Kajian Kebutuhan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Kediri

Ikhsani, Oryza Maulita Navi (2019) Kajian Kebutuhan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211540000080-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03211540000080-Undergraduate_Theses.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Tingginya jumlah penduduk mempengaruhi laju produksi air limbah di suatu kabupaten/kota. Laju produksi air limbah yang tinggi terutama pada limbah tinja (black water) tanpa disertai dengan pengolahan yang baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila terjadi pencemaran lingkungan tinggi maka menyebabkan angka kesehatan turun. Pengetahuan masyarakat Kabupaten Kediri mengenai pengolahan lumpur tinja masih sangat rendah. Kondisi eksisting menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Kediri menggunakan tangki septik yang tidak kedap air (tidak aman), sehingga black water yang seharusnya diolah dapat meresap langsung ke pori – pori tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Kediri tidak difungsikan dengan baik, sehingga tidak terdapat pengolahan lumpur tinja di Kabupaten Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kebutuhan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Kediri dengan melihat kondisi sanitasi masyarakatnya dan lingkup pelayanannya.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan Real Demand Survey (RDS) atau survei langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi sanitasi masyarakat di Kabupaten Kediri. Terdapat dua aspek yang dikaji dalam penelitian ini yaitu aspek teknis dan aspek partisipasi masyarakat. Pada aspek teknis dibahas mengenai kepadatan penduduk setiap kecamatan berdasarkan luas hunian, tipe pengolahan air limbah setempat, jumlah pengguna tangki septik aman, jarak antarkecamatan dan kabupaten, kebutuhan IPLT dan lingkup pelayanannya yang berkaitan dengan kebutuhan IPLT sesuai dengan kondisi masyarakat. Pada aspek partisipasi masyarakat dibahas mengenai faktor kesediaan masyarakat dalam pengadaan IPLT dan kesediaan masyarakat dalam mendukung sistem pengelolaan lumpur tinja dengan melakukan penyedotan tangki septik dan mematuhi kewajiban sesuai peraturan daerah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara aspek teknis, persentase pengguna tangki septik di Kabupaten Kediri cukup besar yaitu 44,91 % KK atau 202.868 KK dari total 451.705 KK atau 1.554.385 jiwa. Berdasarkan pada hasil Real Demand Survey (RDS), didapatkan persentase jumlah pengguna tangki septik kedap air (aman) secara keseluruhan di Kabupaten Kediri adalah 16,05% atau 32.560 KK dari jumlah responden yang menjadi acuan besar persentase adalah 128 KK. Sedangkan berdasarkan pada hasil perhitungan RDS pada masing – masing kecamatan sesuai dengan jumlah responden 128 KK, didapatkan persentase yang berbeda pada jumlah total KK dengan tangki septik aman yaitu 6,8% atau sebanyak 13.896 KK. Hal ini mengindikasikan bahwa secara teknis dibutuhkan IPLT sebagai instalasi pengolahan lumpur tinja karena memiliki konsumen potensial hasil penyedotan tinja yang cukup besar yaitu 13.896 KK. Pada hasil penelitian mengenai aspek partisipasi masyarakat didapatkan hasil perhitungan untuk tarif penyedotan lumpur tinja sebesar Rp9.000/ bulan per tangki septik dan masyarakat menyatakan bersedia dalam melakukan penyedotan lumpur tinja dari tangki septik apabila sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku.
================================================================================================
Kabupaten Kediri is one of the districts in East Java that has high population. The high population affects the waste water production rate in a city or a district. The waste water production rate, especially in black water, without a good treatment will cause pollution in the environment. If this high pollution happens, it will decrease health rate. The knowledge of Kabupaten Kediri Society about the Sewage Treatment Plant (STP) is very low. The existing condition shows that most of the Kabupaten Kediri Society use permeable septic tank (unsafe condition of septic tank), so that black water that should be treated well can sink in directly through the soil pore and caused groundwater pollution. Sewage Treatment Plant (STP) in Kabupaten Kediri is not functioned well, therefore there is no treatment for black water in Kabupaten Kediri. The purpose of this research is to study the necessity of the Kabupaten Kediri Sewage Treatment Plant (STP) by seeing the condition of sanitation and the service scope.
Method that used in this research was by doing Real Demand Survey (RDS) or surveying the real conditions to know directly the sanitation condition in Kabupaten Kediri. There are two aspects studied in this research, they are technical aspect and social participation aspect. Technical aspect examines about population density in each sub district based on the occupancy area, types of the on site treatment, the rate of users of safe septic tank, distance between sub districts dan distric, necessity of Sewage Treatment Plant (STP) and service scope related to the necessity of Sewage Treatment Plant (STP) based on the society condition. Social participation aspect examines about society willingness to build Sewage Treatment Plant (STP) and support the system of treating black water by desludging septic tank and obeying the rules.
The result of the research shows that based on technical aspect, the percentage of septic tank users in Kabupaten Kediri is big enough, that was 44,91 % Family Heads from 451.705 Family Heads or 1.554.385 people. Based on result of Real Demand Survey (RDS), the percentage of impermeable septic tank users (safe condition) is 16,05 % or 32.560 Family Heads with the number of respondent is 128 Family Heads. Based on the calculation of RDS in each sub district with the number of respondent 128 Family Heads, the percentage was different for the total safe septic tank users, that was 6,8% or 13.896 Family Heads. It indicated that technically, Kabupaten Kediri needs Sewage Treatment Plant (STP) for treating sludge of black water because it has potential consumers that quite big, that is 13.896 Family Heads. Based on the social participation aspect, it has calculated that the montly payment for desludging is Rp9.000 and the society has willingness to do desludging as the government rules apply.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 628.354 Ikh k-1 2019
Uncontrolled Keywords: kebutuhan IPLT, lingkup pelayanan, penyedotan lumpur tinja, sosial masyarakat, tangki septik kedap air
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD767.7 Sewage sludge treatment and disposal
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Oryza Maulita Navi Ikhsani
Date Deposited: 07 Jul 2021 04:21
Last Modified: 07 Jul 2021 04:21
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/60722

Actions (login required)

View Item View Item