STUDI KONSEP PEMANFAATAN ARUS LAUT DI SELAT LALANG SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN UNTUK FSO LADINDA

AWALIA, WILDA RABITHA (2014) STUDI KONSEP PEMANFAATAN ARUS LAUT DI SELAT LALANG SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN UNTUK FSO LADINDA. In: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print).

[thumbnail of 4310100030-paper.pdf] Text
4310100030-paper.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (483kB) | Request a copy
[thumbnail of 4310100030-presentation.pdf] Text
4310100030-presentation.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pemanfaatan energi arus laut merupakan salah satu cara yang potensial untuk penghematan konsumsi energi fosil sebagai sumber utama pembangkit listrik pada dunia industri salah satunya FSO Ladinda fasilitas marine milik EMP Malacca Strait S.A. yang berada di Selat Lalang Propinsi Riau. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui kondisi arus Selat Lalang dan besar potensi energi listrik yang dapat dihasilkan dan dimanfaatkan, sehingga dapat diketahui berapa jumlah turbin yang dapat di-farming dan selanjutnya dapat menentukan konsep perancangan PLTAL. Metode dalam studi ini berupa pengumpulan data sekunder, pemodelan arus selanjutnya perhitungan potensi energi dan pemilihan lokasi peletakan turbin dilanjutkan dengan mengidentifikasi konsep perancangan PLTAL. Lokasi rencana penempatan turbin Darrieus BPPT LHI cukup memenuhi syarat yakni di kedalaman ± 25 meter. Untuk mengetahui besar kecepatan arus di lokasi studi dilakukan pemodelan hidrodinamika menggunakan MIKE 21. Hasil pemodelan menunjukkan kecepatan arus dominan di selat Lalang adalah 0,600–0,900 m/s. Kondisi ini erat kaitannya dengan pasang surut pada perairan Selat Lalang yang mempunyai tipe bolak-balik. Secara teoritis perhitungan perpotongan aliran di daerah rencana instalasi turbin mampu menghasilkan daya listrik maksimum sebesar 50 MW. Perhitungan jumlah turbin untuk memasok kebutuhan listrik FSO Ladinda dilakukan melalui beberapa pendekatan, yakni memasok kebutuhan secara penuh, setengah dan memanfaatkan luasan yang ada dengan pertimbangan teoritis, teknis dan praktis. Secara praktis didapatkan potensi daya maksimum dengan jumlah turbin yang dibutuhkan dan luasan yang terpakai secara berturut-turut pada lokasi Buoy-1 dan Buoy-2 adalah Buoy-1: 4 kW/turbin; 961 unit; 0,38 km2 dan Buoy-2: 5 kW/turbin; 438 unit; 0,18 km2. Pendekatan ketiga memanfaatkan luas permukaan dengan mempertimbangkan faktor keamanan pelayaran sehingga terpilih lokasi pada Buoy-1, asumsi seluas 0,007 km2 (142 m x 50 m) dapat terpasang 18 unit turbin secara farming dan menghasilkan daya listrik maksimal sebesar 73 kW yang hanya dapat memasok 30% dari kebutuhan FSO Ladinda sehari-hari. Konstruksi pembangunan PLTAL mengingat banyaknya turbin, sehingga membutuhkan struktur terpancang atau fixed platform guna membantu operasional dan perawatan alat secara keseluruhan perlu dilakukan evaluasi secara ekonomi.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Additional Information: RSKe 621.042 Awa s
Uncontrolled Keywords: Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut, MIKE 21, Turbin Darrieus BPPT LHI, FSO Ladinda, Selat Lalang, Riau
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK201 Electric Power Transmission
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Users 13 not found.
Date Deposited: 10 Nov 2016 08:37
Last Modified: 10 Nov 2016 08:37
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/788

Actions (login required)

View Item View Item