Co-Digestion Sampah Pasar Dan Feses Sapi Untuk Meningkatkan Produksi Biogas

Marbun, Trifena Karunia (2018) Co-Digestion Sampah Pasar Dan Feses Sapi Untuk Meningkatkan Produksi Biogas. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211440000081-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03211440000081-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sampah organik banyak dihasilkan dari kegiatan di pasar. Yang mana sampah organik tersebut terdapat banyak limbah sayur-sayuran dan buah-buahan. Sampah organik tersebut biasanya dimanfaatkan menjadi kompos, pakan ternak, namun masih sering dibuang tanpa pengolahan. Sehingga menyebabkan timbulan sampah di TPA meningkat. Sampah organik seperti sampah pasar memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan untuk menghasilkan biogas, karena memiliki kandungan lignin, selulosa, dan hemiselosa yang dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Penelitian ini juga menggunakan feses sapi sebagai substrat. Feses sapi ini juga dapat menjadi masalah bagi lingkungan apabila tidak diolah dengan baik. Feses sapi cocok sebagai bahan baku pembentukan biogas, karena memiliki rentang rasio C/N 25-30. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menentukan komposisi sampah pasar dan feses sapi dan menentukan frekuensi pengadukan terhadap produksi biogas.
Penelitian ini direncanakan menggunakan 12 reaktor biogas volume 19 L dengan metode intermitten. Variasi perbandingan komposisi feses sapi dan sampah pasar adalah 100:0, 30:70, 50:50, 0:100. Total solid yang digunakan oleh seluruh reaktor adalah 30%. Frekuensi pengadukan untuk reaktor yang dilakukan peengadukan adalah 12 kali/hari dan 8 kali/hari selama 5 menit. Pengukuran volume biogas dengan menghitung kenaikan air pada manometer. Pengukuran kadar metan pada biogas dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatography (GC) pada hari 15 dan 30. Penelitian diawali proses aklimatisasi terlebih dahulu selama 10 hari, untuk mendapatan mikoorganisme yang stabil. Setelah itu dilakukan proses intermitten dengan siklus 3 hari selama 30 hari. Pada awal penelitian juga dilakukan karakterisasi sampel, pengujian sampel dengan analisis BOD, total solid, volatil solid, VFA, alkalinitas, pH, rasio C/N. Pengukuran yang dilakukan tiga hari sekali adalah analisis total solid, volatil solid, lignin, selulosa, hemiselulosa dan pH di laboratorium. Dan dilakukan pengukuran VFA, C-organik, TKN, dan alkalinitas. Sedangkan suhu, dan volume biogas diamati setiap hari di workshop.
Reaktor dengan perbandingan feses sapi dan sampah pasar 30:70 dapat meningkatkan volume gas 97% lebih besar dibandingkan reaktor dengan 100% sampah pasar saja. Sedangkan frekuensi pengadukan 12 kali/hari dan 8 kali/hari tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap produksi biogas
==========================================================================================================
Organic waste are most produced from market’s activities. They contain of vegetable and fruit wastes. They are usually used to be compost or animal feed, but some of them are still thrown away without any treatments. It causes increasing of waste’s volume in TPA. Organic wastes have potential to be used as energy source that’s enviromental friendly, such as biogas. This research also used cow feces as a raw material.
Market wastes has potential to be used as enviromental friendly energy source to produce biogas. They contain lignin, cellulose, and hemicellulose that can be used as biogas. This research also uses cow feces as sustrate.Cow feces can be a problem to environment if it is not treated well. It is good as material for biogas, because it has ratio’s range of C/N 25-30. The purposes of this research are to determine composition of market waste and cow feces, and to determine stirring’s frequency to produce biogas.
This research uses twelve 19 L reactors with intermittent method. The composition’s variants of cow feces and waste market are 100:0, 30:70, 50:50, 0:100 with Total solid 30% for each reactors. The variations of stirring frequency are 12 times/day and 8 times/day for 5 minutes. The measuring of biogas volume by measuring of water level in manometer. Measuring of methane rates by using Gas Chromatography (GC) on day 15 and 30. This research is started by doing acclimatization for 10 days to have stable microorganisms. After that, intermittent process can be done for 30 days. The characteristic of samples are examined in the beginning of this reserch by analized of BOD, Total Solid, Volatil Solid, VFA, pH, Alkalinity, and C/N. Total solid, volatil solid, lignin, and pH are analyzed once 3 days at laboratorium. VFA, Alkalinity, C-organic and TKN are analyxed once 6 days. Temperature and biogas volume are observed everyday at workshop.
The Ratio of 30% of Cow feces and 70% of waste market can produce gas volume untill 97% than 100% of waste market. Then, 12 times/day and 8 times/day don’t give any significant difference for biogas production.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 631.875 Mar c 3100018076491
Uncontrolled Keywords: Co-Digestion, Biogas, Feses Sapi, Sampah Pasar, Pengadukan
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD195.B56 Biomass energy
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Trifena Karunia Marbun
Date Deposited: 11 Feb 2019 05:01
Last Modified: 12 Nov 2020 05:40
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/53371

Actions (login required)

View Item View Item