Hybrid Constructed Wetland (HCW) Sebagai Upaya Pengolahan Air Limbah Domestik pada Pemukiman Padat Penduduk di Daerah Bantaran Sungai (Studi Kasus: Kejawan Gebang Kelurahan Gebang Putih Surabaya)

Sudewo, Arizky Rachmad (2016) Hybrid Constructed Wetland (HCW) Sebagai Upaya Pengolahan Air Limbah Domestik pada Pemukiman Padat Penduduk di Daerah Bantaran Sungai (Studi Kasus: Kejawan Gebang Kelurahan Gebang Putih Surabaya). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3312100041-Undergradute Thesis.pdf]
Preview
Text
3312100041-Undergradute Thesis.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Kawasan Kejawan Gebang, Kelurahan Gebang Putih,
Surabaya merupakan salah satu kawasan padat penduduk di
daerah bantaran sungai dengan jumlah KK sebanyak 275 KK yang
belum memiliki instalasi pengolahan air limbah. Selain itu,
masyarakat Kejawan Gebang langsung membuang limbah grey
water ke badan Kali Bokor tanpa pengolahan, serta effluent tangki
septik dialirkan secara langsung ke selokan dan saluran di depan
rumah. Hal ini akan menyebabkan penurunan kualitas sungai
seperti terjadinya alga booming akibat eutrophication, matinya
biota-biota perairan, hingga pendangkalan sungai. Oleh karena itu,
diperlukan perencanaan bangunan pengolah air limbah untuk
daerah Kejawan Gebang yang bertujuan sebagai inovasi desain
teknologi tepat guna pengolah air limbah bagi masyarakat padat
penduduk.
Constructed Wetland (CW) merupakan salah satu metode
yang paling efektif dalam pengolahan limbah domestik. Namun
kelemahannya, lahan yang dibutuhkan cukup besar, sehingga
pengembangan sistem CW diperlukan. Dalam perencanaaan ini,
didesain CW berkombinasi atau dinamakan Hybrid Constructed
Wetland (HCW), dengan tujuan effluen yang dikeluarkan
memenuhi baku mutu dengan luas lahan yang relatif kecil. Metode
perencanaan dimulai dari mengidentifikasi masalah, pengumpulan
data, perhitungan detail engineering design (DED) HCW, dan
pemodelan desain menggunakan software autocad 2007. Daerah
perencanaan Kejawan Gebang dibagi menjadi 3 Zona, yakni Zona
1, Zona 2, dan Zona 3. Berdasarkan perhitungan didapatkan dimensi dari unit bak
pengumpul titpikal untuk semua zona adalah 1,8 m x 1 m. Untuk
HCW Zona 1 adalah sebagai berikut; Stage 1: 35 m x 1,5 m, Stage
2: 35 m x 1,5 m, Stage 3: 40 m x 2 m, sehingga total luas lahan
yang dibutuhkan sebesar 185 m2. Untuk HCW Zona 2 adalah
sebagai berikut; Stage 1: 30 m x 3 m, Stage 2: 30 m x 3 m, Stage
3: 35 m x 1,5 m, sehingga total luas lahan yang dibutuhkan sebesar
232,5 m2. Untuk Zona 3 adalah: 27 m x 13 m. Sementara untuk
dimensi bak indikator dan bak penampung tipikal semua zona
adalah 1 m x 0,5 m. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun
HCW Zona 1 adalah Rp201.850.807,- HCW Zona 2 adalah
Rp220.830.131,- SSFCW Zona 3 adalah Rp251.149.742,-

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 628.362 Sud h
Uncontrolled Keywords: limbah domestik, Hybrid Constructed Wetland (HCW), daerah bantaran sungai, Kejawan Gebang
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD767.7 Sewage sludge treatment and disposal
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: ansi aflacha
Date Deposited: 01 Jul 2019 01:41
Last Modified: 01 Jul 2019 01:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/63364

Actions (login required)

View Item View Item