PERANCANGAN RUANG BELAJAR DENGAN PENDEKATAN PERSEPSI PRIVASI ANAK JALANAN

Ishak, Faniah Shafira Amir (2020) PERANCANGAN RUANG BELAJAR DENGAN PENDEKATAN PERSEPSI PRIVASI ANAK JALANAN. Masters thesis, InstitutTeknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111850070007-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
08111850070007-Master_Thesis.pdf

Download (19MB) | Preview

Abstract

Kurangnya kegiatan sharing of knowledge dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pemberdayaan anak jalanan membuat mereka tidak dapat mengembangkan pola pikir dan kemandirian dengan baik. Dimensi penting bagi anak jalanan dalam pembinaan dan pembelajaran di daerah perkotaan seperti Surabaya adalah kemandirian belajar pada individu anak jalanan. Kemandirian belajar perlu mereka dapatkan dan berhubungan dengan kebutuhan privasi mereka. Setiap individu anak jalanan membutuhkan privasi untuk kesadaran diri dan kemerdekaan mereka tanpa ada pengaruh dari orang lain. Kesadaran akan kebutuhan privasi tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan persepsi yang akan berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain.
Wujud arsitektur yang sesuai sebagai usaha dalam penanganan permasalahan anak jalanan di Surabaya adalah ruang belajar. Sasaran utama dan ruang lingkup ruang belajar berada di Kota Surabaya dengan lingkup perkotaan yang padat dengan pergerakan dan ekonomi yang tinggi. Perancangan ini menggunakan force based framework yang berawal dari pengumpulan beberapa preseden dan literatur serta menggunakan beberapa metode penelitian. Metode pengamatan yang dilakukan meliputi eksplorasi dari perilaku pengguna selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh selanjutnya dikaji untuk menemukan inovasi atau keterbaruan yang akan diimplementasikan dalam rancangan. Perlunya pendekatan persepsi privasi sebagai sudut pandang dalam merancang ruang belajar cukup memenuhi kebutuhan akan sebuah arsitektur yang menjadi solusi untuk penanganan anak jalanan di daerah perkotaan seperti Surabaya. Pertimbangan penggunaan pendekatan persepsi privasi anak jalanan diimbangi dengan psikologi arsitektur bagi anak. Selain itu, perlu pula mengkaji perilaku anak jalanan dengan cara belajar yang mereka lakukan.
Eksplorasi ide yang dilakukan merupakan massa, sirkulasi, dan interaksi pada bangunan. Proses eksplorasi memerhatikan prioritas utama dari fungsi bangunan, yaitu prioritas untuk interaksi sosial dan ruang belajar. Eksplorasi dengan pendekatan persepsi privasi dilakukan dengan sistem pembagian zona pada bangunan sesuai dengan hasil dari seluruh penelitian yang dilakukan. Pembagian zona dikelompokkan dalam tiga kelompok yang berbeda, zona interaksi sosial, zona perbedaan kemampuan cara belajar, dan zona khusus pengelola. Dari ketiga zona tersebut menghasilkan elemen rancangan yang meliputi inovasi/keterbaruan dari sistem sirkulasi, akses bangunan, kenyamanan bangunan, material fasad, dan utilitas bangunan.
============================================================
Lack of sharing of knowledge activities in the planning and decision-making process regarding street children's empowerment makes them unable to develop mindsets and independence properly. An essential dimension for street children in coaching and learning in urban areas such as Surabaya is the independence of learning in individual street children. Learning independence, they need to get and relate to their privacy needs. Every single street child needs privacy for their self-awareness and independence without the influence of others. Awareness of these privacy needs can be done with a perception approach that will vary from one person to another.
The appropriate form of architecture as an attempt to deal with street children's problems in Surabaya is a study room. The learning space's primary target and scope are in the city of Surabaya, with a dense urban range with high movement and economy. This design uses a force-based framework, which started by gathering several precedents and literature and using several research methods. The method of observation carried out includes an exploration of user behavior during the learning process. The data obtained is then reviewed to find innovations or updates that will be implemented in the design. The need for a privacy perception approach as a point of view in designing a learning space is sufficient to meet the need for an architecture that is a solution for handling street children in urban areas such as Surabaya. Consideration of the use of the approach to the perception of street children's privacy is balanced with the psychology of architecture for children. Besides, it is also necessary to examine the behavior of street children by the way they learn.
The exploration of ideas carried out is the mass, circulation, and interaction in buildings. The exploration process considers the main priorities of building functions, namely preferences for social interaction and learning space. Exploring with a privacy perception approach is carried out with a zoning system on buildings according to the results of all research conducted. The zoning is grouped into three different groups, zones of social interaction, zones of differences in learning, and zones specifically for managers. The three zones produce design elements, including innovation/renewal of the circulation system, building access, building comfort, facade materials, and building utilities.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Behavior, exploration of ideas, learning independence, Eksplorasi ide, kemandirian belajar, perilaku
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Faniah Shafira Amir Ishak
Date Deposited: 14 Aug 2020 01:23
Last Modified: 10 Jun 2023 15:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/78085

Actions (login required)

View Item View Item