Pengaruh Perlubangan pada Fasad terhadap Pergerakan Udara di dalam Gedung Perkantoran Highrise di Surabaya

Ulum, M. Shoful (2016) Pengaruh Perlubangan pada Fasad terhadap Pergerakan Udara di dalam Gedung Perkantoran Highrise di Surabaya. Masters thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3213204009-Master Thesis.pdf] Text
3213204009-Master Thesis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Gedung perkantoran highrise di Surabaya pada umumnya menggunakan
sistem AC, karena kecepatan angin di luar ruangan bisa lebih tinggi dari 1.5m/s.
Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan masalah
kenyamanan. Selain itu, penelitian terdahulu terhadap sistem ventilai silang
memperlihatkan posisi, dimensi, dan bentuk perlubangan dapat menciptakan
masalah pemerataan kecepatan angin di dalam ruangan. Kedua permasalahan
tersebut menyebabkan sistem ventilasi alami tidak diterapkan di gedung
perkantoran highrise. Permasalahan-permasalahan yang telah teridentifikasi oleh
penelitian terdahulu memungkinkan untuk diatasi dengan membuat perlubangan
banyak titik dan pengaturan luas perlubangan. Penelitian terdahulu menunjukan
bahwa perlubangan banyak titik dapat menghasilkan aliran-aliran angin
berkecepatan seragam di lubang-lubang inlet. Hal ini mengindikasikan
pemerataan kecepatan angin di dapat ditingkatkan. Jika angin di inlet tersebar
merata, kecepatan angin di dalam ruangan kemungkinan besar juga tersebar
merata.
Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh perlubangan banyak titik
terhadap pergerakan dan kecepatan angin yang dihasilkan di dalam ruangan serta
kenyamanan yang dihasilkan. Dimensi, posisi, peletakan perlubangan dan
orientasi angin adalah beberapa variabel yang diuji. Penelitian menggunakan
model hipotetikal berdimensi 40m x 20m x 40m (p x l x t). Metode yang
digunakan yaitu computational fluid dynamics (CFD) dengan perhitungan kepsilon
RNG.
Penelitian menunjukan perlubangan banyak titik dapat menciptakan
kenyamanan yang lebih baik dibandingkan perlubangan satu titik di dua dinding
berlawanan. Perlubangan merata di dua dinding berlawanan dengan dimensi
lubang 50cm (WWR 41.4%) dan orientasi angin 00 (tegak lurus bangunan)
menghasilkan kinerja ventilasi terbaik. Pemerataan angin yang dihasilkan antara
55%-75% dengan kecepatan angin sebesar 0.56m/s. Perubahan konfigurasi
perlubangan berdasarkan variabel yang diuji berpengaruh terhadap pemerataan,
kecepatan dan pergerakan angin di dalam ruangan.
=========================================================================================================
Highrise office building in Surabaya usually use air conditioner as main
ventilation system, because air velocity outside can reach more than 1.5m/s. This
condition creates discomfort problem. Furthermore, previous study of crossventilation
system showed the positions, dimensions and shape of apertures create
wind distribution problem indoor. Both of these problems affect natural
ventilation in highrise office buildings. The problems identified in previous
researches can be overcome by creating dotty apertures and adjusting the
apertures dimension. Previous research show that creating dotty apertures
produces uniform wind velocity on inlet holes. This indicates wind even
distribution can be improved. If the wind spreads evenly across the inlet, the wind
velocity in the room is also may spread evenly.
This study aimed to identify the influence of dotty apertures to the air
current and air velocity in the room also the confort. Dimensions, position and
location of apertures and orientation of the wind are the several variables will be
tested. The study used a hypothetical model with 40m length, 20m width, and
40m tall. The method used is computational fluid dynamics (CFD) with
calculations RNG k-epsilon.
Research shows some apertures with many dots create better comfort than
one dot in two opposite walls. Apertures with equal distance in two opposite
walls, aperture dimension 50cm with WWR 41.4% and wind comes from 00
(perpendicular to building), produce the best ventilation performance. They also
evenly distribute uniform wind velocity, 0.56m/s, about 55%-75% of room depth.
The change of apertures configuration based on the variables tested affects wind
distribution, wind velocity and wind movement in the room.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTA 721.84 Ulu p
Uncontrolled Keywords: daerah tropis, pergerakan udara, perkantoran, tekanan angin.
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA2941 Facades
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23101-(S2) Master Theses
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 02 Jan 2020 05:24
Last Modified: 02 Jan 2020 05:24
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/72494

Actions (login required)

View Item View Item