Analisis Teknis Dan Ekonomis Proses Reparasi Kapal Konstruksi Aluminium 5083 Pasca Terbakar Dengan Variasi Temperatur

Caristyan, Muhammad Ryan Antony (2019) Analisis Teknis Dan Ekonomis Proses Reparasi Kapal Konstruksi Aluminium 5083 Pasca Terbakar Dengan Variasi Temperatur. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04111440000046_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04111440000046_Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Agar mengetahui layak tidaknya material aluminium yang akan digunakan kembali ketika kapal mengalami kecelakaan terbakar maka perlu diketahui terlebih dahulu nilai mekanik dari material tersebut setelah terbakar melalui proses pengujian. Proses pengujian yang harus dilalui yaitu uji tarik, uji tekuk, uji struktur makro, dan uji struktur mikro. Sebelum dilakukan pengujian, pelat aluminium dibakar terlebih dahulu menggunakan api langsung hingga mencapai beberapa variasi suhu yaitu 150°C, 250°C, 350°C, dan 450°C. Nilai hasil uji tarik material tanpa pengelasan dan material yang telah dilas dan telah dibakar hingga mencapai suhu dibawah 250°C masih memenuhi standar yang ditentukan oleh BKI, sedangkan nilai hasil uji tarik material tanpa pengelasan dan material yang telah dilas dan telah dibakar hingga mencapai suhu diatas 350°C tidak memenuhi standar BKI yaitu sebesar 275 – 350 Mpa. Nilai yang didapatkan dari hasil uji tekuk menyatakan bahwza material baru yang telah dilas dengan material yang telah dibakar hingga mencapai suhu dibawah 250°C menunjukkan bahwa material dapat digunakan kembali karena letak crack terdapat pada daerah weld metal, material yang dilas dengan material yang telah dibakar hingga mencapai suhu diatas 350°C menunjukkan bahwa material tidak dapat digunakan kembali karena terjadi patahan pada daerah base metal. Hasil analisa struktur makro dan mikro menunjukkan bahwa material yang telah dibakar hingga suhu diatas 350°C didapatkan hasil bahwa material tersebut mengalami perubahan karakteristik yang mengakibatkan kekuatan material tersebut berkurang dan banyak terdapat cacat las pada daerah weld metal maka pelat aluminium yang terbakar hingga mencapai suhu diatas 350°C tidak dapat digunakan kembali. Sehingga didapatkan kesimpulan analisa ekonomis yang menyatakan bahwa kapal yang telah terbakar hingga mencapai suhu dibawah 250°C yang memiliki nilai biaya reparasi sebesar Rp1.175.000 dan kapal yang terbakar hingga mencapai suhu diatas 350°C yang memiliki nilai biaya reparasi sebesar Rp22.272.000 dapat dikatakan lebih ekonomis jika dibandingkan dengan biaya konstruksi kapal aluminium dengan kondisi baru yaitu sebesar Rp2.675.592.000.
================================================================================================
In order to find out whether or not aluminum material is suitable for reuse when the ship has a fire accident, it is necessary to know the mechanical value of the material first after burning through the testing process. The testing process that must be passed are tensile test, buckling test, macro structure test, and microstructure test. Before testing, the aluminum plate is burned first using direct fire until it reaches several temperature variations namely 150°C, 250°C, 350°C, and 450°C. The value of the tensile test material without welding and material that has been welded and has been burned to reach temperatures below 250°C still meets the standards determined by BKI, while the value of the tensile test results of material without welding and material has been welded and has been burned to reach the above 350°C does not meet BKI standards, which are 275 - 350 Mpa. The value obtained from the results of the buckling test states that the new material that has been welded with material that has been burned to reach temperatures below 250°C indicates that the material can be reused because the location of crack is in the weld metal area, material welded with material that has been burned to reaching temperatures above 350°C indicates that the material cannot be reused because of a break in the base metal area. The results of the macro and micro structure analysis showed that the material that had been burned to temperatures above 350°C showed that the material experienced a change in characteristics which resulted in reduced material strength and many weld defects in the weld metal area so that the aluminum plate burned until it reached the above temperature 350°C cannot be used again. So that it can be concluded that economic analysis states that ships that have burned up to temperatures below 250°C have a value of repair costs of Rp1.175.000 and ships that burnt up to temperatures above 350°C which have a repair cost of Rp22.272.000. can be said to be economical when compared to the cost of construction of aluminum vessels with new conditions which is equal to Rp2.675.592.000

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSPe 623.83 Car a-1 2019
Uncontrolled Keywords: Aluminium 5083, Kapal Patroli, Reparasi, Terbakar, Variasi Temperatur
Subjects: V Naval Science > VK
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM298.5 Shipbuilding industri. Shipyards
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: M. Ryan Antony Caristyan
Date Deposited: 04 Mar 2022 04:09
Last Modified: 04 Mar 2022 04:09
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/62141

Actions (login required)

View Item View Item