Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (Hermetiaillucens) sebagai Salah Satu Teknologi Reduksi Sampah di Daerah Perkotaan

Sipayung, Pretty Yuniarti Elisabeth (2015) Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (Hermetiaillucens) sebagai Salah Satu Teknologi Reduksi Sampah di Daerah Perkotaan. Undergraduate thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3311100072-Undergraduate Thesis.pdf]
Preview
Text
3311100072-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Rendahnya nilai recovery factor sampah organik
biodegradable menunjukkan rendahnya upaya recycle maupun
recovery terhadap jenis sampah tersebut. Berbagai alternatif
pengolahan sampah organik biodegradable telah dikembangkan.
Salah satunya adalah dengan pemanfaatan larva Black Soldier
Fly (BSF). Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menentukan
kemampuan larva BSF dalam mereduksi sampah organik
biodegradable; (2) menentukan pengaruh jenis makanan dan
frekuensi feeding terhadap tingkat pertumbuhan larva; (3)
menentukan karakteristik residu dekomposisi larva BSF.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan larva BSF
berumur 7 hari. Sebanyak 200 larva ditempatkan dalam kandang
plastik dengan volume 1 L untuk setiap perlakuan feeding.
Variabel penelitian meliputi variasi jenis makanan dan frekuensi
feeding. Jenis makanan yang diberikan adalah sampah kantin,
sampah pisang, dan sampah mentimun. Porsi makanan yang
diberikan yaitu rata-rata 40 mg (berat kering)/larva.hari. Frekuensi
feeding yang digunakan adalah sekali dalam sehari dan sekali
dalam 3 hari. Berat 10% larva diukur setiap 3 hari. Pada akhir
penelitian dilakukan pengukuran berat residu dekomposisi
sampah dan kualitasnya.
Tingkat penyisihan sampah mentimun, sampah kantin, dan
sampah pisang masing-masing 54%; 54%; 52% pada frekuensi
feeding sekali dalam tiga hari. Pada frekuensi feeding sekali
dalam sehari diperoleh hasil masing-masing 52%;65%; 61%.
Hanya jenis sampah makanan yang memberikan pengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan larva (P<0.1). Rasio C/N residu
sampah mentimun, sampah kantin, dan sampah pisang adalah
masing-masing 9,8; 11,1; dan 10,9 untuk frekuensi feeding sekali
ii
dalam tiga hari, dan masing-masing 8,0; 9,4; dan 10,0 pada
frekuensi feeding sekali dalam sehari. Kadar air pada residu
sampah mentimun, sampah kantin, dan sampah pisang adalah
masing-masing 98,1%; 75,7%; dan 78,0% pada frekuensi feeding
sekali dalam tiga hari dan masing-masing 97,9%; 73,6%; dan
81,7% pada frekuensi feeding sekali. Nilai pH dari residu sampah
mentimun, sampah kantin, dan sampah pisang adalah masingmasing
5,54; 4,21; dan 4,18 untuk frekuensi feeding sekali dalam
tiga hari, dan masing-masing 5.47; 5,00; dan 4,16 untuk frekuensi
feeding sekali dalam sehari.
====================================================================================================
The lack of recycling and recovery program implementation
of biodegradable organic solid waste has caused the low value of
recovery factor. Various process options for treating this solid
waste have been developed. One of the options is the use of black
soldier fly (BSF) larvae. The objectives of this research are: (1) to
determine the ability of the BSF larvae in reducing the organic
biodegradable waste; (2) to determine the influence of food types
and feeding frequency on the larval growth; and (3) to determine
the characteristics of the residual material.
This research was done using BSF larvae of 7 day old. Two
hundred larvae were used for every feeding treatment, and placed
in a growing cage. The feed types and feeding frequencies were
varied. The feed types were three different food waste materials,
which mainly composed of cucumber, banana, and canteen’s
waste. The larvae were fed with 40 mg dry weight food
waste/larvae.day. The feeding frequency was varied to once per
day and once in three day periods. The weight of 10% of larvae per
feeding treatment was measured every three days. At the end of
experiment, the residual feed material and characteristics were
measured.
The removal efficiencies of cucumber waste, canteen waste,
and banana waste in the feeding frequency of once in 3 days were
54%; 54%; 52% respectively. Accordingly, those of the feeding
frequency of once per day were 52%;65%; 61% respectively. Only
the food waste type showed significant influence (P<0.1) to the
larval growth. The final C/N ratios of the cucumber waste, canteen
waste, and banana waste were 9.8, 11.1, and 10.9 respectively for
the feeding frequency of feeding frequency of once in 3 days; and
8.0, 9.4, 10.0 respectively in the feeding frequency of once in a
day. The final water contents of
iv
these residual materials were 98.1%, 75.7%, and 78.0% in the
feeding frequency of once in 3 days; and 97.9%, 73.6%, and 81.7%
in the feeding frequency once per day. The final pH values of
similar residual materials were 5.54, 4.21, and 4.18 in the feeding
frequency of once in 3 days and 5.47, 5.00, and 4.16 in the feeding
frequency of once per day.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 628.445 Sip p
Uncontrolled Keywords: black soldier fly, larva, reduksi, sampah organik biodegradabel
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD789 Refuse and refuse disposal
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 23 Oct 2018 02:51
Last Modified: 23 Oct 2018 02:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/59907

Actions (login required)

View Item View Item