Development of a Maturity Model and Risk Analysis to Assess the Input, Process, and Output Aspects of E-government (Case Study: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya)

Pramesti, Tyas Wahyu (2021) Development of a Maturity Model and Risk Analysis to Assess the Input, Process, and Output Aspects of E-government (Case Study: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02411640000007-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02411640000007-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2023.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Transformasi digital terjadi di seluruh dunia, dengan teknologi baru yang muncul untuk mendukung transformasi tersebut. Disrupsi yang telah mengubah organisasi sektor swasta ke digital juga memengaruhi perilaku dan mengubah ekspektasi pelanggan pada lembaga sektor publik. Pemerintah yang matang secara digital lebih cenderung memiliki sistem yang efisien, transparan, dan terintegrasi, namun saat ini hanya ada sedikit pemerintah yang matang secara digital. Model maturitas (kematangan) telah dikembangkan oleh peneliti akademis dan institusi untuk membantu e-government dalam menilai tingkat maturitas saat ini dan memberikan rekomendasi bagi e-government untuk meningkatkan layanan mereka. Pemerintah Indonesia juga telah mengembangkan model maturitas SPBE untuk menilai tingkat kematangan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di Indonesia. Namun, model-model sebelumnya tidak menilai layanan publik digital secara detail. Penelitian ini ingin mengisi kesenjangan tersebut dengan mengembangkan model maturitas e-government dan analisis risiko untuk menilai dimensi input, proses, dan output e-government. Model maturitas yang dikembangkan disusun menjadi Domain, Dimensi, dan Indikator. Tingkat kematangan e-government ditentukan dengan menilai tingkat maturitas indikator, kemudian menghitung tingkat maturitas dimensi, domain, dan terakhir tingkat maturitas organisasi. Pendekatan bottom-up ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi area mana yang lebih atau kurang matang dibandingkan area lainnya, memungkinkan rencana peningkatan yang lebih baik untuk maju ke tingkat berikutnya. Validasi model dilakukan dengan melakukan pilot study pengukuran tingkat kematangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Tingkat kematangan dimensi Input adalah 3,385, dimensi Proses 3,591, dimensi Output 3,625, dan organisasi secara keseluruhan adalah 3,533. Hasilnya juga didukung oleh model analisis risiko menggunakan kerangka FMEA, yang memberikan model risiko terperinci yang dapat digunakan oleh e-government untuk menganalisis potensi risikonya.

====================================================================================================================

Digital transformation is happening all around the world, with the emerging new technologies to support the transformation. The disruptions that have shifted private sector organizations to digital have also affected customer’s behavior, changing users’ expectation on the public sector agencies. Governments that are digitally matured are more likely to have an efficient, transparent, and integrated system, and yet there are only a small number of digitally maturing governments. Maturity models have been developed by academic researchers and institutions to aid e-governments in assessing the current maturity level and providing recommendations for the e-governments to improve their services. The Indonesian government also developed the SPBE maturity model to assess the maturity levels of ministries, institutions, and regional governments in Indonesia. However, the previous models did not assess digital public service in detail. This research wants to fill the gap by developing a e-government maturity model and risk analysis to assess the input, process, and output dimensions of e-government. The developed maturity model is structured into Domain, Dimension, and Indicator. The maturity level of the e-government is determined by assessing the maturity levels of the indicators, then calculating the maturity levels of the dimensions, the domains, and finally the organization maturity level. This bottom-up approach enables the organization to identify which areas are more mature or less mature than the others, allowing for a better improvement plan to advance to the next level. The model was validated by conducting a pilot study on measuring the maturity level of Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. The maturity level of the Input dimensions is 3.385, the Process dimensions 3.591, the Output dimensions 3.625, and the organization as a whole is 3.533. The result is also supported by a risk analysis model using the FMEA framework, which provides a detailed risk model that the e-government can use to analyze its potential risks.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: maturity model, e-government, digital transformation, risk analysis, FMEA, model maturitas, transformasi digital, analisis risiko
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD31 Management--Evaluation
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Tyas Wahyu Pramesti
Date Deposited: 01 Mar 2021 07:32
Last Modified: 01 Mar 2021 07:32
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/82958

Actions (login required)

View Item View Item