Perbandingan Metode Koreksi Atmosfer Exponential Extrapolation dan Dark Spectrum Fitting Untuk Citra Landsat 8 Pada Perairan Keruh

Sayono, Gilang Amrullah (2021) Perbandingan Metode Koreksi Atmosfer Exponential Extrapolation dan Dark Spectrum Fitting Untuk Citra Landsat 8 Pada Perairan Keruh. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311640000070_Undergraduate_thesis.pdf] Text
03311640000070_Undergraduate_thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pemanfaatan citra satelit dalam penelitian penginderaan jauh semakin banyak dilakukan. Hal tersebut didukung oleh ketersediaan data yang berlimpah dengan cakupan spasial, spektral, dan temporal, serta kemudahan akses untuk mendapatkan data. Untuk dapat dipergunakan lebih lanjut, data citra satelit perlu melewati proses koreksi atmosfer. Koreksi atmosfer dilakukan untuk menghilangkan pengaruh atmosfer pada data penginderaan jauh yang direkam oleh sensor. Pengaruh atmosfer umumnya dibagi menjadi dua meliputi molekul dan partikel. Permasalahan terkait pengaruh atmosfer tersebut lebih sering ditemukan pada perairan keruh. Untuk itu penelitian ini membandingkan dua metode koreksi atmosfer yaitu Exponential Extrapolation (EXP) dan Dark Spectrum Fitting (DSF). Sebagai Lokasi penelitian terletak pada Danau Matano Towuti, Danau Kasumigaura, dan perairan Pulau Poteran. Data citra satelit yang digunakan adalah citra satelit Landsat 8. Hasil dari olahan kedua metode akan dibandingkan dengan data in situ. Data insitu berupa reflektan permukaan dan konsentrasi klorofil-a. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan kedua metode tersebut. Metode DSF menunjukkan hasil yang lebih baik dengan diperoleh hasil korelasi reflektan permukaan dengan nilai 0,905 untuk Danau Matano Towuti, 0,916 untuk Perairan Pulau Poteran, dan 0,973 untuk Danau Kasumigaura. Sedangkan untuk metode EXP dihasilkan nilai korelasi sebesar 0,905 untuk danau Matano Towuti, tidak terdefinisi untuk Perairan Pulau Poteran, dan 0,975 untuk Danau Kasumigaura. Hasil dari reflektan permukaan akan mempengaruhi nilai estimasi persebaran klorofil-a. Pengaruh ini dapat dilihat dari hasil perolehan hasil NMAE. Untuk metode DSF nilai NMAE berturut-turut sebesar 259,955%, 93,258%, dan 40,326%. Sedangkan untuk metode EXP berturut-turut sebesar 259,955%, tidak terdefinisi, dan 36,500%.
==============================================================================================
Satellite imagery is increasingly being used in remote sensing research. This is due to the availability of abundant data with spatial, spectral, and temporal coverage, as well as easy access to data. In order to be used further, satellite image data needs to go through the atmospheric correction process. Atmospheric correction is carried out to eliminate the influence of the atmosphere on remote sensing data recorded by the sensor. The influence of the atmosphere is generally divided into two, including molecules and particles. Problems related to the influence of the atmosphere are more often found in turbid waters. For this reason, this study compares two atmospheric correction methods, namely Exponential Extrapolation (EXP) and Dark Spectrum Fitting (DSF). The research location is located on Lake Matano Towuti, Lake Kasumigaura, and the waters of Poteran Island. The satellite image data used is Landsat 8 satellite imagery. The results from the processing of the two methods will be compared with the onsite data. In situ data are surface reflectance and chlorophyll-a concentration. Correlation test is used to determine the level of closeness of the two methods. The DSF method shows better results with surface reflectance correlations with a value of 0.905 for Lake Matano Towuti, 0.916 for Poteran Island waters, and 0.973 for Lake Kasumigaura. Whereas for the EXP method, a correlation value of 0.905 was obtained for the Matano Towuti lake, undefined for Poteran Island waters, and 0.975 for Lake Kasumigaura. The result of surface reflectance will influence the estimated value of chlorophyll-a distribution. This effect can be seen from the results of the NMAE results. For the DSF method, the NMAE values were 259,955%, 93,258%, and 40,326%, respectively. Meanwhile, the EXP method is 259,955%, undefined, and 36,500%, respectively.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Dark Spectrum Fitting, Exponential Extrapolation, Koreksi Atmosfer, Landsat 8, Perairan Keruh, — Atmospheric Correction, Dark Spectrum, Exponential Extrapolation, Fitting, Landsat 8, Turbid Waters
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Gilang Amrullah Sayono
Date Deposited: 03 Mar 2021 03:01
Last Modified: 03 Mar 2021 03:02
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/83248

Actions (login required)

View Item View Item