Studi Ekperimental Pengaruh Injection Timing Terhadap Karakteristik Mesin Diesel Diamond Tipe Di 800 Berbahan Bakar Diesel Emulsi Air (W/O)

Al Farizi, Amanda Salman (2018) Studi Ekperimental Pengaruh Injection Timing Terhadap Karakteristik Mesin Diesel Diamond Tipe Di 800 Berbahan Bakar Diesel Emulsi Air (W/O). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02111645000043_Undergraduate_Theses.pdf] Text
02111645000043_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2022.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Seiring dengan menipisnya ketersediaan bahan bakar minyak fossil, beberapa bahan bakar alternatif telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu bahan bakar emulsi air, dimana bahan bakar solar murni akan dicampur dengan air dengan bantuan surfaktan sebagai zat pengikat (emulsifier). Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi unjuk kerja juga untuk mendapatkan pengaturan waktu penginjeksian bahan bakar yang terbaik pada penggunaan bahan bakar emulsi air tersebut.
Penelitian ini dimulai dengan pengujian mesin diesel diamond tipe 800 DI dengan menggunakan bahan bakar pertamina dex murni dan selanjutnya menggunakan bahan bakar emulsi dengan prosentase air 30% dan 35%. Setelahnya dilakukan penyesuaian waktu penginjeksian bahan bakar dengan variasi 13°, 15°, 17°, dan 19° BTDC. Mesin dioperasikan pada putaran konstan sebesar 1500 rpm dengan variasi pembebanan mulai dari 800 Watt sampai dengan 4000 Watt. Parameter yang diukur pada penelitian ini meliputi : Arus listrik (A), Tegangan (V), Flow rate (m) ahan bakar , Temperatur mesin (°C), Temperatur exhaust
gas (°C), Temperatur oli mesin (°C), Temperatur air pendingin
(°C), dan Emisi gas buang (Smoke Opacity, HC, dan CO).
Hasil dari penelitian ini adalah, pada bahan bakar emulsi
E30 dan E35, dibutuhkan waktu untuk mencapai kondisi stabil selama 72 jam (3hari). Sedangkan untuk pola penyomprotan pada
tekanan 200 kg/cm2 didapatkan hasil penetrasi lebih panjang pada
bahan bakar E30 daripada bahan bakar E35 dengan sudut
penetrasi yang sama. Hasil penetrasi yang lebih panjang ini akan
mengakibatkan proses atomisasi antara bahan bakar dan udara
menjadi lebih baik. Untuk unjuk kerja yang dihasilkan terjadi
sedikit kenaikan nilai Daya, Torsi, dan BMEP pada setiap
kenaikan beban, tetapi nilainya cenderung konstan pada setiap
masing-masing variasi. Pada penggunaan bahan bakar E30
didapatkan injection timing paling optimal sebesar 17°BTDC pada
beban 3000 watt, dimana terjadi kenaikan pada thermal efficiency
sebesar 16,3% dan diikuti dengan penurunan emisi smoke opacity,
HC, dan CO masing-masing sebesar 18,58%, 2,77%, dan
16,216%. Berbeda dengan bahan bakar E35, didapatkan injection
timing paling optimal sebesar 19°BTDC pada beban 2600 watt,
dimana terjadi kenaikan pada thermal efficiency sebesar 5,53%
dan diikuti dengan penurunan emisi smoke opacity, HC, dan CO
masing-masing sebesar 17,64%, 9,09%, dan 36,58%
================================================================================================
Along with depletion of fossil fuel availability, several
alternative fuels have been developed to overcome this problem.
One of the things done in this research is water emulsion fuel.
Where diesel fuel will be mixed with water with additional of
surfactants as emulsifiers. This study aims to characterize the
performance as well as to get the best fuel injection timing for the
use of water emulsion fuel.
This research began with testing of DI 800 Diamond diesel
engines using diesel fuel and then varied with 30% and 35% water
emulsion fuel. After that, the fuel injection time is adjusted with
variations of 13 °, 15 °, 17 °, and 19 ° BTDC. The engine is
operated at a constant speed of 1500 rpm with variations in loading
ranging from 800 Watts to 4000 Watts. The parameters measured
in this study include: Electric current (A), Voltage (V), Flow rate
(m) Fuel, Engine temperature (° C), Temperature exhaust gas (°
C), Engine oil temperature (° C) ,Cooling water temperature (°C),
and Exhaust gas emissions (smoke opacity , HC, and CO).
The results of this study are on the emulsion fuel E30 and
E35 it takes time to reach a stable condition for 72 hours (3 days).
Whereas for the spraying pattern at a pressure of 200 Kg/cm2 it is
obtained that the penetration results are longer on the E30 fuel
than the E35 fuel with the same penetration angle. This longer
penetration results will result in better atomization between fuel and air. For the performance produced there is a slight increase in
the value of Power, Torque, and BMEP at each increase in load,
but the value tends to be constant for each variation. In the use of
E30 fuel, the most optimal injection timing is obtained at 17 °
BTDC at 3000 watts, where there is an increase in thermal
efficiency of 16.3% and followed by decreasing smoke opacity, HC,
and CO emissions by 18.58% , 2.77%, and 16.216%. Unlike the
E35 fuel, the optimum injection timing is obtained at 19 ° BTDC at
a load of 2600 watts, where an increase in thermal efficiency of
5.53% is followed by a decrease in smoke opacity, HC, and CO
emissions of 17.64 respectively. %, 9.09% and 36.58%

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSM 621.436 1 Al F s-1 2019
Uncontrolled Keywords: mesin diesel, emulsi, waktu penginjeksian, unjuk kerja, emisi
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ785 Internal combustion engines. Spark ignition
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ799 Diesel motor--Electronic control.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: amanda salman al farizi
Date Deposited: 02 Feb 2022 07:56
Last Modified: 02 Feb 2022 08:04
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/61999

Actions (login required)

View Item View Item