Fragmented Continuum Concept: Museum of Kedung Cowek Fortification

Hapsari, Nisita (2018) Fragmented Continuum Concept: Museum of Kedung Cowek Fortification. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111440000072-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
08111440000072-Undergraduate_Theses.pdf

Download (53MB) | Preview

Abstract

Arsitektur selalu dianggap sebagai pembawa pesan. Cerita dan bangunan tidak dapat dipisahkan sejak awal pembentukan ruang dan menjadi upaya pertama untuk memahami dunia sekitar. Arsitektur yang telah hancur atau ditinggalkan juga memiliki kondisi yang sama. 'Kematian/kehancuran' bisa menjadi awal baru bagi bangunan. Contoh yang masih ada saat ini adalah Benteng Kedung Cowek.
Benteng Kedung Cowek adalah saksi sejarah yang masih ada. Masalah desain yang akan diajukan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana arsitektur yang sudah tidak utuh dapat 'dihidupkan kembali'. Arsitek juga bertanggung jawab terhadap bagaimana ruang itu bisa menjadi alat bagi masyarakat sehingga dapat merasakan pengalaman sejarah dengan bahasa universal yang dapat dipahami orang di masa kini.
Dengan menggunakan pendekatan sejarah, apa yang telah terjadi di masa lalu menjadi latar belakang untuk desain dan dengan menggunakan makna arsitektur dalam pendekatan desain, peristiwa masa lalu itu ditafsirkan menjadi cerita. Metode yang digunakan untuk mentransfer cerita ke dalam desain arsitektur adalah metode naratif.
Jenis bangunan yang diusulkan dalam Tugas Akhir ini adalah museum sejarah. Museum Perbentengan Kedung Cowek adalah tempat di mana pengunjung dapat mengalami sejarah seperti mereka adalah pelaku sejarah itu sendiri, menjelajahi kedalaman lapisan peristiwa di masa lalu. Sejarah didefinisikan sebagai cerita kontinum yang terfragmentasi.
=====================================================================================================
Architecture has always been considered as a carrier of messages. Stories and buildings have been tied up together since the beginning of the conscious formation of space and the first attempts to understand the world around us. Architecture that has been ruined or abandoned is also has the same condition. The 'death' could be a new beginning for buildings. An example that still exists in the present is Kedung Cowek Fort.
Kedung Cowek Fort is a witness of history that still exists. The design problem which will be proposed in this final project is how the ruins of architecture could be 'revived'. Architect also responsible to how the space could be an instrument which people could experience the memory of history from the event of the past with universal language which people in the present could understand.
By using historicism approach, what already happened in the past become a background for the design and by using meaning in architecture approach, those past events are interpreted to story. The tool to transfer the story into architectural design is narrative method.
The building type proposed in this final project is historical museum. The Museum of Kedung Cowek Fort is the place where visitors could experience history like they are the part of it as history perpetrators, exploring the depth of multilayered events in the past. History is defined as a fragmented continuum story.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: experience, fragment, history, museum, narrative
Subjects: A General Works > AM Museums (General). Collectors and collecting (General)
A General Works > AM Museums (General). Collectors and collecting (General)
N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nisita Hapsari
Date Deposited: 18 Jun 2021 10:06
Last Modified: 18 Jun 2021 10:06
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/55046

Actions (login required)

View Item View Item