Penjadwalan tenaga kerja berdasarkan beban kerja fisik dan beban kerja mental (studi kasus : PT. Kamadjaja Logistics Unit Bisnis Domestic Freight Forwarding)

Septiana, Tyasiliah (2015) Penjadwalan tenaga kerja berdasarkan beban kerja fisik dan beban kerja mental (studi kasus : PT. Kamadjaja Logistics Unit Bisnis Domestic Freight Forwarding). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of undergraduated thesis.pdf]
Preview
Text
undergraduated thesis.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi di perusahaan logistik adalah
ketidakpastian yang tinggi, salah satunya ketidakpastian order yang sangat
fluktuatif. Order yang fluktuatif yang tidak diiringi penjadwalan tenaga kerja yang
tepat menyebabkan ketidakseimbangan beban kerja antara satu pekerja dengan
pekerja yang lainnya. Ketidakseimbangan beban kerja dapat menyebabkan
timbulnya ketidakpuasan pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu,
penjadwalan juga diperlukan untuk mengalokasikan tenaga kerja di tempat dan
pada waktu yang tepat serta jumlah yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur beban kerja, baik fisik maupun mental yang dialami para pekerja yakni
Checker dan Dinas Luar, di Unit Bisnis Domestic Freight Forwarding PT
Kamadjaja Logistics. Setelah dilakukan pengukuran beban kerja kemudian
dilakukan penjadwalan kerja yang dapat menyeimbangkan beban pekerja.
Pengukuran beban fisik dalam penelitian ini dengan menggunakan perkiraan beban
kerja berdasarkan kebutuhan kalori menurut Standar Nasional Indonesia.
Sedangkan pengukuran beban mental diukur dengan menggunakan pendekatan
subyektif metode NASA-TLX. Selain itu, penjadwalan dilakukan dengan metode
Goal Programming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas pekerja
rendah dengan tingkat beban mental yang tinggi, sedangkan beban kerja fisik yang
dialami pekerja tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di tiap gudang dan
pelayaran. Adapun hasil perhitungan menghasilkan beban kerja fisik dan mental
Checker di Gudang 1, Gudang 2, Gudang 3, dan Gudang 4 berturut-turut adalah
137,19 Kkal/jam, 130,03 Kkal/jam, 144,75 Kkal/jam, dan 179,28 Kkal/jam dan
beban mental di shift 1 WWL sebesar 19,87, di shift 2 WWL sebesar 32,1 dan di
shift 3 dengan WWL sebesar 24,51. Beban kerja fisik dan mental Dinas Luar di
Pelayaran 1, Pelayaran 2, dan Pelayaran 3 berturut-turut adalah sebasar 357,42 –
397,19 Kkal/jam, 360,66 – 380,08 Kkal/jam, dan 358,34 – 362,04 Kkal/jam,
dengan beban mental WWL sebesar 50,54, 40, dan 33,70. Rekomendasi yang
diusulkan adalah dengan meningkatkan utilitas pekerja pada Checker dengan
menjadikan sistem kerja 2 shift dan meminimalisir faktor-faktor yang dapat
mengurangi produktivitas seperti mobilitas Dinas Luar.

============================================================================================================

Fluctuations in uncertainty order is one problem that has been faced by
many logistic companies. Inappropriate workforce scheduling could imbalance
workloads within workers that leads to job dissatifaction. Moreover, workforce
scheduling is necessary for allocating appropriate worker in the right place and in
the right time. This study aims to measure physical and mental workload of
employees, Checker and Dinas Luar, on Domestics Freight Forwarding PT
Kamadjaja Logistics. By using the result of the workload measurements, a
workforce scheduling is compiled to balance the workload. In this research, the
method used for physical workload measurement is based on calorie consumptions
according to Standar Nasional Indonesia (SNI). Whereas NASA-TLX subjective
approach method is used to measure mental workload. Goal programing method
used to conduct workforce scheduling. The result shows that workers have low
productivity but high level of mental workload, while the physical workload has no
significant difference in each warehouse and shipping. The calculation produces
physical workload for Checker in Warehouse 1,2,3 and 4 is 137.19 Kcal / h, 130.03
Kcal / h, 144.75 Kcal / h, and 179, 28 Kcal / h, respectively. While mental workload
for Checker in shift 1,2, and 3 is 19.87 WWL, 32.1 WWL, and 24.51, respectively.
The calculation shows physical workload for Dinas Luar in Shipping 1,2, and 3 is
357,42 – 397,19 Kcal / h, 360,66 – 380,08 Kcal / h, and 358,34 – 362,04 Kcal / h,
respectively. Meanwhile mental workload for Dinas Luar in Shipping 1,2, and 3 is
50.54 WWL, 40 WWL, and 33.70 WWL, respectively. The proposed
recommendations are increasing the utility of the workers by making the 2 shifts
worksystems for Checker and minimizing factors that reduce the productivity such
the mobility of Dinas Luar.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSI 658.53 Sep p
Uncontrolled Keywords: Beban Fisik; Beban Mental; SNI; NASA-TLX; Penjadwalan
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD69.T54 Time management. Scheduling
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: - Taufiq Rahmanu
Date Deposited: 25 Apr 2019 02:59
Last Modified: 25 Apr 2019 02:59
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/62848

Actions (login required)

View Item View Item