Pengurangan Risiko Kegagalan Pada Kualitas Produksi Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Rungkut Surabaya Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Wicaksono, Akbar (2018) Pengurangan Risiko Kegagalan Pada Kualitas Produksi Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Rungkut Surabaya Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). UNSPECIFIED thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211440000071-undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03211440000071-undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kebutuhan manusia terhadap air minum yang layak konsumsi semakin lama semakin berkembang sebanding dengan perkembangan penduduk yang semakin lama semakin meningkat. Masyarakat pada saat ini sulit mendapatkan air bersih dikarenakan banyak tercemarnya sumber air sungai. Untuk dapat memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari, banyak industri yang membuka usaha air minum diantaranya adalah adanya depot air minum isi ulang (DAMIU). Pemilihan depot air minum isi ulang sebagai alternatif air minum menjadi risiko yang dapat membahayakan kesehatan jika kualitas depot air minum isi ulang masih diragukan terutama depot air minum isi ulang berskala kecil, terlebih jika konsumen tidak memperhatikan keamanan dan kehigienisannya.
Penilitian ini menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect and Analysis) untuk mencari prioritas terjadinya kegagalan dalam proses pengolahan air minum isi ulang. Metode FMEA ini diambil dikarenakan FMEA memiliki kelebihan dibandingkan dari metode yang lain yaitu lebih feasible dan efektif untuk perbaikan operasional serta mampu menganalisis risiko dalam skala yang lebih besar dan kompleks. Untuk mengetahui kegagalan, diawali dengan identifikasi risiko yang memuat mengenai kegagalan yang didapatkan dari wawancara, uji kualitas dan pengamatan secara langsung. Risiko penyebab kegagalan yang terjadi pada depot pengolahan air isi ulang dianalisis menggunakan metode Fishbone. Lokasi penelitian berada di kecamatan Rungkut Surabaya. Parameter yang digunakan adalah kekeruhan, TDS, pH, dan Total Coliform. Parameter yang digunakan adalah: kekeruhan, TDS, pH, dan Total Coliform.
Risiko-risiko yang didapat harus memiliki nilai agar terukur sehingga ditemukan prioritas penanganan dan dicari upaya untuk perbaikan. Penilaian tersebut dikenal dengan nilai RPN (Risk Priority Number) yaitu hasil pengalian dari tingkat keparahan (severity), frekuensi kejadian (occurrence) dan tingkat deteksi (detection). Berdasarkan hasil analisa menggunakan metode fishbone didapatkan 4 faktor penyebab kegagalan parameter total koliform. selanjutnya dianalisis menggunakan metode FMEA, ditemukan kegagalan terjadi dengan 3 prioritas tertinggi yaitu waktu kontak sistem UV, waktu kontak sistem ozon, serta penggantian dan perawatan alat desinfeksi.
======================================================================================================

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Additional Information: RSL 628.168 Wic p-1
Uncontrolled Keywords: Analisa Kegagalan, Depot Air Minum, FMEA.
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD259.2 Drinking water. Water quality
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Akbar Wicaksono
Date Deposited: 15 Feb 2021 00:40
Last Modified: 31 Mar 2024 03:36
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/53559

Actions (login required)

View Item View Item