Pemodelan Spasial Perkembangan Lahan berdasarkan Penentuan Prioritas Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Surabaya Timur

Arifah, Nabiilatul (2018) Pemodelan Spasial Perkembangan Lahan berdasarkan Penentuan Prioritas Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Surabaya Timur. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211440000056_Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
08211440000056_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (16MB) | Preview

Abstract

Urban Heat Island menjadi fenomena yang mengaitkan antara kenaikan suhu permukaan dengan aktivitas manusia, yaitu pembangunan. Wilayah Surabaya Timur sebagai bagian dari Kota Metropolitan Surabaya mengalami perkembangan pembangunan yang pesat. Proyek infrastruktur MERR dan rencana JLLT yang ditargetkan selesai pada 2019 meningkatkan potensi perkembangan lahan non terbangun menjadi kawasan hunian, komersial, dan sebagainya. Wilayah Surabaya Timur mengalami kenaikan suhu maksimal dari 33,70C menjadi 340C dalam rentang waktu 2013-2016. Pemerintah Kota Surabaya berupaya untuk menyeimbangkan lingkungan dengan penyediaan ruang terbuka hijau yang mampu menurunkan suhu. Oleh karena itu diperlukan adanya penentuan penambahan RTH dengan aspek fisik, biologis, dan sosial dilihat dari indeks kenyamanan, kerapatan vegetasi, dan kepadatan penduduk. Prioritas RTH yang ditentukan diharapkan mendorong kualitas ekologis dan tidak terkonversi dalam perkembangan lahan. Penggunaan pemodelan spasial Cellular Automata membantu memproyeksikan penggunaan lahan di Wilayah Surabaya Timur dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan lahan dan fungsi yang dipertahankan yaitu prioritas RTH.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan spasial perkembangan lahan berdasarkan penentuan prioritas ruang terbuka hijau di Wilayah Surabaya Timur. Tujuan tersebut dicapai melalui tahapan penelitian sebagai berikut : (1) Mengidentifikasi faktor-faktor penentuan prioritas ruang terbuka hijau di Wilayah Surabaya Timur; (2) Menentukan prioritas ruang terbuka hijau di Wilayah Surabaya Timur; (3) Mengidentifikasi tren perubahan penggunaan lahan Tahun 2006 – Tahun 2016 di Wilayah Surabaya Timur; (4) Menentukan bobot faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan di Wilayah Surabaya Timur; (5) Memodelkan perubahan penggunaan lahan Tahun 2027 berdasarkan penentuan prioritas ruang terbuka hijau di Wilayah Surabaya Timur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan prioritas RTH didasarkan pada overlay antara aspek biologis kerapatan vegetasi dari nilai NDVI, aspek fisik dari indeks kenyamanan THI, dan aspek sosial kepadatan penduduk. Prioritas RTH terdiri dari RTH eksisting dan rekomendasi penambahan RTH dilihat dari overlay skor 4 (moderate priority) dan skor 5 (high priority) di lahan non terbangun. Pemodelan perubahan penggunaan lahan memodelkan lahan yang dominan dan dinamis dalam perkembangannya yaitu industri dan pergudangan, perdagangan dan jasa, serta permukiman. Model spasial yang dihasilkan dengan metode Cellular Automata memproyeksikan penggunaan lahan Tahun 2006 ke Tahun 2027 dan tahun 2016 untuk validasi. Tingkat akurasi model 95,33% kategori model sangat baik. Perkembangan lahan dalam 21 tahun (2006-2027) menunjukkan perkembangan industri dan pergudangan bertambah seluas 26,46 Ha, perdagangan dan jasa bertambah 62,37 Ha, dan permukiman bertambah seluas 1.446,57 Ha. Model ini mampu mempertahankan prioritas RTH keseluruhan sebesar 1.572,48 Ha.======================================================Urban Heat Island as a phenomenon that relates between rising surface temperatures with human activity, that is development. Eastern Surabaya as part of Surabaya Metropolitan City have rapid development in urban growth. MERR infrastructure project and OERR's planned target completion in 2019 will increasing potential for built up area such as residential, commercial and other areas. Eastern Surabaya increased maximum temperature of 33.70C be 340C in year of 2013 to 2016. Surabaya City Government seeks to balance the environment by providing Green Open Space (GOS) that can lower the temperature. Therefore it is necessary to determine green open space priority with physical, biological, and social aspects seen from the comfort index, vegetation density, and population density. The specified GOS priority expect to encourage ecological and non-conversion quality in land development. The use of Cellular Automata in spatial modeling helps projecting urban growth in East Surabaya by considering the factors that influence the develop land and the sustained function of GOS priority.
The purpose of this research is to model spatial development of urban growth based on green open space priority in Eastern Surabaya. These goals achieved by the following research stages: (1) Identifying green open space determination factors in Eastern Surabaya; (2) Determining green open space priority in Eastern Surabaya; (3) Identifying trends in land use change in 2006 - 2016 in Eastern Surabaya; (4) Determine the weight of factors affecting land use change in Eastern Surabaya; (5) Model land use change in 2027 based on green open space priority in Eastern Surabaya.
The results of this study indicate that the determination of GOS priority is based on the overlay between the biological aspects of vegetation density from NDVI values, physical aspects of the THI comfort index, and social aspects population density. The priority of GOS consists of existing GOS and recommendation of addition seen from overlay score 4 (moderate priority) and score 5 (high priority) in non-built up area. Modeling land use changes modeling dominant and dynamic land in its development IE industry and warehousing, trade and services, and settlement. Spatial models produced by Cellular Automata method project land use from 2006 to 2027 and 2016 for validation. The accuracy level is 95.33% category model is very good. The development of urban growth in 21 years (2006 to 2027) showed industrial and warehousing development increased by 26.46 Ha, trade and services increased by 62.37 Ha, and settlements increased by 1,446.57 Ha. This model is able to maintain overall GOS priority of 1,572.48 Ha.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Cellular Automata, Pemodelan Spasial, Ruang Terbuka Hijau, Urban Heat Island
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Regional and Urban Planning
Depositing User: Nabiilatul Arifah
Date Deposited: 25 Jun 2021 00:11
Last Modified: 25 Jun 2021 00:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/53548

Actions (login required)

View Item View Item