Pengelompokan Indikator Kemiskinan Kabupaten Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2002 Dan 2012 Menggunakan Metode Cluster Analysis

Andansari, Rahajeng Dewi (2014) Pengelompokan Indikator Kemiskinan Kabupaten Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2002 Dan 2012 Menggunakan Metode Cluster Analysis. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 1311030019-Non_Degree.pdf]
Preview
Text
1311030019-Non_Degree.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of 1311030019-presentation.pdf]
Preview
Text
1311030019-presentation.pdf - Presentation

Download (6MB) | Preview

Abstract

Kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minumum
kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non
makanan. Kemiskinan terjadi tidak hanya berkaitan dengan masalah
rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi tetapi juga berkaitan
dengan rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan serta
ketidakberdayaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan
manusia. Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia, provinsi Jawa
Timur termasuk provinsi yang relatif memiliki jumlah penduduk miskin
yang cukup tinggi dan menunjukkan peringkat ke-13 dari 33 Provinsi di
Indonesia memiliki penduduk sangat miskin mencapai 16% dari
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Data yang digunakan
adalah data sekunder dari BPS Provinsi Jawa Timur tahun 2002 dan
2012 dengan kriteria kemiskinan menurut BAPPENAS. Hasil analisis
faktor menunjukkan bahwa faktor utama yang digunakan adalah faktor
kesejahteraan pendidikan dan perkembangan ekonomi. Hasil
pengelompokan dengan metode Ward’s Analysis adalah pada tahun
2002 dan 2012 menjadi 4 kelompok dengan faktor kesejahteraan
pendidikan lebih unggul atau dominan dalam mengatasi masalah
kemiskinan di kabupaten/kota Jawa Timur. Kelompok kabupaten/kota
yang memiliki kondisi kesejahteraan pendidikan sangat kurang adalah
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Jember,
Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Probolinggo,
Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang ========== Poverty is the inability to meet the minimum standards covering the
basic needs of food and non food needs. Poverty occurs not only with
regard to the problem of low levels of income and consumption, but also
associated with lower levels of education, health and powerlessness to
participate in the development of human. The high level of poverty in
Indonesia, including East Java province relative number of poor people
is quite high and show ranked 13th out of 33 province in Indonesia have
a very poor population reaches 16% of the population living below the
poverty line. The data used are secondary data from BPS East Java
Province in 2002 and 2012 with the poverty criteria of BAPPENAS. The
result of factor analysis showed that the main factor that is used is a
factor of economic development and education walfare. The result of
clustering with ward’s method analysis was in 2002 and 2012 into 4
groups by a factor of well being is superior or dominant education in
addressing the problem of poverty in district/city in East Java. Groups
of district/city that have very poor education walfare state of Bangkalan,
Sampang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, and
Lumajang

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: RSSt 519.53 Pra p
Uncontrolled Keywords: Kemiskinan, Analisisi Faktor, Ward’s Method, Poverty, Factor Analysis, Ward’s Method
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA278.55 Cluster analysis
Divisions: Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49401-(D3) Diploma 3
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 05 Jul 2019 02:49
Last Modified: 05 Jul 2019 02:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/63285

Actions (login required)

View Item View Item