 50 and 100 mg/L addition of AlCl3 is used on bioaugmentation of V.alginolyticus because have no diferrence to control significantly. The result showed that bioaugmentation of V.alginolyticus didn’t influence aluminum removal percentage (p>0,05). Where 2% v/v addition of V.alginolyticus and 100 mg/L AlCl3 showed 5,48% of removal.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 628.55 Sim s-1 3100018075854
Uncontrolled Keywords: Aluminium, Bakteri, Bioaugmentasi, Tanah Tercemar, Vibrio alginolyticus, Aluminum, Bacteria, Bioaugmentation, Contaminated Soil, Vibrio alginolyticus
Subjects: Q Science
Q Science > QR Microbiology
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD878.47 Soil remediation
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses
Depositing User: Devita Yulisa S
Date Deposited: 08 Jan 2019 04:27
Last Modified: 15 Oct 2020 06:58
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/53293

Actions (login required)

View Item View Item